Kau pandai membanting pintu
Menggedor kontra tanpa tahu malu
Tak tahu dimana kau berlabuh
Racauanmu menyambut guruh
Tidak, kami tidak lagi cemburu
Atas dara-dara yang selalu kau buru
Atau lupa pada tuanya waktu
Semua sudah usang, bagaikan angin lalu
Perayaan kau lewatkan
Peragaan kau abaikan
Dimana bahagia yang kau cari?
Apakah disana, tempatmu berdiri?
Lihatlah! Aku tak lagi berwajah muda
Bukan lagi yang kau idamkan parasnya
Tetapi, bukankah ini yang dulu kau cinta?
Aku menua, tanpa kau di sisinya
Datanglah pada kuburnya
Yang tempo hari kau campakkan harganya
Dia sendiri melara
Menunggumu pada pusaranya
Berapa kali lagi harus kulewati
Jenuh setiap hari mencari
Sementara kau terus lari
Mengelak tanpa akhir yang pasti
Jangan lagi pergi,
Tidak berkabar hingga pagi
Memang siapa yang ingin kau temani?
Jikalau bukan sepi yang kau iringi?
Aku tidak lagi marah,
Akan kau yang hilang arah
Tetapi setidaknya kau pulang
Pada pelukanku yang sendirian bersulang