Key Takeaways
- Banyak dari kita merancang tujuan hidup tanpa mengenal diri sendiri.
- Tujuan yang realistis membantu hidup jadi lebih terarah dan minim tekanan
- Merancang hidup bukan soal cepat sukses, tapi sadar kapasitas diri dan konsisten melangkah.
- Metode seperti SMART Goals, rencana aksi, dan support system bisa bantu Anda tetap on track.
- Ikut workshop atau In-House Training bisa jadi langkah awal untuk membangun arah hidup dan karier yang jelas.

Hidup Gak Cuma Sekadar Jalanin Aja
Halo! Kalau Anda membaca artikel ini, besar kemungkinan Anda sedang merasa bingung, kehilangan arah, atau bahkan capek menjalani hidup tanpa tahu sedang menuju ke mana. Mungkin Anda masih sekolah, baru lulus kuliah, atau sedang kerja tapi merasa stuck dan tidak berkembang.
Saya paham rasanya. Dulu saya juga pernah ada di titik itu. Di usia 17 sampai 30 tahun, banyak dari kita seperti dipaksa untuk “sudah tahu” ke mana arah hidup kita, padahal kenyataannya kita masih buta arah. Tekanan dari orang tua, ekspektasi sosial, dan perbandingan dengan teman sebaya bisa membuat kita merasa tertinggal dan gagal.
Yang sering terjadi adalah: kita terburu-buru bikin tujuan hidup, tapi tanpa sadar, tujuannya tidak realistis. Misalnya, ingin sukses di usia 23 tahun, punya rumah sendiri, atau kerja di perusahaan impian—padahal belum tahu kekuatan dan kelemahan diri. Akibatnya? Kita gampang burnout, gampang menyerah, dan merasa kecewa terus-menerus.
Di sinilah pentingnya merancang tujuan hidup yang realistis. Artinya, Anda tahu siapa diri Anda, tahu kapasitas dan batasan, serta tahu langkah-langkah yang bisa diambil secara nyata. Tujuan hidup yang realistis bukan berarti mengecilkan mimpi, tapi menyusun strategi berdasarkan kondisi Anda hari ini.
Artikel ini akan membahas 10 tips konkret merancang tujuan hidup yang realistis dan fleksibel. Saya akan bahas juga kenapa tujuan hidup penting, gimana cara menyusunnya, dan kesalahan umum yang sering terjadi saat merancang masa depan.
Kalau Anda pernah merasa:
- “Saya capek, tapi gak tahu kenapa.”
- “Saya sibuk, tapi gak tahu hasilnya apa.”
- “Kenapa ya hidup saya gak ke mana-mana?”
Maka artikel ini bisa jadi titik balik buat Anda. Karena sebelum berlari kencang, penting untuk tahu dulu arah mana yang mau dituju.
Dan kalau Anda butuh bantuan untuk lebih mengenal diri atau menyusun rencana hidup yang jelas, Anda bisa mulai dari ikut In-House Training bareng Life Skills x Satu Persen. Di sana, Anda akan dibimbing mengenali potensi, nilai hidup, dan langkah konkret untuk membangun masa depan Anda.

Kenapa Harus Merencanakan Tujuan Hidup yang Realistis?
Mungkin Anda pernah berpikir, “Kalau orang lain bisa sukses cepat, kenapa saya belum?” Atau merasa sudah melakukan banyak hal, tapi hasilnya tidak seberapa? Salah satu penyebab utamanya bisa jadi karena Anda belum punya tujuan hidup yang realistis.
Kita hidup di tengah budaya yang sangat menekankan pencapaian. Akibatnya, banyak dari kita memaksakan ekspektasi tinggi, padahal tidak dibarengi dengan kesiapan mental dan sumber daya yang memadai. Misalnya, ingin punya passive income di usia 22 tahun, padahal baru belajar cara atur keuangan. Atau ingin jadi CEO, tapi belum tahu kekuatan dan minat diri sendiri.
Tanpa disadari, ini justru bisa menimbulkan masalah di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Saya sering menemui orang-orang yang akhirnya:
- Burnout karena terlalu memaksakan diri.
- Overthinking karena merasa tertinggal.
- Salah arah karier karena mengikuti tekanan sosial, bukan keinginan pribadi.
