Gue yakin lo pasti pernah dengar tentang psikotes saat proses rekrutmen, kan? Nah, salah satu alat tes yang sering digunakan oleh perusahaan di Indonesia adalah DiSC personality test. Tapi, apa sih sebenarnya DiSC itu? Yuk, kita bahas!
DiSC personality test adalah salah satu alat tes kepribadian yang banyak digunakan oleh perusahaan saat ini. Tes ini mengukur bagaimana individu menanggapi aturan, lingkungan, serta masalah dan tantangan yang ada di sekitarnya. Jadi, bukan hanya soal kepribadian aja, tapi juga bagaimana kita bereaksi terhadap berbagai situasi.
DiSC personality test ini banyak digunakan dalam rekrutmen. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku calon pekerja dalam situasi kerja, menentukan ciri-ciri perilaku yang memotivasi karyawan, dan menentukan gaya komunikasi yang paling sesuai dengan faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan di tempat kerja. Hasil dari tes DiSC ini memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan pengetahuan pribadi, memfasilitasi kerja tim yang lebih baik, dan mengembangkan keterampilan penjualan yang lebih kuat.
Nah, lo mungkin bertanya-tanya, kenapa sih DiSC personality test ini populer digunakan dalam proses rekrutmen? Salah satu alasannya adalah karena interpretasi tes DiSC lebih mudah untuk dicerna dan dianalisis dibandingkan dengan tes kepribadian lainnya. Jadi, buat lo yang mau mengikuti rekrutmen, gue sarankan untuk persiapkan diri supaya bisa menjalankan tes DiSC dengan baik.
Setelah kita tahu apa itu DiSC dan sejarahnya, pasti lo penasaran kan dengan dasar teori dari DiSC ini? Gimana sih cara kerjanya dan apa saja komponennya? Nah, di bagian selanjutnya kita akan membahas lebih dalam tentang Dasar Teori DISC. Jadi, stay tuned ya!
Dasar Teori DISC
Setelah kita ngobrolin tentang popularitas DiSC di Indonesia, lo pasti jadi penasaran kan dengan dasar teorinya? Apa sih yang membuat DiSC ini begitu spesial dan banyak digunakan? Yuk, kita selami lebih dalam!
Dasar teori DiSC bermula dari pemikiran William Moulton Marston. Lo mungkin bertanya-tanya, siapa sih dia? Marston adalah orang yang pertama kali memperkenalkan teori perilaku DiSC melalui bukunya yang berjudul "Emotions of Normal People". Buku ini diterbitkan pada tahun 1928, jadi bisa dibilang teorinya sudah ada sejak lama dan telah menjadi fondasi bagi banyak tes kepribadian yang ada saat ini.
Teori Marston menyebut bahwa ekspresi perilaku emosi kita itu bisa dikategorikan menjadi empat tipe utama. Keempat tipe ini berasal dari bagaimana kita mempersepsikan diri kita sendiri dalam hubungan dengan lingkungan sekitar. Gak cuma itu, Marston juga memberi label untuk keempat jenis ini, yaitu:
Dominance (D): Ini menekankan pada pencapaian hasil dan kepercayaan diri. Jadi, kalau lo tipe orang yang selalu ingin mencapai target dan punya kepercayaan diri yang tinggi, mungkin lo masuk ke dalam kategori ini.
Inducement (I): Tipe ini menekankan pada kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, keterbukaan, dan hubungan. Jadi, kalau lo suka berinteraksi dan punya kemampuan mempengaruhi orang lain, lo mungkin masuk ke dalam tipe ini.
Submission (S): Ini menekankan pada kerja sama, ketulusan, dan ketergantungan. Jadi, kalau lo tipe orang yang suka bekerja sama dan selalu tulus dalam setiap tindakan, lo mungkin masuk ke dalam kategori ini.
Compliance (C): Tipe ini menekankan pada kualitas dan akurasi, keahlian, dan kompetensi. Jadi, kalau lo selalu mengedepankan kualitas dan akurasi dalam pekerjaan, mungkin lo masuk ke dalam kategori ini.
Walaupun Marston adalah orang pertama yang mengemukakan teori DiSC, alat tes kepribadian yang menggunakan teori ini baru dikembangkan oleh Walter V. Clarke pada tahun 1956. Jadi, bisa dibilang teori ini sudah ada sejak lama, tapi implementasinya dalam bentuk tes baru ada beberapa dekade setelahnya.
Nah, setelah kita tahu dasar teorinya, pasti lo jadi penasaran kan dengan aspek-aspek apa saja yang ada di dalam tes DiSC ini? Apa sih yang sebenarnya diukur dan bagaimana cara kerjanya? Di bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang Aspek dalam Tes DISC. Jadi, jangan kemana-mana ya, stay tuned!
Aspek dalam Tes DISC
Setelah kita membahas dasar teori dari DiSC, pasti lo jadi penasaran kan dengan aspek-aspek apa saja yang ada di dalam tes DiSC ini? Apa sih yang sebenarnya diukur dan bagaimana cara kerjanya? Yuk, kita ulik lebih dalam!
Tes DiSC ini, seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, mengukur empat tipe kepribadian utama. Masing-masing tipe ini memiliki karakteristik dan aspek-aspek tertentu yang mencerminkan bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Mari kita bahas satu per satu:
Dominance (D): Aspek utama dari tipe ini adalah keinginan untuk mengendalikan lingkungan dan situasi. Orang dengan tipe D cenderung memiliki sifat yang ambisius, kompetitif, dan percaya diri. Mereka suka mengambil inisiatif dan sering kali menjadi pemimpin dalam kelompok. Dalam situasi kerja, mereka cenderung fokus pada hasil dan pencapaian.
