Sosial Media: Hiburan atau Sumber Stres Baru?

Dilsa Ad'ha
13 Feb 2025

Key Takeaways

  • Media sosial bisa bermanfaat, tapi juga punya dampak negatif jika digunakan berlebihan.
  • Paparan konten yang tidak realistis dapat memicu kecemasan, depresi, dan rendah diri.
  • Media sosial bisa menyebabkan kecanduan, mengurangi interaksi sosial langsung, dan meningkatkan stres.
  • Penting untuk mengelola penggunaan media sosial agar tetap sehat secara mental.

Di era digital, media sosial sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Lo bisa dengan mudah komunikasi sama teman, update informasi terbaru, atau sekadar cari hiburan. Tapi, pernah nggak lo merasa lelah atau stres setelah scroll media sosial terlalu lama?

Banyak orang nggak sadar kalau media sosial bisa bikin kesehatan mental terganggu. Perasaan cemas, rendah diri, atau bahkan depresi sering muncul tanpa lo sadari karena terlalu banyak terpapar konten yang nggak realistis. Dari unggahan orang yang selalu terlihat bahagia sampai standar kecantikan yang tinggi, semua ini bisa bikin lo membandingkan diri sendiri dan merasa kurang cukup baik.

Media sosial juga bikin lo kecanduan, ngurangin interaksi sosial langsung, dan bikin lo terjebak dalam tekanan psikologis. Sebelum terlambat, lo perlu tahu apa aja dampak negatif media sosial yang bisa memengaruhi kesehatan mental lo.

ampak Negatif Media Sosial yang Perlu Lo Waspadai

Media sosial memang menawarkan berbagai manfaat, tapi kalau digunakan secara berlebihan atau tanpa kontrol, bisa berdampak buruk buat kesehatan mental lo. Berikut beberapa dampak negatif yang sering terjadi:

1. Meningkatkan Kecemasan dan Depresi

Terlalu banyak melihat kehidupan orang lain di media sosial bisa bikin lo merasa kurang puas dengan hidup sendiri. Unggahan yang penuh kebahagiaan dan kesuksesan bisa bikin lo membandingkan diri sendiri, padahal apa yang ditampilkan di media sosial belum tentu mencerminkan realita sebenarnya. Akibatnya:

  • Lo jadi lebih sering merasa cemas dan insecure.
  • Harga diri menurun karena merasa tidak sebanding dengan orang lain.
  • Bisa berujung pada depresi jika terus-menerus merasa tidak cukup baik.

2. Cyberbullying yang Merusak Kesehatan Mental

Media sosial sering jadi tempat orang bebas berkomentar tanpa memikirkan dampaknya. Cyberbullying bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti:

  • Komentar negatif yang menyakitkan.
  • Penyebaran berita bohong atau fitnah.
  • Serangan verbal yang membuat seseorang merasa tertekan.

Orang yang mengalami cyberbullying bisa merasa stres, cemas, bahkan trauma.

3. Kecanduan Media Sosial

Setiap kali lo dapat notifikasi, like, atau komentar di media sosial, otak lo melepaskan dopamin, hormon yang bikin lo merasa senang. Ini bisa menyebabkan kecanduan karena lo jadi terus-menerus ingin melihat notifikasi atau update terbaru. Akibatnya:

  • Lo lebih sulit fokus pada pekerjaan atau pelajaran.
  • Lo lebih sering menghabiskan waktu di media sosial dibandingkan aktivitas lain.
  • Tidur terganggu karena kebiasaan scrolling tanpa sadar.

4. Mengurangi Interaksi Sosial Secara Langsung

Media sosial memang mempermudah komunikasi, tapi di sisi lain bisa bikin interaksi langsung jadi berkurang. Banyak orang yang lebih nyaman ngobrol lewat chat daripada bertemu langsung, padahal komunikasi tatap muka punya dampak emosional yang lebih kuat. Jika dibiarkan, ini bisa bikin lo:

  • Merasa kesepian meskipun sering berkomunikasi secara online.
  • Kurang percaya diri saat harus berinteraksi langsung.
  • Kehilangan keterampilan sosial yang penting dalam kehidupan nyata.

