Skripsi: Kalau Bisa Dikerjakan Besok, Mengapa Harus Sekarang?

Rubrik Kata
Satu Persen
25 Mar 2021
skripsi prokrastinasi
skripsi prokrastinasi

Gimana nih kabarnya para Pejuang Skripsi alias Mahasiswa Tingkat Akhir hari ini? Lagi semangat skripsian-kah? atau lagi santai-santai dulu rebahan di rumah? Hayo ngaku, siapa yang sampai sekarang kalau ditanya "Skripsi apa kabar?" jawabannya "Apa itu skripsi?" Hhaha..

Skripsi atau yang akrab disapa dengan sebutan skripsweet, tapi kadang ada juga yang menyebutkannya sebagai skripsick, merupakan laporan akhir yang wajib banget buat dikerjain sama mahasiswa. Tanpa ngerjain ini, mungkin kamu bakal dapetin gelar baru selain dari jurusan kamu.

MAHASISWA ABADI, begitulah orang-orang akan memberimu gelar. Tapi terlepas dari hal itu, entah secara sadar atau tidak, pasti kamu – mahasiswa tingkat akhir – pernah berfikir KALAU BISA BESOK, MENGAPA HARUS DIKERJAKAN SEKARANG SKRIPSINYA? Bener ga?

Anyways, Kamu harus tahu nih kalau ternyata pemikiran-pemikiran “kalau bisa besok, mengapa harus dikerjakan sekarang?” ini ternyata termasuk kedalam Prokrastinasi loh.

Apa itu prokrastinasi?

skripsi
By pch.vector from Freepik

Prokrastinasi adalah sikap menunda-nunda suatu pekerjaan/tugas yang harus dilakukan. Misalnya skripsi ini guys, tugas yang wajib dikerjakan tapi ditunda dalam prosesnya karena mau mengerjakan hal lainnya terlebih dahulu. Biasanya sih hal lainnya ini merupakan hal yang dianggap lebih menyenangkan dibandingkan tugas tersebut.

Penundaan biasanya disebabkan oleh adanya pemikiran bahwa tugas ini kurang atau bahkan tidak menyenangkan untuk dikerjakan. Adanya prasangka negatif tersebut menyebabkan timbulnya perasaan bahwa kamu akan mengalami stres jika kamu mengerjakan tugas tersebut.

Oleh karena itu, kamu biasanya akan berperilaku menghindari tugas-tugas yang dirasa tidak menyenangkan dan timbul perasaan cemas ketika tidak bisa menghadapi stres tersebut.

Namun dalam kasus lain, ada juga orang yang melakukan prokrastinasi secara sengaja. Alasannya adalah untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan berusaha mendapatkan informasi tertentu, sehingga Ia mampu menyelesaikan tugasnya sebaik mungkin.

Misalnya adalah dalam membuat suatu keputusan atau mempersiapkan suatu perencanaan. Kedua hal tersebut biasanya memerlukan waktu untuk menggali informasi tertentu agar mendapatkan hasil keputusan terbaik atau tepat sasaran.

Ciri-ciri orang yang prokrastinasi

By freepik from Freepik

Menurut Ferrari et al. (1995), ciri-ciri prokrastinator atau orang yang melakukan prokrastinasi antara lain sebagai berikut:

1. Melakukan penundaan dalam memulai suatu kewajiban

Prokrastinator menghabiskan waktunya untuk melakukan persiapan sebelum berperang tanpa memperhatikan batas waktu yang telah ditetapkan.

“Mau liburan dulu deh sebelum ngerjain skripsi.”

“Mau maraton drakor dulu ini dulu ah, lagi seru ceritanya.”

“Mau happy happy dulu ah sama temen. Video-call, main game online, makan bareng, bucin sama doi juga sekalian.”

“Kayaknya aku butuh me time dulu deh sebelum skripsian”

Intinya, banyak banget hal-hal yang mau kamu lakukan sebelum ngerjain skripsinya. Saking banyaknya yang kamu lakuin, akhirnya kamu belum juga berdiri di garis start.