Inducement (I): Aspek utama dari tipe ini adalah keinginan untuk mempengaruhi orang lain. Orang dengan tipe I biasanya ekstrovert, suka berkomunikasi, dan memiliki kemampuan interpersonal yang kuat. Mereka cenderung menjadi pusat perhatian dan suka berada di tengah-tengah orang banyak. Dalam situasi kerja, mereka sering kali menjadi motivator dan penghubung antar tim.
Submission (S): Aspek utama dari tipe ini adalah keinginan untuk bekerja sama dan berada dalam situasi yang stabil. Orang dengan tipe S cenderung konsisten, dapat diandalkan, dan memiliki kemampuan mendengarkan yang baik. Mereka menghargai kerja sama dan harmoni dalam tim. Dalam situasi kerja, mereka sering kali menjadi pendengar yang baik dan pekerja tim yang solid.
Compliance (C): Aspek utama dari tipe ini adalah keinginan untuk bekerja sesuai dengan standar dan prosedur yang ada. Orang dengan tipe C cenderung analitis, teliti, dan sistematis. Mereka menghargai kualitas dan akurasi dalam pekerjaan. Dalam situasi kerja, mereka sering kali menjadi penjaga kualitas dan orang yang selalu memastikan semuanya berjalan sesuai dengan aturan.
Nah, setelah kita tahu aspek-aspek yang ada di dalam tes DiSC, pasti lo jadi bertanya-tanya, apa sih manfaat dari tes ini? Kenapa banyak perusahaan yang menggunakan tes ini dalam proses rekrutmen? Apa yang bisa kita dapatkan dari hasil tes ini?
Di bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang Manfaat Tes DISC. Jadi, pastikan lo tetap bersama kita untuk mendapatkan informasi yang menarik dan bermanfaat!
Manfaat Tes DISC
Setelah kita membahas aspek-aspek yang ada di dalam tes DiSC, pasti lo jadi bertanya-tanya, apa sih manfaat dari tes ini? Kenapa banyak perusahaan yang menggunakan tes ini dalam proses rekrutmen? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Tes DiSC bukan hanya sekedar alat untuk mengukur kepribadian seseorang. Lebih dari itu, tes ini memiliki banyak manfaat, baik untuk individu maupun untuk perusahaan. Berikut beberapa manfaat utama dari tes DiSC:
Pemahaman Diri yang Lebih Baik: Dengan menjalani tes DiSC, seseorang bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang dirinya sendiri. Lo bisa tahu kelebihan dan kekurangan lo, serta bagaimana cara lo berinteraksi dengan orang lain.
Peningkatan Kerja Sama Tim: Dengan mengetahui tipe kepribadian masing-masing anggota tim, kita bisa lebih mudah untuk berkolaborasi. Misalnya, orang dengan tipe D mungkin lebih cocok untuk memimpin, sementara orang dengan tipe S bisa menjadi pendengar yang baik.
Rekrutmen yang Lebih Tepat: Bagi perusahaan, tes DiSC bisa menjadi alat yang efektif untuk memilih kandidat yang tepat. Dengan mengetahui tipe kepribadian kandidat, perusahaan bisa menentukan apakah mereka cocok dengan budaya perusahaan dan tuntutan pekerjaan.
Pengembangan Diri: Hasil tes DiSC bisa menjadi panduan untuk pengembangan diri. Misalnya, jika lo tahu bahwa lo memiliki tipe I, lo bisa berusaha untuk meningkatkan kemampuan komunikasi lo.
Meningkatkan Efektivitas Komunikasi: Dengan mengetahui tipe kepribadian seseorang, kita bisa menyesuaikan cara kita berkomunikasi. Misalnya, orang dengan tipe C mungkin lebih menghargai data dan fakta, sementara orang dengan tipe I mungkin lebih suka komunikasi yang emosional.
Pembuatan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan memahami tipe kepribadian diri sendiri dan orang lain, kita bisa membuat keputusan yang lebih tepat. Misalnya, dalam negosiasi, kita bisa menyesuaikan pendekatan kita berdasarkan tipe kepribadian lawan bicara kita.
Nah, setelah kita tahu manfaat-manfaat dari tes DiSC, pasti lo jadi lebih paham kenapa tes ini begitu populer, kan? Tapi, seperti apa kesimpulan dari semua pembahasan kita tentang DiSC ini? Apa yang bisa kita ambil dari semua informasi yang sudah kita bahas?
Kesimpulan
Setelah kita membahas panjang lebar tentang DiSC, mulai dari sejarah, dasar teori, aspek-aspek, hingga manfaatnya, pasti lo jadi lebih paham kenapa tes ini begitu penting, kan? DiSC bukan hanya sekedar alat tes kepribadian biasa. Lebih dari itu, DiSC memberikan kita wawasan mendalam tentang diri kita sendiri dan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada tipe kepribadian yang lebih baik atau lebih buruk dari yang lain. Setiap tipe memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan kelebihan kita dan bekerja pada kekurangan kita.
Bagi lo yang ingin mengetahui tipe kepribadian lo atau ingin memahami lebih dalam tentang DiSC, gue sarankan untuk mencoba tes DiSC. Dengan mengetahui tipe kepribadian lo, lo bisa lebih memahami diri lo sendiri, meningkatkan kerja sama dengan tim, dan membuat keputusan yang lebih tepat. Atau lo juga bisa buat cobain tes-tes satu persen gratis di satupersen.net/quizzez