Stres Itu Gak Selalu Buruk! Ini Alasan Lo Butuh Tekanan buat Berkembang!

Dilsa Ad'ha
14 Feb 2025

Key Takeaways

  • Stres bukan musuh, tapi bisa jadi alat untuk meningkatkan performa dan pertumbuhan diri.
  • Yerkes-Dodson Law menjelaskan bahwa ada stres optimal yang bikin lo lebih fokus dan produktif.
  • Eustress (stres positif) bisa bikin lo lebih kreatif, termotivasi, dan tahan banting.
  • Mengelola stres dengan baik bisa bikin lo makin berkembang dan mencapai potensi terbaik.

Pernah nggak sih lo ngerasa stres karena tugas kuliah yang numpuk, deadline kerjaan yang mepet, atau mungkin tuntutan dari lingkungan sekitar? Rasanya pasti capek banget, kan? Tapi, gimana kalau gue bilang kalau stres itu nggak selalu buruk?

Kebanyakan orang nganggep stres sebagai sesuatu yang negatif, sesuatu yang harus dihindari. Tapi sebenarnya, stres bisa jadi alat buat bantu lo berkembang. Dengan dosis yang pas, stres justru bisa bikin lo lebih fokus, lebih semangat, dan lebih produktif. Ini yang disebut dengan eustress, atau stres positif.

Nah, konsep ini dijelasin lewat Yerkes-Dodson Law, sebuah teori psikologi yang nunjukin hubungan antara stres dan performa. Menurut teori ini:

  • Kalau stres lo terlalu rendah, lo bakal gampang bosan dan nggak termotivasi.
  • Kalau stres lo dalam jumlah yang pas, lo bakal lebih fokus, lebih kreatif, dan lebih produktif.
  • Kalau stres lo terlalu tinggi, lo malah bisa overwhelmed dan performa lo turun.

Jadi, kunci dari stres yang “sehat” adalah menemukan titik optimalnya.

Stres itu kayak latihan otot di gym. Kalau lo nggak pernah ngelatih otot, ya nggak bakal berkembang. Tapi kalau lo maksa latihan terlalu berat tanpa istirahat, otot lo bisa cedera. Sama kayak stres—kalau nggak ada tantangan, lo bakal stuck, tapi kalau kebanyakan, lo bisa burnout.

Daripada ngeliat stres sebagai sesuatu yang harus dihindari, kenapa nggak belajar buat mengelola dan memanfaatkannya? Inilah saatnya lo mulai melihat stres dari sisi yang berbeda!

Stres Bisa Bantu Lo Jadi Versi Terbaik Diri Lo

Banyak orang nganggep stres sebagai sesuatu yang harus dihilangin. Padahal, tanpa stres, lo nggak bakal berkembang. Yang perlu lo lakuin bukan menghindari stres, tapi memanfaatkannya dengan cara yang benar.

Menurut Yerkes-Dodson Law, ada dua jenis stres yang perlu lo kenal:

Eustress (Stres Positif)

  • Muncul saat lo menghadapi tantangan yang bisa dikelola.
  • Bikin lo lebih fokus, termotivasi, dan siap menghadapi tantangan.
  • Contoh: persiapan ujian, deadline kerja yang menantang, atau persaingan sehat dalam lomba.

Distress (Stres Negatif)

  • Terjadi saat tekanan terlalu besar dan lo merasa nggak bisa mengatasinya.
  • Bikin lo cemas, capek mental, dan akhirnya performa menurun.
  • Contoh: tugas yang numpuk tanpa jeda, konflik berkepanjangan, atau tekanan sosial yang berlebihan.

Kalau lo bisa mengubah cara pandang lo terhadap stres dan belajar ngelola dengan baik, stres bisa jadi sesuatu yang justru membantu lo berkembang.


Cara Mengelola Stres Biar Jadi Lebih Produktif

1. Ubah Mindset Lo Tentang Stres

Banyak orang panik duluan tiap kali stres datang. Padahal, kalau lo ngeliat stres sebagai sesuatu yang bisa membantu lo berkembang, lo bakal lebih mudah mengendalikannya. Daripada mikir, “Aduh, ini terlalu berat,” coba ubah jadi, “Oke, ini tantangan buat gue jadi lebih baik.”

2. Kenali Batasan Diri dan Atur Prioritas

Stres positif muncul saat tantangan masih bisa lo kendalikan. Makanya, lo harus paham kapasitas diri lo sendiri. Beberapa cara yang bisa lo lakuin:

  • Buat daftar prioritas dan fokus ke hal yang paling penting dulu.
  • Jangan ragu buat bilang “nggak” kalau beban kerja lo udah terlalu banyak.
  • Jangan maksain diri buat multitasking kalau itu malah bikin kerjaan lo berantakan.

