Key Takeaways
- Merasa bosan, nggak berkembang, atau kehilangan motivasi bisa jadi tanda lo harus resign.
- Work-life balance yang buruk dan kesehatan terganggu adalah alarm serius buat cari pekerjaan baru.
- Atasan yang menghindari lo atau nggak ngasih kesempatan berkembang juga bisa jadi sinyal buat cabut.
- Sebelum resign, pastikan lo punya rencana jelas dan tujuan hidup yang sesuai dengan pilihan lo.

Pernah ngerasa stuck di tempat kerja? Setiap pagi bangun dengan berat hati, kerja serasa beban, dan lo cuma nunggu gajian tanpa semangat? Kalau iya, mungkin udah waktunya buat lo mikirin langkah selanjutnya. Resign bukan keputusan yang bisa diambil dengan asal-asalan, tapi juga jangan sampai lo terjebak dalam pekerjaan yang bikin lo nggak berkembang atau bahkan merusak kesehatan mental dan fisik lo.
Ada beberapa tanda yang bisa jadi indikator kalau lo harus mulai cari jalan keluar. Kalau lo mengalami sebagian besar dari tanda-tanda ini, mungkin resign adalah pilihan terbaik. Yuk, simak tanda-tandanya!

1. Merasa Bosan dan Terjebak
Kalau lo udah nggak tertarik sama pekerjaan lo dan merasa stuck di rutinitas yang itu-itu aja, ini bisa jadi alarm buat segera cari lingkungan baru. Pekerjaan yang baik harusnya bikin lo terus berkembang, bukan malah bikin lo mati rasa karena nggak ada tantangan baru.
2. Produktivitas Menurun Drastis
Makin sering prokrastinasi dan kehilangan semangat buat ngerjain tugas, bahkan yang paling sederhana sekalipun? Bisa jadi lo udah kehilangan motivasi. Kalau udah kayak gini, pekerjaan lo nggak cuma jadi beban buat diri sendiri, tapi juga bisa berpengaruh ke performa tim dan perusahaan.
3. Nggak Ada Peluang Buat Berkembang
Kalau lo merasa nggak ada kesempatan buat belajar atau naik jabatan, mungkin perusahaan lo bukan tempat terbaik buat lo tumbuh. Karier yang baik harusnya selalu kasih lo ruang buat meningkatkan keterampilan dan membuka peluang baru. Kalau lo udah stuck di posisi yang sama bertahun-tahun tanpa perkembangan, saatnya cari opsi lain.
4. Nggak Merasa Memiliki (Belong)
Lingkungan kerja yang sehat itu penting. Kalau lo ngerasa kayak orang asing di tempat kerja sendiri atau nggak terhubung dengan visi dan misi perusahaan, bakal susah buat kasih performa terbaik. Bekerja di tempat yang sesuai dengan nilai dan prinsip lo akan bikin lo lebih nyaman dan produktif.
5. Work-Life Balance yang Buruk
Kalau kerjaan mulai menyita waktu pribadi lo sampai lo nggak punya waktu buat diri sendiri, keluarga, atau hobi, ini tanda bahaya. Jangan sampai lo mengalami burnout karena terus-terusan bekerja tanpa batasan yang jelas antara kehidupan profesional dan personal.
6. Kesehatan Mental dan Fisik Terganggu
Stres berkepanjangan di tempat kerja bisa berdampak buruk ke kesehatan mental dan fisik lo. Kalau lo mulai sering sakit, cemas berlebihan, atau susah tidur karena mikirin kerjaan, itu tanda bahwa pekerjaan lo lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.
7. Pekerjaan Nggak Sesuai dengan Hati Nurani
Kadang, ketidakbahagiaan dalam pekerjaan bukan cuma soal gaji atau lingkungan kerja, tapi lebih ke arah prinsip dan nilai yang nggak sesuai. Kalau pekerjaan lo bertentangan sama hati nurani dan bikin lo nggak nyaman secara moral, lebih baik cari pekerjaan yang sejalan dengan prinsip hidup lo.
8. Sering Mengeluh dan Kehilangan Antusiasme
Kalau setiap hari lo selalu ngeluh soal kerjaan, itu tandanya lo udah nggak bahagia di tempat kerja. Pekerjaan yang baik harusnya bikin lo termotivasi dan semangat, bukan malah bikin lo frustrasi terus-menerus.
