Pelatihan untuk Mengenali Tujuan Hidup dan Karier bagi Karyawan di Makassar

Dilsa Ad'ha
5 Jul 2025

Key Takeaways

  • Menemukan tujuan hidup bukan proses instan—dan itu wajar.
  • Langkah awalnya adalah mengenali diri sendiri secara mendalam.
  • Kebahagiaan dan makna bisa jadi petunjuk awal tujuan hidup Anda.
  • Eksplorasi dan eksperimen adalah kunci membuka banyak kemungkinan.
  • Tujuan kecil yang realistis bisa membawa Anda ke visi hidup jangka panjang.

Halo! Pernah nggak sih Anda merasa hidup ini jalan aja terus, tapi kayak... ngambang? Bangun, kerja, kuliah, scroll medsos, tidur, terus ngulang lagi keesokan harinya. Kalau Anda pernah ngerasain hal kayak gitu, saya mau bilang: Anda nggak sendiri. Banyak banget orang di usia 17–30 yang sedang berada dalam fase “mencari arah”, tapi malah jadi cemas karena merasa belum tahu tujuan hidup mereka apa.

Tenang, saya paham perasaan itu. Hidup tanpa arah memang bikin gelisah, terutama saat kita lihat orang lain kayaknya udah tahu mau jadi apa, kerja di mana, atau bahkan udah punya bisnis sendiri. Tapi perlu diingat, proses menemukan tujuan itu nggak instan, dan nggak semua orang berjalan di jalur yang sama.

Tulisan ini akan bantu Anda memahami bahwa tidak punya tujuan hidup sekarang bukanlah akhir dari segalanya. Justru ini bisa jadi titik awal Anda untuk mulai mengeksplorasi lebih dalam. Saya akan berbagi 5 tips yang realistis dan bisa langsung Anda coba. Semua tips ini saya rangkum dari pendekatan psikologi pengembangan diri—dan juga hasil kolaborasi bersama Life Skills x Satu Persen.

Sebelum masuk ke bagian “kenapa” dan “gimana caranya”, mari kita akui dulu: hidup tanpa tujuan bukan hanya soal bingung, tapi juga bisa berdampak ke stres, overthinking, sampai burnout. Makanya, kalau Anda merasa stuck atau kosong secara emosional, itu valid kok. Tapi sekarang, mari coba ubah kekosongan itu jadi awal perjalanan mengenal diri sendiri. Dan kalau Anda merasa butuh dukungan dalam proses ini, salah satu cara yang bisa Anda ambil adalah ikut In-House Training yang cocok untuk pelajar, mahasiswa, atau fresh graduate. Kita bisa bahas soal goal setting, mindset, hingga keterampilan interpersonal yang sering luput diajarkan di bangku kuliah.

Kita akan lanjut ke pembahasan “kenapa kita merasa kehilangan arah dan kenapa penting banget untuk punya tujuan hidup” di bagian selanjutnya. Ingat, proses ini bukan perlombaan. Ini tentang Anda, versi terbaik Anda, dan bagaimana Anda ingin hidup ini dijalani.

Kenapa Banyak Orang Merasa Kehilangan Arah?

Banyak dari kita tumbuh dalam sistem yang lebih fokus pada hasil ketimbang proses. Sejak kecil, kita dibentuk untuk memenuhi harapan—dapat nilai bagus, kuliah di jurusan tertentu, kerja cepat, atau bahkan menikah di usia muda. Tapi... pernah nggak Anda tanya ke diri sendiri, “Ini semua saya lakuin karena saya mau atau karena orang lain ekspektasiin itu dari saya?”

Jawabannya sering kali samar, bahkan bikin kita tambah bingung. Hal ini terjadi karena kita belum benar-benar kenal dengan diri sendiri. Kita tahu orang lain lebih banyak daripada kita tahu tentang diri sendiri. Padahal, salah satu alasan utama kenapa seseorang belum punya tujuan hidup adalah karena belum kenal siapa dirinya.

Selain itu, tekanan sosial dan media sosial bikin semuanya terasa makin berat. Lihat teman posting promosi kerja, nikah, bisnis, bikin konten produktif tiap hari—otomatis bikin kita ngerasa kecil dan gagal. Padahal, setiap orang punya “timeline”-nya sendiri. Bukan Anda yang ketinggalan, tapi Anda yang belum menemukan arah yang benar-benar milik Anda sendiri.

Tujuan hidup bukan cuma soal “kerja di mana” atau “jadi apa”, tapi tentang makna apa yang Anda mau bawa dalam hidup ini. Bisa saja tujuan Anda adalah membangun keluarga bahagia, berbagi pengetahuan, atau memberi dampak positif lewat komunitas. Yang penting, itu autentik datang dari Anda, bukan tuntutan eksternal.

Kalau Anda masih merasa kebingungan, saya sangat menyarankan Anda untuk mencoba ikut In-House Training pengembangan diri. Di sesi ini, Anda bisa mengeksplorasi siapa diri Anda, apa nilai utama hidup Anda, serta langkah-langkah konkret untuk mulai membangun tujuan. Cocok banget buat Anda yang lagi merasa stuck dan butuh ruang aman untuk eksplorasi diri.

1. Kenali Diri Sendiri Lewat Refleksi

Luangkan waktu untuk journaling. Tulis hal-hal yang bikin Anda marah, semangat, kecewa, dan bersyukur. Apa nilai utama dalam hidup Anda? Apakah itu keadilan, kreativitas, atau kedamaian? Dari sana, Anda akan mulai melihat pola-pola penting.