Saya percaya, tujuan hidup yang realistis akan membantu Anda berjalan lebih tenang, lebih terarah, dan jauh dari perasaan gagal yang berkepanjangan.
Dalam beberapa sesi In-House Training yang saya ikuti, saya melihat banyak peserta yang awalnya datang karena merasa “tersesat”, justru mulai menemukan benang merahnya setelah dikenalkan pada konsep perencanaan hidup berbasis potensi dan nilai diri. Itu membuktikan bahwa proses refleksi dan pemetaan tujuan bisa sangat berdampak.
Dan ini bukan cuma buat yang fresh graduate. Bahkan banyak pekerja muda yang merasa tidak puas karena selama ini menjalani hidup berdasarkan ekspektasi orang lain. Jadi, kalau Anda merasa hidup belum jelas arahnya, itu wajar. Tapi bukan berarti tidak bisa diubah.
Mulailah dari langkah kecil: ikut sesi Pelatihan Tujuan Hidup dan Karier bareng Life Skills x Satu Persen. Di sana, Anda akan dibimbing menyusun rencana yang sesuai realitas dan kepribadian Anda. Untuk konsultasi lebih lanjut bisa hubungi tim kami di WhatApps (0851-5079-3079).
Gimana Cara Merencanakan Tujuan Hidup yang Realistis?
Berikut beberapa langkah praktis yang bisa Anda lakukan:
1. Kenali Diri Sendiri
Refleksi jadi langkah awal. Apa kekuatan Anda? Apa yang Anda suka? Apa yang paling Anda hargai dalam hidup? Ini bisa Anda gali lebih dalam lewat jurnal harian atau sesi mentoring seperti yang ditawarkan dalam program In-House Training – Self Discovery Series.
2. Tentukan Apa yang Paling Penting
Tujuan hidup yang kuat biasanya selaras dengan nilai personal. Jika Anda mementingkan keluarga, misalnya, maka tujuan yang terlalu mengorbankan waktu bersama mereka mungkin tidak akan bertahan lama. Kenali apa yang benar-benar penting untuk Anda.
3. Gunakan Metode SMART
Buat tujuan yang:
- Spesifik: Misalnya bukan “pengen jadi sukses”, tapi “pengen kerja di bidang kreatif yang sesuai minat”.
- Measurable: Bisa diukur, seperti “menyelesaikan 3 kursus desain dalam 3 bulan”.
- Achievable: Jangan memaksa sesuatu di luar kapasitas Anda sekarang.
- Relevant: Harus sesuai dengan nilai dan arah hidup Anda.
- Time-bound: Tentukan batas waktunya.
4. Buat Rencana Aksi Terperinci
Tujuan besar bisa terasa mengintimidasi. Oleh karena itu, pecah menjadi langkah-langkah kecil. Contohnya: kalau Anda ingin menjadi content creator, mulai dulu dari upload satu video/minggu, lalu evaluasi performanya. Rencana ini bisa jadi jauh lebih nyata dan memotivasi.
5. Tuliskan Tujuan Anda
Menulis membuat otak kita lebih yakin terhadap apa yang ingin dicapai. Tempelkan di tempat yang mudah terlihat, bisa di meja kerja atau sebagai wallpaper HP Anda.
6. Dapatkan Dukungan dan Akuntabilitas
Berbagi rencana Anda ke teman atau mentor bisa bantu menjaga semangat. Kalau belum punya support system, Anda bisa mulai dari komunitas seperti peserta In-House Training yang biasanya saling support dalam refleksi dan goal setting.
7. Fleksibel dan Siap Revisi
Ingat, tujuan hidup bukan kontrak mati. Anda bisa ubah arah seiring waktu. Jangan terlalu keras ke diri sendiri. Fleksibilitas justru tanda bahwa Anda sedang berkembang.
Masih bingung mau mulai dari mana? Daftar sesi In-House Training untuk bantu Anda mengenali pola pikir, sumber daya, dan rencana realistis yang cocok dengan kondisi Anda sekarang.
Hidup yang Terarah Itu Bisa Dilatih
Merancang tujuan hidup yang realistis bukan tentang siapa yang paling cepat sukses. Ini soal siapa yang paling mengenal dirinya sendiri, tahu batasan, dan konsisten melangkah meskipun pelan. Banyak orang yang terlihat “jauh lebih dulu” sebenarnya juga punya keraguan dan kebingungan yang sama seperti Anda—mereka hanya lebih dulu mulai refleksi dan bikin strategi.
