Key Takeaways
- Universitas luar negeri umumnya mensyaratkan nilai TOEFL iBT minimal 70-110 atau IELTS 6.0-7.0 tergantung reputasi universitas dan program studi
- Persiapan matang minimal 2-3 bulan dengan jadwal belajar rutin adalah kunci sukses tes TOEFL/IELTS
- Latihan simulasi ujian dan pemahaman format tes sangat penting untuk mengelola waktu dengan efektif
- Peningkatan vocabulary dan grammar merupakan fondasi penting untuk meraih skor tinggi

Lo mau kuliah di luar negeri tapi masih bingung sama persyaratan bahasa Inggris yang diminta? Gue ngerti banget perasaan lo. Kuliah di luar negeri memang mimpi banyak pelajar Indonesia, tapi syarat TOEFL atau IELTS itu kadang bikin kepala pusing, apalagi kalau target universitasnya top tier.
Universitas ternama seperti Ivy League biasanya meminta nilai TOEFL iBT di atas 100. Sementara untuk IELTS, program magister biasanya membutuhkan skor minimal antara 6.0 hingga 7.0. Nggak heran kalau banyak yang stress dan takut gagal.
Tapi tenang, dalam artikel ini gue bakal kasih lo panduan lengkap buat menaklukkan tes TOEFL dan IELTS. Dari persiapan awal, strategi belajar, sampai tips jitu di hari H ujian. Yang pasti, semua tips ini based on pengalaman dan sumber terpercaya, bukan asal jeplak.
Kenapa Skor TOEFL/IELTS Jadi Syarat Wajib?
Mungkin lo pernah mikir, "Kenapa sih harus susah-susah ikut tes bahasa Inggris segala?" Well, jawabannya simple. Universitas di luar negeri perlu memastikan bahwa lo mampu mengikuti perkuliahan dalam bahasa Inggris dengan baik.
Bayangkan kalau lo kuliah di Inggris, Australia, atau Amerika dengan kemampuan bahasa Inggris seadanya. Pasti lo bakal kesulitan mengikuti kuliah, diskusi kelas, atau bahkan menulis paper. Itu bakal jadi mimpi buruk, dan universitas nggak mau ambil risiko menerima mahasiswa yang berpotensi gagal karena kendala bahasa.
Kemampuan bahasa Inggris yang baik juga berkorelasi dengan kesuksesan akademik selama kuliah di luar negeri. Nggak cuma itu, skor TOEFL/IELTS yang tinggi juga bisa jadi nilai plus buat aplikasi beasiswa lo.
Strategi Jitu Taklukkan TOEFL/IELTS
1. Kenali Musuhmu: Pahami Format Tes
Sebelum terjun ke medan perang, lo harus tahu dulu medan tempurnya seperti apa, kan? TOEFL dan IELTS punya format yang berbeda, tapi keduanya terdiri dari empat bagian utama:
TOEFL
- Reading (60-80 menit)
- Listening (60-90 menit)
- Speaking (20 menit)
- Writing (50 menit)
IELTS
- Listening (30 menit)
- Reading (60 menit)
- Writing (60 menit)
- Speaking (11-14 menit)
Familiarisasi dengan format dan jenis soal di setiap bagian sangat penting. Jadi luangkan waktu untuk mempelajari struktur tes dan latihan soal-soal dari setiap bagian.
2. Bikin Jadwal Belajar yang Realistis
Berdasarkan studi dari beberapa penerima beasiswa, waktu persiapan ideal untuk TOEFL/IELTS adalah 2-3 bulan dengan intensitas belajar minimal 2 jam sehari. But let's be real, gue tahu lo punya kesibukan lain. Jadi bikin jadwal yang realistis sesuai kondisi lo.
Tips dari Schoters: Bagi waktu belajar lo untuk fokus pada setiap bagian tes secara bergantian. Misalnya:
- Senin: Reading
- Selasa: Listening
- Rabu: Speaking
- Kamis: Writing
- Jumat: Latihan simulasi
- Sabtu-Minggu: Review dan perbaikan
3. Tingkatkan Skill Dasar Bahasa Inggris
Jangan langsung terjun ke latihan soal kalau skill dasar lo masih lemah. Ada dua fondasi penting yang harus lo kuasai:
Vocabulary: Perbanyak kosakata dengan membaca buku, artikel, dan mendengarkan podcast berbahasa Inggris. Latihan ini akan membantu lo dalam semua aspek tes.
Grammar: Kuasai tata bahasa dasar dan struktur kalimat. Ini krusial untuk meningkatkan kemampuan menulis dan berbicara lo.
Mahasiswa yang fokus pada peningkatan vocabulary dan grammar selama 1 bulan awal persiapan umumnya mendapatkan skor yang lebih tinggi dibandingkan yang langsung fokus pada latihan soal.
Senjata Rahasia untuk Skor Tinggi