3. Terapkan Teknik Manajemen Stres

Kalau lo udah mulai ngerasa stres berlebihan, coba beberapa teknik ini:

  • Teknik pernapasan: Tarik napas dalam, tahan sebentar, lalu hembuskan pelan-pelan. Lakuin beberapa kali buat nenangin diri.
  • Meditasi atau mindfulness: Bisa bantu lo lebih sadar sama keadaan lo sekarang tanpa harus kebawa panik.
  • Olahraga: Aktivitas fisik bisa bantu ngurangin hormon stres dan bikin tubuh lo lebih rileks.

4. Cari Support System

Kadang, stres terasa lebih berat karena lo ngalamin semuanya sendirian. Makanya, penting buat punya support system yang bisa dengerin dan kasih perspektif baru. Lo bisa:

  • Ngobrol sama temen atau keluarga yang bisa dipercaya.
  • Ikut komunitas yang mendukung perkembangan lo.
  • Konsultasi ke mentor atau profesional kalau stres udah mulai mengganggu keseharian lo.

5. Ambil Jeda dan Istirahat yang Cukup

Lo nggak bisa kerja atau belajar terus-menerus tanpa istirahat. Otak lo butuh waktu buat “recharge” biar bisa tetap optimal. Coba gunakan teknik seperti:

  • Pomodoro Technique (kerja 25 menit, istirahat 5 menit).
  • Power nap 10-20 menit buat balikin energi.
  • Hari libur tanpa kerjaan, di mana lo bener-bener lepas dari tugas dan menikmati waktu buat diri sendiri.

Kesimpulan

Life-Coaching-Personal-35

Stres sering dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindari, padahal kalau dikelola dengan baik, stres justru bisa jadi alat buat meningkatkan fokus, motivasi, dan performa. Konsep Yerkes-Dodson Law nunjukin kalau stres dalam jumlah optimal (eustress) bisa bikin lo lebih produktif, kreatif, dan tahan banting.

Yang bikin stres jadi berbahaya adalah kalau porsinya terlalu besar dan lo nggak tahu cara ngelolanya. Makanya, penting buat lo belajar memanfaatkan stres positif dan mencegah stres negatif (distress) biar nggak kebawa ke arah yang merugikan.

Beberapa langkah yang bisa lo lakuin buat mengelola stres dengan baik:

  1. Ubah mindset lo tentang stres, anggap sebagai tantangan yang bisa bikin lo berkembang.
  2. Kenali batasan diri dan atur prioritas, biar lo nggak kewalahan.
  3. Terapkan teknik manajemen stres, kayak pernapasan, meditasi, atau olahraga.
  4. Cari support system, jangan hadapi stres sendirian.
  5. Ambil jeda dan istirahat yang cukup, supaya otak lo tetap fresh.

Kalau lo merasa stres lo udah di luar kendali dan mulai mengganggu keseharian, jangan ragu buat cari bantuan. Life Coaching dari Satu Persen bisa bantu lo buat memahami cara mengelola stres, meningkatkan resiliensi, dan menemukan solusi yang sesuai buat hidup lo. Dengan bimbingan mentor yang berpengalaman, lo bisa belajar gimana caranya menghadapi tantangan dengan lebih tenang dan terarah. Booking sesi Life Coaching lo di satu.bio/curhat-yuk.

Jangan sampai stres ngontrol hidup lo. Yuk, pelajari cara mengelola stres dengan benar dan manfaatin buat jadi versi terbaik diri lo!

Atau kalau lo merasa butuh penanganan yang lebih mendalam, bisa juga cek layanan Konseling kita di satu.bio/konseling-yuk.

FAQ

1. Apakah semua stres itu buruk?

Nggak. Ada yang namanya eustress (stres positif) yang bisa bantu lo lebih fokus dan termotivasi. Stres baru jadi buruk kalau porsinya berlebihan dan bikin lo kewalahan.

2. Gimana cara tahu kalau stres yang gue alami itu masih sehat atau udah berlebihan?

Coba evaluasi diri lo sendiri. Kalau stres bikin lo lebih fokus, produktif, dan tertantang, itu tanda eustress. Tapi kalau stres bikin lo cemas berlebihan, susah tidur, atau kehilangan motivasi, itu bisa jadi tanda distress yang perlu segera dikelola.

3. Apa yang harus gue lakuin kalau udah merasa terlalu stres?

  • Coba lakukan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi.
  • Ambil waktu buat istirahat dan jauhi sumber stres sementara waktu.
  • Cerita ke orang yang bisa lo percaya atau cari bantuan profesional.

4. Apakah ada cara buat mencegah stres berlebihan?

Ada. Beberapa cara yang bisa lo lakuin:

  • Atur prioritas kerja supaya lo nggak keteteran.
  • Gunakan teknik manajemen waktu seperti Pomodoro atau to-do list.
  • Jaga keseimbangan hidup, jangan kerja terus tanpa istirahat.

5. Gimana kalau gue masih kesulitan mengelola stres?

Kalau lo ngerasa stres lo udah terlalu berat dan susah buat diatasi sendiri, lo bisa coba ikut Life Coaching dari Satu Persen. Di sana, lo bakal dibantu buat memahami akar masalah lo dan menemukan strategi yang paling cocok buat lo.

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.