Dari pengalaman saya sendiri, saya belajar bahwa hidup yang jelas arah dan tujuannya bukan muncul dari overthinking atau ikut-ikutan standar orang lain. Tapi dari keberanian untuk berhenti sebentar, tanya ke diri sendiri, dan mulai dari hal yang paling dekat.
Dan sekarang, saatnya Anda mulai.
Kalau selama ini Anda merasa:
- Hidup Anda “ngambang” dan gak tahu harus ngapain,
- Tujuan Anda terlalu tinggi dan bikin stres sendiri,
- Atau Anda gak yakin dengan jalur karier yang sedang ditempuh…
Maka itulah sinyal bahwa Anda perlu rencana yang lebih realistis dan personal. Rencana yang bukan hanya ditulis di kepala, tapi ditanamkan dari pemahaman yang dalam tentang siapa Anda dan apa yang ingin Anda perjuangkan.

Mulai Bangun Rencana Hidup Anda Sekarang!
Gabung In-House Training dari Life Skills x Satu Persen
Di sesi ini, Anda akan dipandu oleh fasilitator berpengalaman untuk:
- Mengenali kekuatan dan nilai hidup Anda
- Menyusun roadmap hidup yang realistis dan fleksibel
- Mendapat insight dari peserta lain yang juga sedang berproses
Pelatihan ini cocok untuk Anda yang:
- Baru lulus dan ingin merancang arah hidup
- Masih kuliah tapi bingung soal karier
- Sedang kerja tapi mulai merasa burnout atau salah arah
Dapatkan sesi praktik langsung dan worksheet personal untuk membantu Anda take action setelah pelatihan.
Daftar sekarang atau konsultasi dulu dengan tim kami di WhatApps (0851-5079-3079). Dan jadikan langkah kecil ini sebagai titik awal perubahan besar dalam hidup Anda. Jangan tunggu sampai “waktunya tepat”—karena waktu yang tepat adalah saat Anda memutuskan untuk mulai.
Semoga artikel ini bisa membuka ruang refleksi dan memberi dorongan baru bagi Anda. Karena pada akhirnya, hidup itu bukan soal siapa paling cepat, tapi siapa yang tetap sadar arah meski jalannya pelan.
Sampai ketemu di pelatihan, dan semoga Anda menjadi versi terbaik dari diri Anda sendiri—sedikit demi sedikit, satu persen setiap hari.
FAQ
1. Apa bedanya tujuan realistis dengan impian besar?
Tujuan realistis adalah langkah konkret yang bisa Anda capai dalam kondisi saat ini, sementara impian besar adalah arah jangka panjang. Keduanya bisa berjalan bersamaan jika Anda memecah impian menjadi tujuan kecil yang realistis.
2. Saya tidak tahu tujuan hidup saya, harus mulai dari mana?
Mulailah dari mengenal diri sendiri: apa yang Anda suka, apa yang Anda kuasai, dan nilai hidup yang Anda pegang. Jika bingung, Anda bisa ikut In-House Training Self-Discovery untuk bantu refleksi lebih dalam.
3. Bagaimana jika tujuan saya berubah di tengah jalan?
Itu wajar! Hidup terus berkembang, begitu juga dengan prioritas dan tujuan Anda. Justru, bersikap fleksibel dan evaluasi secara berkala adalah bagian penting dari perencanaan hidup yang sehat.
4. Apakah saya harus ikut pelatihan untuk bisa merancang tujuan hidup?
Tidak harus, tapi sangat disarankan. Pelatihan seperti In-House Training memberi Anda panduan, tools, dan dukungan yang mempercepat proses refleksi dan perencanaan. Anda juga bisa dapat insight dari mentor dan peserta lain.
5. Saya sibuk, apakah bisa merancang tujuan hidup meski waktunya terbatas?
Bisa! Justru Anda bisa mulai dari langkah kecil. Misalnya, ambil waktu 10 menit sehari untuk jurnal atau refleksi mingguan. Pelan-pelan, ini akan membantu Anda menyusun gambaran besar tentang arah hidup yang ingin dituju.