2. Terlambat dalam menyelesaikan kewajibannya

Kalah sebelum berperang. Mungkin hal ini cocok untuk mendeskripsikan keterlambatanmu dalam menyelesaikan suatu kewajiban.

Kamu terlalu banyak menghabiskan waktu untuk mengerjakan hal lain yang tidak termasuk kedalam kewajibanmu. Hal ini dilakukan karena kamu cenderung merasa belum siap untuk memikul beban pekerjaan tersebut.

Oleh karena itu, kamu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mempersiapkan peperangan kamu terhadap kewajibanmu sendiri.

Ga sadar kalo kamu udah ngebuang banyak waktu yang seharusnya bisa kamu gunain buat ngerjain skripsi. Dan akhirnya kerjaan utama kamu, skripsi, yang seharusnya udah selesai di semester ini, jadi membutuhkan waktu tambahan atau semester tambahan untuk menyelesaikannya.

3. Memiliki kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual

Ekspektasi tidak sesuai dengan realita.

Rencananya sih skripsinya selesai di semester ini, tapi ternyata kenyataan berkata lain. Kenyataannya, kamu malah harus  menambah semester dalam menyelesaikan skripsi tersebut. Relate aja, apa relate banget nih?  

Kamu melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan rencanamu, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara harapanmu dengan usaha yang kamu berikan terhadap harapan atau rencana tersebut.

Prokrastinator akan melakukan pekerjaan lain yang tidak berkaitan dengan kewajibannya. Mungkin itu tentang sesuatu yang menyenangkan baginya, sehingga ia akan mengesampingkan pekerjaan utamanya.  

Secara tidak langsung, Ia telah menyita waktunya untuk mengerjakan hal lain yang tidak berkaitan dengan tugasnya.

4. Melakukan aktivitas lain yang dirasa lebih menyenangkan daripada kewajibannya itu sendiri

Moody, mungkin sebagian orang pernah mendengar kata ini. Moody berarti perasaan yang cenderung berubah-ubah.

Perasaan yang mudah berubah-ubah menyebabkan orang-orang memiliki alasan yang kuat untuk tidak mengerjakan hal yang menurut mereka tidak menyenangkan. Alasan yang simpel, lagi ga mood.

Dengan demikian, untuk mengusir perasaan tidak menyenangkan tersebut, seorang prokrastinator akan memilih aktivitas lain yang dirasa lebih menyenangkan daripada kewajibannya tersebut.

Bagaimana denganmu? apakah mengerjakan skripsi merupakan pekerjaan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan untukmu?

Dampak dari prokrastinasi

skripsi
By pikisuperstar from Freepik

1. Kualitas tugas

Dampaknya ini bisa berpengaruh ke kualitas tugasnya itu sendiri. Biasanya kualitas dari tugasnya akan menurun karena dikerjakan secara terburu-buru untuk mengejar deadline.

Selain terburu-buru, biasanya tugas lainnya juga bakal ikutan jadi kena imbasnya, yaitu jadi ikutan tertunda karena harus ngerjain tugas yang dia tunda sebelumnya. Jadi semacam penghambat pekerjaan lainnya.

Dan yang lebih parahnya lagi adalah menjadikan sikap prokrastinasi ini menjadi suatu kebiasaan yang sudah lumrah. Sehingga membentuk siklus prokrastinasi karena terus-menerus dilakukan dan menjadikannya suatu kebiasaan baru.

2. Tidak menghargai waktu

Orang yang prokrastinasi biasanya akan memiliki sikap tidak menghargai waktu. Ia akan cenderung menyia-nyiakan waktunya dan tidak dapat memanfaatkan waktunya sebaik mungkin.

Padahal, waktu merupakan sumberdaya yang bisa berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi (Gea 2014). Dengan demikian, prokrastinator termasuk kedalam orang yang merugi perihal waktu.

Ia membuang waktunya untuk kesenangan sesaat, padahal Ia tidak akan pernah mendapatkan kembali waktu yang telah Ia sia-siakan tersebut.

3. Kesehatan mental

Sikap prokrastinasi ini sebenarnya bahaya banget buat kesehatan mental kita sendiri.