5. Meningkatkan Stres dan Tekanan Psikologis

Terlalu banyak informasi yang lo konsumsi di media sosial bisa jadi beban buat otak lo. Mulai dari berita negatif, gosip, sampai tuntutan sosial yang nggak realistis bisa bikin lo stres. Beberapa efeknya:

  • Lo jadi gampang overthinking dan cemas tanpa alasan jelas.
  • Lo merasa terbebani karena merasa harus mengikuti standar tertentu.
  • Pikiran lo jadi penuh dengan hal-hal yang nggak perlu dan mengganggu fokus.

6. Mempengaruhi Persepsi Terhadap Body Image

Media sosial sering menampilkan standar kecantikan yang nggak realistis. Banyak orang mengedit foto atau menggunakan filter biar terlihat sempurna, tapi ini justru bisa bikin lo merasa kurang puas dengan penampilan sendiri. Dampaknya:

  • Lo jadi sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
  • Kepercayaan diri menurun karena merasa tidak sesuai standar kecantikan yang ada.
  • Bisa memicu gangguan makan atau obsesi terhadap bentuk tubuh tertentu.

7. Memicu Kecemasan Berlebih

Media sosial bikin lo terus-menerus terhubung dengan berbagai informasi dan interaksi. Kalau nggak dikontrol, ini bisa bikin lo gampang cemas, misalnya:

  • Lo jadi takut ketinggalan berita atau update terbaru (fear of missing out atau FOMO).
  • Lo jadi terlalu peduli sama jumlah like atau komentar di postingan lo.
  • Lo merasa harus selalu aktif di media sosial supaya nggak dianggap ketinggalan zaman.

Dampak ini bisa makin parah kalau lo nggak punya batasan dalam menggunakan media sosial.

Cara Mengurangi Dampak Negatif Media Sosial

Meskipun media sosial punya dampak negatif, bukan berarti lo harus berhenti menggunakannya. Yang penting adalah gimana cara lo mengelola penggunaannya supaya tetap sehat secara mental. Berikut beberapa cara yang bisa lo coba:

1. Batasi Waktu Penggunaan Media Sosial

Gunakan media sosial seperlunya dan jangan sampai menyita terlalu banyak waktu lo. Lo bisa:

  • Menggunakan fitur pembatas waktu di aplikasi media sosial.
  • Membuat jadwal kapan boleh mengakses media sosial.
  • Menghindari penggunaan media sosial sebelum tidur agar tidur lebih berkualitas.

2. Pilih Konten yang Positif

Apa yang lo lihat di media sosial bisa mempengaruhi perasaan lo, jadi pastikan lo mengonsumsi konten yang bermanfaat. Lo bisa:

  • Mengikuti akun yang memberikan informasi atau motivasi positif.
  • Menghindari akun yang sering memicu perasaan negatif atau membandingkan diri sendiri.
  • Memfilter informasi supaya nggak mudah terpengaruh oleh berita hoax atau gosip.

3. Kurangi Kebiasaan Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Ingat bahwa apa yang lo lihat di media sosial sering kali hanya bagian terbaik dari hidup seseorang. Lo bisa mengurangi perasaan insecure dengan:

  • Fokus pada perkembangan diri sendiri daripada membandingkan dengan orang lain.
  • Mengingat bahwa setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda.
  • Bersyukur atas apa yang lo miliki tanpa harus merasa kurang dibanding orang lain.

4. Jaga Keseimbangan antara Dunia Nyata dan Digital

Jangan sampai media sosial menggantikan interaksi nyata lo dengan orang lain. Cobalah:

  • Menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman secara langsung.
  • Melakukan aktivitas offline yang menyenangkan, seperti membaca buku, olahraga, atau berkarya.
  • Membatasi penggunaan media sosial saat sedang bersama orang lain supaya lebih fokus pada interaksi langsung.

5. Kelola Stres dengan Cara yang Sehat

Kalau media sosial bikin lo stres, lo perlu mencari cara lain untuk menenangkan diri, seperti:

  • Meditasi atau latihan pernapasan buat menenangkan pikiran.
  • Menulis jurnal atau mencatat hal-hal yang lo syukuri setiap hari.
  • Beristirahat dari media sosial jika merasa terlalu terbebani.