1. Latihan Soal adalah Kunci Utama
Gue nggak bohong, latihan soal itu jadi kunci utama kesuksesan lo. Berdasarkan penelitian, peserta yang mengerjakan minimal 10 simulasi ujian lengkap sebelum tes sesungguhnya memiliki peluang lebih tinggi untuk mencapai target skor mereka.
Pakai sumber-sumber gratis maupun berbayar:
- Official TOEFL/IELTS practice tests
- Aplikasi latihan TOEFL/IELTS
- YouTube channels khusus persiapan tes
- Buku latihan dari penerbit terpercaya
Selalu mereview hasil latihan dan mencatat pola kesalahan yang sering lo lakukan. Dengan begitu, lo bisa fokus memperbaiki kelemahan lo.
2. Simulasi Ujian: Practice Makes Perfect
Lakukan simulasi ujian dalam kondisi nyata:
- Atur timer sesuai waktu asli
- Kerjakan full test tanpa jeda
- Pakai ruangan yang tenang
- Matikan HP dan distraksi lain
Kerjakan di pagi hari (sesuai jadwal tes biasanya)
Peserta yang melakukan minimal 5 kali simulasi lengkap memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dan manajemen waktu yang lebih baik saat ujian.
3. Kuasai Trik-Trik Jitu Tiap Section
Reading:
- Baca pertanyaan dulu sebelum membaca passage
- Gunakan teknik skimming dan scanning
- Catat kata kunci saat membaca
Listening:
- Latih kemampuan note-taking
- Fokus pada informasi penting: angka, nama, tanggal
- Dengarkan podcast/berita berbahasa Inggris setiap hari
Speaking:
- Rekam jawaban lo dan dengarkan lagi
- Latihan berbicara di depan cermin
- Cari partner untuk latihan speaking
Writing:
- Pelajari struktur essay yang baik
- Kuasai ragam transition words
- Latihan menulis dengan timer
4. Jangan Lupakan Mental Preparation
Kesiapan mental sama pentingnya dengan kesiapan akademik. Tips dari mereka:
- Tidur cukup sebelum hari H
- Makan yang sehat dan bergizi
- Lakukan visualisasi positif
- Persiapkan dokumen dan perlengkapan dari jauh hari
- Datang minimal 30 menit sebelum jadwal tes
Yuk, Wujudkan Mimpi Kuliah di Luar Negeri!

Persiapan TOEFL/IELTS memang nggak mudah, tapi bukan berarti impossible. Dengan strategi yang tepat dan konsistensi dalam belajar, lo pasti bisa mencapai target skor yang diinginkan.
Ingat kata-kata dari EHEF Indonesia: "Kegagalan dalam tes bahasa Inggris seringkali bukan karena kurangnya kemampuan, tapi karena kurangnya persiapan dan strategi". So, mulai sekarang, luangkan waktu lo untuk persiapan yang matang.
Jangan lupa juga untuk terus update informasi terbaru tentang format tes dan tips preparation dari sumber-sumber terpercaya. Gue saranin buat follow media sosial official ETS TOEFL dan British Council IELTS untuk dapatkan info update.
Gimana, udah siap taklukkan TOEFL/IELTS? Gue yakin lo bisa!
Lo juga bisa dapetin konten-konten edukatif lainnya dengan follow dan subscribe Transfer Wawasan di semua platform media sosial. Ada banyak tips kuliah, skill development, dan persiapan karir yang pastinya berguna banget buat lo. Yuk, #TransferWawasan bareng Satu Persen!
FAQ
Q: Berapa lama waktu ideal untuk persiapan TOEFL/IELTS?
A: Berdasarkan pengalaman penerima beasiswa LPDP, waktu ideal adalah 2-3 bulan dengan intensitas belajar minimal 2 jam sehari.
Q: Apakah ikut kursus persiapan TOEFL/IELTS itu wajib?
A: Tidak wajib, tapi sangat direkomendasikan terutama bagi pemula. Menurut Vista Education, kursus persiapan dapat memberikan strategi tambahan dan umpan balik langsung dari instruktur.
Q: Mana yang lebih mudah, TOEFL atau IELTS?
A: Keduanya memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. TOEFL lebih fokus pada academic English di lingkungan Amerika, sementara IELTS bisa dipilih antara versi Academic atau General Training dan lebih banyak digunakan untuk aplikasi ke UK, Australia, dan Kanada.
Q: Berapa skor minimal TOEFL/IELTS untuk universitas top dunia?
A: Universitas top dunia seperti Harvard, MIT, Oxford biasanya meminta skor TOEFL iBT minimal 100 atau IELTS 7.0. Namun, persyaratan bisa berbeda tergantung program studi.
Q: Apakah ada strategi khusus untuk meningkatkan skor Speaking?
A: Ya, berdasarkan tips dari IELTS Presso, latihan berbicara bahasa Inggris setiap hari, rekam dan dengarkan kembali, serta cari partner untuk latihan speaking adalah strategi efektif.