Coba ikut tes minat dan kepribadian di platform seperti Life Skills x Satu Persen buat dapat insight tambahan soal siapa diri Anda sebenarnya.

2. Perhatikan Hal yang Membuat Anda Bahagia

Lihat aktivitas yang bikin Anda lupa waktu. Bisa jadi clue ke arah tujuan hidup Anda. Misalnya, Anda suka bantuin temen atur CV? Bisa jadi passion Anda di bidang pengembangan karir.

3. Tanyakan Pertanyaan Besar

Coba jawab ini: “Kalau hidup saya tinggal setahun lagi, saya mau dikenang sebagai apa?” atau “Apa hal yang saya ingin kontribusikan ke dunia?” Jawaban dari pertanyaan ini akan bantu Anda menemukan nilai hidup Anda.

4. Berani Bereksperimen

Coba ikut kegiatan baru—volunteer, belajar desain, bikin podcast, apapun itu! Banyak orang baru tahu tujuannya setelah nyoba dulu. Jangan takut gagal. Tujuan tidak ditemukan dari berpikir saja, tapi dari bergerak.

CTA: Jika Anda butuh wadah aman untuk eksplorasi ini, Anda bisa mulai dari ikut In-House Training bertema “Purpose Clarity”. Banyak alumni yang merasa tercerahkan setelahnya!

5. Mulai dari Tujuan Kecil

Jangan tunggu “aha moment.” Mulailah dari membuat tujuan jangka pendek seperti “menyelesaikan buku pengembangan diri” atau “ikut pelatihan soft skill.” Dari langkah kecil ini, visi hidup Anda akan mulai terbentuk secara bertahap.

Tujuan Hidup Itu Dibentuk, Bukan Ditemukan Seketika

Setiap orang ingin hidupnya berarti. Tapi banyak yang menunggu momen “klik” seolah suatu hari akan datang ilham yang menyinari segalanya. Faktanya, tujuan hidup bukan ditemukan secara instan, tapi dibentuk perlahan dari kebiasaan refleksi, keberanian mencoba, dan konsistensi bertumbuh.

Kalau saat ini Anda belum tahu akan ke mana, itu bukan kelemahan. Itu adalah titik awal. Dengan menerapkan 5 langkah tadi—mengenal diri, memperhatikan kebahagiaan, menjawab pertanyaan penting, bereksperimen, dan menetapkan tujuan kecil—Anda sudah mulai membangun fondasi arah hidup yang otentik dan bermakna.

Dan ingat: tujuan hidup tidak harus besar dan muluk. Tidak semua orang harus jadi CEO, influencer, atau aktivis. Mungkin tujuan Anda adalah menjadi versi terbaik dari diri sendiri setiap hari, membuat orang di sekitar merasa aman, atau menciptakan kehidupan yang tenang dan bahagia.

Jika Anda butuh wadah untuk menggali potensi ini secara sistematis, In-House Training dari Life Skills x Satu Persen bisa jadi solusi ideal. Lewat program ini, Anda akan diajak menyusun peta pengembangan diri secara realistis—dari mengenal diri, mengatur tujuan, hingga membangun strategi hidup jangka panjang. Cocok banget untuk pelajar, mahasiswa, atau fresh graduate yang sedang merasa “nggak punya arah” atau stuck.

FAQ: Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Q: Kalau saya belum punya minat spesifik, apakah saya tetap bisa punya tujuan hidup?
A: Sangat bisa. Tujuan hidup tidak harus selalu berkaitan dengan profesi tertentu. Anda bisa mulai dari hal-hal yang membuat Anda merasa puas dan bahagia. Eksplorasi dan refleksi secara konsisten akan menuntun Anda ke sana.

Q: Apakah tujuan hidup saya boleh berubah di tengah jalan?
A: Boleh dan sangat wajar! Manusia berkembang, pengalaman bertambah, dan pandangan hidup bisa berubah. Justru fleksibilitas itu menunjukkan bahwa Anda bertumbuh.

Q: Saya merasa stuck tapi nggak tahu harus mulai dari mana. Apa langkah pertama yang paling sederhana?
A: Mulailah dengan menulis jurnal refleksi. Tulis apa yang Anda suka, tidak suka, hal yang membuat Anda bangga, dan hal yang ingin Anda ubah dari hidup Anda. Jika butuh panduan lebih dalam, coba ikut sesi mentoring atau In-House Training dari Satu Persen.

Q: Apakah ada batas usia untuk bisa menemukan tujuan hidup?
A: Tidak ada. Banyak orang yang menemukan arah hidupnya di usia 30-an bahkan 40-an. Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengenal diri dan mulai membangun kehidupan yang Anda mau.

Q: Apa bedanya tujuan hidup dan target jangka pendek?
A: Tujuan hidup bersifat lebih menyeluruh dan jangka panjang—seperti fondasi atau arah kompas. Sedangkan target jangka pendek adalah langkah-langkah konkret yang Anda lakukan untuk mendekat ke tujuan tersebut.

Kalau Anda sedang mencari komunitas atau mentor yang bisa menemani proses ini, silakan kunjungi Satu Persen - In-House Training dan temukan pelatihan yang sesuai dengan fase hidup Anda.

Terima kasih sudah membaca! Semoga artikel ini bisa membantu Anda merasa lebih yakin dan tenang dalam proses menemukan tujuan hidup.

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.