Kapan Harus Mulai Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Banyak orang nggak sadar kalau media sosial udah mulai berdampak buruk pada kesehatan mental mereka. Kalau lo mengalami beberapa tanda berikut, berarti saatnya mulai mengurangi intensitas penggunaan media sosial:

Sering Merasa Cemas atau Depresi Setelah Mengakses Media Sosial

  • Lo merasa nggak cukup baik setelah melihat postingan orang lain.
  • Lo jadi overthinking atau merasa rendah diri.

Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu di Media Sosial

  • Lo sulit berhenti scrolling meskipun nggak ada hal penting yang dicari.
  • Lo jadi menunda tugas atau pekerjaan gara-gara keasyikan di media sosial.

Lebih Peduli dengan Validasi Online Daripada Kehidupan Nyata

  • Lo merasa cemas kalau postingan lo nggak dapat banyak like atau komentar.
  • Lo lebih fokus pada image yang ditampilkan di media sosial daripada menjadi diri sendiri.

Kesulitan Berinteraksi Secara Langsung

  • Lo lebih nyaman ngobrol lewat chat daripada bertemu langsung.
  • Lo merasa canggung saat harus berbicara dengan orang lain tanpa bantuan media sosial.

Sering Merasa FOMO (Fear of Missing Out)

  • Lo selalu ingin update dengan apa yang sedang tren di media sosial.
  • Lo merasa tertekan kalau ketinggalan berita atau tren terbaru.

Kalau lo mengalami beberapa tanda di atas, artinya lo perlu mulai mengatur ulang cara menggunakan media sosial supaya nggak berdampak buruk pada kesehatan mental lo.

Kesimpulan

Kalau lo sering merasa stres, cemas, atau insecure gara-gara media sosial, mungkin lo butuh lebih dari sekadar detox digital. Lo bisa coba Psikotest Premium dari Satu Persen buat memahami kondisi kesehatan mental lo lebih dalam.

Tes ini dirancang buat membantu lo mengenali diri sendiri, memahami pola pikir lo, dan mencari tahu apakah lo perlu perubahan dalam kebiasaan sehari-hari. Dengan hasil tes yang akurat, lo bisa tahu langkah apa yang perlu diambil buat menjaga kesehatan mental lo tetap stabil.

Kalau lo ingin lebih paham tentang kondisi mental lo dan cara mengatasinya, coba tesnya sekarang. Pesan sekarang di satu.bio/tes-mental-health.

FAQ

1. Apakah Media Sosial Selalu Berdampak Buruk?

Nggak selalu. Media sosial bisa bermanfaat kalau digunakan dengan bijak. Yang bikin masalah adalah kalau penggunaannya berlebihan atau tanpa kontrol, karena bisa memicu stres dan kecemasan.

2. Berapa Lama Waktu yang Ideal untuk Menggunakan Media Sosial?

Nggak ada angka pasti, tapi yang penting adalah keseimbangan. Kalau media sosial mulai mengganggu produktivitas, tidur, atau kesehatan mental lo, berarti sudah waktunya mengurangi penggunaannya.

3. Bagaimana Cara Mengatasi Kecanduan Media Sosial?

Lo bisa mulai dengan:

  • Membatasi waktu penggunaan dengan timer atau fitur screen time.
  • Menghindari membuka media sosial saat pertama kali bangun tidur atau sebelum tidur.
  • Mengalihkan perhatian dengan kegiatan offline seperti membaca buku, olahraga, atau ngobrol dengan teman.

4. Apakah Detox Digital Efektif?

Ya, mengambil jeda dari media sosial bisa membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Coba lakukan selama beberapa hari atau seminggu dan lihat bagaimana perbedaannya terhadap suasana hati dan produktivitas lo.

5. Apa yang Harus Dilakukan Jika Media Sosial Sudah Mengganggu Kesehatan Mental?

Kalau lo merasa media sosial bikin lo lebih sering cemas, stres, atau depresi, pertimbangkan buat membatasi penggunaannya atau berkonsultasi dengan profesional buat mendapatkan dukungan lebih lanjut.

Menggunakan media sosial itu nggak salah, tapi penting buat tahu batasannya supaya lo tetap sehat secara mental. Mulai sekarang, coba kelola penggunaan media sosial lo dengan lebih bijak!

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.