Kenapa bahaya?

Karena orang-orang yang melakukan prokrastinasi akan memiliki perasaan-perasaan negatif, seperti merasa bersalah karena kualitas tugas yang dikerjakan tidak sesuai harapan; panik, tegang, dan cemas karena tugasnya dikerjakaan terburu-buru mengejar deadline; atau bahkan cenderung akan menyalahkan diri sendiri, menyesal telah bersikap lalai terhadap kewajibannya.

Hal inilah yang akan menimbulkan stres yang berlipat-lipat dan pastinya ga akan bagik untuk kesehatan mental.

4. Nilai positif

Meskipun begitu, terkadang beberapa kasus, ada yang menjadikan sikap prokrastinasi ini menjadikan suatu hal yang bernilai positif.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu ketika seseorang sengaja melakukan prokrastinasi dengan tujuan untuk memperoleh data atau informasi tertentu agar dapat menyelesaikan tugasnya sebaik mungkin sehingga akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Selain itu, banyak juga orang yang sengaja melakukan sikap prokrastinasi ini untuk menghindari atau istirahat sejenak dari perasaan tidak nyaman atas stres terhadap tugasnya tersebut, sehingga Ia bisa kembali mengerjakan tugasnya dengan optimal.

Aku harus apa?

Terus gimana nih kalo udah terlanjur prokrastinasi sama skripsi?

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu terlebih dahulu akar atau sumber permasalahannya. Kenapa sih kita prokrastinasi sama skripsi? Oh ternyata aku stuck nih sama metodenya, makanya jadi males deh ngerjain skripsinya.

Nah, setelah udah tahu kendalanya dimana, sekarang coba deh rubah sudut pandangnya. Mungkin awalnya menganggap skripsi ini sulit untuk dikerjakan, jadinya ga nyaman buat mengerjakannya.

Coba rubah ini: pikirin kalo skripsi itu yang awalnya kamu sebut skripsick diubah menjadi skripsweet, sesuatu yang menyenangkan.

Refreshing itu boleh banget, seperti melakukan traveling, melakukan hobi kayak main game, nonton film, aktif sosial media, dll. Asalkan kita bisa menempatkan skala prioritasnya. Dari berbagai tugas ataupun kegiatan-kegiatan lainnya, tentukan apa yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.

Setelah skala prioritasnya terbentuk, buat target atau planning kapan tugas-tugas ini harus selesai. Dan jangan lupa buat goals-nya supaya semakin semangat ketika mengerjakan tugas-tugas tersebut.

Baca juga: Cara menghilangkan kebiasaan menunda.

Namun, jika dirasa sulit untuk memutus sikap prokrastinasi ini, lebih baik cari bantuan ke profesional.

Sikap prokrastinasi ini sendiri biasanya akan membentuk siklus yang berulang terhadap tugas-tugas lainnya. Oleh karena itu, jika dibiarkan dan terus dilakukan, maka akan menjadi suatu kebiasaan di kehidupan sehari-hari yang akan meningkatkan stres bagi para prokrastinator.

Bahaya banget kan buat kesehatan mental?

Kalau kamu suka menunda-nunda, coba kamu ikut tes tingkat prokastinasi. Buat kamu yang masih bingung bagaimana mencari bantuan ke profesional. Satu Persen hadir untuk kamu yang ingin #HidupSeutuhnya, artinya Satu Persen siap membantu kamu untuk membuat setiap momen dalam kehidupan menjadi bernilai dan lebih berarti melalui layanan konseling dengan psikolog. So, GA PERLU TAKUT UNTUK KONSELING!

Yuk, bikin hidup kita hari ini lebih baik dari hari kemarin! ^^

Baca juga: Tips untuk pertama kali konseling

#MentalHealthRangerSatuPersen

Referensi

Ferrari J, Johnson J, McCown W. 1995. Procrastination and task avoidance: Theory, research, and treatment. New York (NY): Plenum Press.

Gea AA. 2014. Time management: Menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Humaniora. 5(2): 777-785.

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.