9. Perusahaan Nggak Stabil
Kalau perusahaan sering mengalami masalah finansial, gaji sering telat, atau ada banyak pemotongan biaya tanpa alasan yang jelas, itu bisa jadi tanda kalau perusahaan sedang nggak sehat. Jangan sampai lo bertahan di tempat yang sewaktu-waktu bisa collapses dan bikin lo kehilangan pekerjaan tanpa persiapan.
10. Atasan Mengabaikan Lo
Kalau bos lo mulai sering menghindari lo, nggak ngajak diskusi, atau malah lebih sering mengkritik tanpa alasan yang jelas, bisa jadi dia udah nggak peduli sama perkembangan lo di perusahaan. Apalagi kalau lo nggak dikasih tanggung jawab baru, ini bisa jadi tanda kalau mereka udah nggak melihat lo sebagai bagian penting di tim mereka.
Kalau lo udah mengalami beberapa tanda di atas, mungkin udah saatnya lo pertimbangkan buat cari pekerjaan lain. Tapi, resign bukan keputusan yang bisa diambil sembarangan. Ada beberapa hal yang harus lo pikirin sebelum memutuskan buat cabut.

Kapan Waktu Terbaik Buat Resign dan Langkah yang Harus Dilakukan
1. Jangan Resign Tanpa Rencana
Resign karena udah nggak tahan memang menggoda, tapi jangan sampai lo keluar tanpa rencana yang jelas. Pastikan lo udah punya strategi sebelum cabut, misalnya dengan cari pekerjaan baru dulu atau menyiapkan dana darurat buat berjaga-jaga kalau belum dapat kerjaan baru.
2. Evaluasi Tujuan Hidup dan Karier
Sebelum resign, tanya diri sendiri: Apakah pekerjaan ini masih mendukung tujuan hidup gue? Kalau lo ngerasa pekerjaan lo nggak ada kaitannya dengan impian lo, mungkin itu alasan kuat buat mencari sesuatu yang lebih sesuai.
Beberapa pertanyaan yang bisa lo pikirin:
- Apakah pekerjaan ini bikin gue berkembang?
- Apakah gue masih bisa belajar sesuatu di sini?
- Apakah lingkungan kerja ini bikin gue nyaman dan termotivasi?
Kalau jawabannya lebih banyak “nggak”, berarti lo memang harus mulai mencari peluang baru.
3. Periksa Kesehatan Finansial
Sebelum cabut, pastikan kondisi finansial lo cukup stabil. Idealnya, lo punya tabungan minimal buat bertahan 3-6 bulan ke depan kalau nanti belum dapat pekerjaan baru. Kalau lo masih punya cicilan atau tanggungan lain, pikirkan baik-baik apakah resign sekarang adalah keputusan yang tepat.
Tanda lo udah siap secara finansial buat resign:
- Punya dana darurat minimal 3-6 bulan pengeluaran
- Punya penghasilan sampingan atau tawaran kerja baru
- Nggak ada hutang besar yang belum terselesaikan
Kalau kondisi finansial lo belum aman, mungkin lebih baik tahan dulu sambil mencari peluang kerja baru.
4. Cek Kontrak Kerja dan Benefit yang Lo Punya
Jangan lupa baca ulang kontrak kerja sebelum resign. Beberapa perusahaan punya aturan soal notice period atau penalti kalau lo keluar sebelum waktu tertentu. Selain itu, pastikan lo udah ngambil hak-hak lo, misalnya:
- Gaji terakhir dan bonus (kalau ada)
- Sisa cuti tahunan yang belum lo pakai
- BPJS atau asuransi yang perlu lo urus setelah resign
Jangan sampai lo kehilangan hak lo cuma karena buru-buru keluar tanpa perhitungan.
5. Cari Pekerjaan Baru Sebelum Resign
Kalau memungkinkan, lebih baik cari pekerjaan baru dulu sebelum resmi resign. Ini akan ngurangin risiko lo menganggur terlalu lama dan bikin transisi ke tempat kerja baru jadi lebih mulus.
Beberapa cara buat cari kerja baru sebelum resign:
- Update CV dan portofolio lo
- Mulai networking dengan teman atau kenalan di industri yang lo minati
- Daftar di platform pencarian kerja seperti LinkedIn atau JobStreet
- Belajar skill baru yang bisa ningkatin peluang lo buat dapet kerjaan lebih baik
6. Resign dengan Profesional
Kalau lo udah yakin buat resign, pastikan lo melakukannya dengan cara yang baik. Jangan pergi dengan meninggalkan kesan buruk karena itu bisa berdampak ke reputasi lo di dunia kerja.
