Stop Membanding-bandingkan Diri! Ini Efeknya ke Mental Health

Nur Aisyah
7 Nov 2024

Key Takeaways:

  • Membandingkan diri dengan orang lain merusak kesehatan mental
  • Social media memperparah kebiasaan toxic ini
  • Ada cara sehat untuk mengubah mindset perbandingan
  • Bantuan profesional bisa membantu lo move on dari kebiasaan ini

Gue yakin, lo pernah ngerasa "kok dia bisa ya?" atau "kenapa gue nggak seperti dia?" Apalagi kalau scrolling social media, rasanya semua orang lebih sukses, lebih bahagia, dan lebih sempurna dari kita. Padahal, membandingkan diri dengan orang lain itu ibarat minum racun dan berharap orang lain yang mati - lo cuma nyakitin diri sendiri.

Riset menunjukkan bahwa kebiasaan membanding-bandingkan diri ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan mental yang serius. Dari menurunnya kepercayaan diri sampai depresi berat. Yang lebih parah, social media bikin kita tambah sering membandingkan diri karena kita cuma lihat highlight reel kehidupan orang lain.

Lo tau nggak? Sebenarnya ada dua tipe perbandingan sosial: upward comparison (membandingkan ke atas) dan downward comparison (membandingkan ke bawah). Keduanya punya efek yang berbeda ke kesehatan mental kita. Tapi yang jadi masalah, kebanyakan dari kita lebih sering melakukan upward comparison, yang justru bikin mental down.

Gue ngerti banget rasanya terjebak dalam spiral negatif ini. Tapi percaya deh, ada cara buat keluar dari pola pikir yang merusak ini. Dan lo nggak perlu ngadepin ini sendirian.

Kenapa Sih Kita Hobi Banget Membandingkan Diri?

Otak kita emang udah diprogram buat selalu membandingkan - it's human nature! Ini berakar dari evolusi manusia yang butuh tau posisi mereka dalam kelompok untuk survive. Tapi di era digital kayak sekarang, insting ini malah jadi toxic banget.

Social media jadi tempat yang bikin kita makin sering membandingkan diri. Bayangkan, setiap hari lo dikasih highlight reel dari ribuan orang. Postingan tentang wisuda, promosi kerja, nikah, traveling - semuanya bikin lo ngerasa "kok gue doang yang stuck?" Padahal, lo tau kan kalau social media cuma nunjukin 1% dari kehidupan seseorang?

Langkah-Langkah Mengubah Mindset Perbandingan

Recognizing the Pattern

  • Mulai sadar kapan lo membandingkan diri
  • Notice trigger lo (social media, gathering keluarga, dll)
  • Catat perasaan yang muncul saat itu

Rewrite Your Story

  • Ganti "dia lebih sukses" jadi "kita punya journey berbeda"
  • Focus sama progress pribadi, bukan pencapaian orang
  • Celebrate small wins lo sendiri

Social Media Detox

  • Unfollow akun yang bikin lo insecure
  • Set timer buat social media
  • Fokus ke real-life connection

Set Personal Goals

  • Bikin goals yang realistis buat diri sendiri
  • Break down jadi milestone kecil
  • Track progress tanpa membandingkan dengan orang lain

Tapi kadang, perubahan mindset ini nggak gampang dilakukan sendiri. Lo mungkin butuh guidance dari profesional yang bisa bantu lo mengidentifikasi pola pikir dan menemukan solusi yang tepat buat kondisi lo.

Jadi, gimana nih langkah pertama buat bebas dari kebiasaan membandingkan diri? Pertama, sadari kalau setiap orang punya journey yang beda-beda. Lo nggak perlu sprint kalau emang lagi butuh jalan santai. Yang penting, terus maju.

Gue tau ini nggak gampang. Kadang kita butuh someone yang bisa dengerin dan guide kita dengan objektif. Kalau lo ngerasa stuck dan butuh bantuan profesional, Life Coach di Satu Persen siap bantu lo. Dengan sesi one-on-one yang personal, Life Coach bisa bantu lo:

  • Identifikasi trigger yang bikin lo sering membandingkan diri
  • Develop strategi yang cocok buat kondisi lo
  • Bikin action plan yang realistis
  • Support lo dalam proses perubahannya

Book sesi Life Coaching lo sekarang di  satu.bio/curhat-yuk.

Atau kalau lo merasa masalah ini udah mengganggu kesehatan mental lo secara serius, konseling dengan Psikolog profesional bisa jadi pilihan yang tepat. Kunjungi satu.bio/konseling-yuk untuk info lebih lanjut atau hubungi  0851-5079-3079.

FAQ

Q: Bedanya Life Coaching sama Konseling apa?
A: Life Coaching fokus bantuin lo develop potensi dan skill buat mencapai goals tertentu. Sementara Konseling sama Psikolog lebih fokus ke pemecahan masalah psikologis yang udah mengganggu kehidupan sehari-hari.

Q: Berapa lama sih biasanya proses coaching sampai keliatan hasilnya?
A: Setiap orang punya pace yang berbeda. Tapi biasanya, dengan komitmen dan konsistensi, perubahan mindset bisa mulai keliatan dalam beberapa sesi coaching.

Q: Apa Life Coaching bisa online?
A: Yes! Semua sesi dilakukan via Google Meet, jadi lo bisa ikut dari mana aja yang nyaman buat lo.

Q: Kalau mau mulai Life Coaching, perlu prepare apa aja?
A: Yang penting adalah kemauan untuk berubah dan komitmen untuk mengikuti prosesnya. Life Coach akan guide lo step by step dalam journey ini.

Life is not a competition. It's a journey. Dan di journey ini, lo nggak sendirian. Take your first step sekarang juga!

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.