Cara resign yang profesional:
- Kasih tahu atasan lo secara langsung dan sampaikan alasan dengan sopan
- Kirim surat resign resmi sesuai aturan perusahaan
- Selesaikan tanggung jawab lo sebelum pergi
- Bantu transisi ke pengganti lo supaya tim nggak kesulitan setelah lo keluar
Meninggalkan pekerjaan dengan cara yang baik bakal bikin lo tetap punya hubungan baik dengan mantan kolega dan atasan, yang bisa berguna buat karier lo di masa depan.
Kesimpulan
Resign bukan keputusan yang mudah, tapi bertahan di tempat yang bikin lo stres, nggak berkembang, atau bahkan mengganggu kesehatan mental dan fisik juga bukan pilihan yang baik. Kalau lo udah mengalami banyak tanda-tanda yang menunjukkan lo harus keluar, jangan takut buat ambil langkah baru.
Yang paling penting, pastikan lo punya rencana yang matang sebelum resign. Evaluasi tujuan hidup lo, kondisi finansial, dan peluang karier ke depan. Jangan ragu buat cari bantuan kalau lo merasa bingung atau terjebak dalam situasi yang sulit.
Lo merasa mulai kehilangan kendali atas hidup lo? Masalah kerjaan mulai mengganggu aspek lain dalam hidup lo?
Konsultasikan aja dengan Psikolog Satu Persen! Dapatkan bantuan profesional buat memahami kondisi lo dan menemukan solusi terbaik buat masa depan lo.
Resign bukan keputusan yang mudah, tapi bertahan di tempat yang bikin lo stres, nggak berkembang, atau bahkan mengganggu kesehatan mental dan fisik juga bukan pilihan yang baik. Kalau lo udah mengalami banyak tanda-tanda yang menunjukkan lo harus keluar, jangan takut buat ambil langkah baru.
Yang paling penting, pastikan lo punya rencana yang matang sebelum resign. Evaluasi tujuan hidup lo, kondisi finansial, dan peluang karier ke depan. Jangan ragu buat cari bantuan kalau lo merasa bingung atau terjebak dalam situasi yang sulit.
Lo merasa mulai kehilangan kendali atas hidup lo? Masalah kerjaan mulai mengganggu aspek lain dalam hidup lo? Atau mungkin lo bahkan merasa berada di titik yang membahayakan diri sendiri atau orang lain?
Konsultasi aja dari Life Counsultation ! Dapatkan bantuan profesional buat memahami kondisi lo dan menemukan solusi terbaik buat masa depan lo. Jadwalin sekarang di satu.bio/yuk-konseling.
Apa Itu Konseling?
Konseling adalah layanan konsultasi one-on-one dengan Psikolog Satu Persen untuk mengatasi masalah kehidupan yang mengganggu kehidupan sehari-hari dan membahayakan dirimu atau orang lain. Dalam sesi konseling, lo akan mendapatkan dukungan dan panduan dari psikolog berpengalaman untuk menghadapi tantangan yang lo hadapi.
Tiga Tanda Kamu Butuh Konseling dengan Psikolog
- Menyakiti atau membahayakan diri sendiri
- Menyakiti atau membahayakan orang lain
- Mengganggu kehidupan sehari-hari
FAQ
1. Kapan waktu terbaik buat resign?
Waktu terbaik buat resign adalah saat lo udah punya rencana yang matang, baik dari segi finansial maupun karier. Kalau lo udah dapat pekerjaan baru atau punya dana darurat yang cukup buat bertahan selama beberapa bulan, itu bisa jadi waktu yang tepat buat cabut.
2. Gimana kalau gue belum dapat kerjaan baru tapi udah nggak tahan di tempat kerja?
Kalau lo udah nggak tahan sama pekerjaan lo sekarang, coba cari opsi lain sebelum resign, seperti kerja freelance atau cari pemasukan tambahan. Tapi kalau pekerjaan lo udah berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik, resign bisa jadi pilihan terbaik meskipun lo belum dapat pekerjaan baru.
3. Apa yang harus gue lakukan setelah resign?
Gunakan waktu setelah resign buat refleksi diri, meningkatkan keterampilan, dan mencari peluang baru. Jangan terburu-buru mengambil pekerjaan baru kalau lo belum siap, tapi juga jangan terlalu lama menganggur tanpa rencana yang jelas.
4. Apakah counseling bisa membantu gue menentukan karier?
Iya, counseling bisa membantu lo menemukan arah karier yang lebih sesuai dengan minat dan nilai hidup lo. Kalau lo masih bingung setelah resign, ikut counseling bisa jadi cara yang efektif buat mendapatkan insight dan strategi yang lebih jelas.