Key Takeaways
- ENFJ dan ISFP adalah dua tipe kepribadian yang punya fungsi kognitif berlawanan, sehingga cara mereka melihat dunia dan berinteraksi sangat berbeda.
- ENFJ (Protagonist) dominan dengan Feeling (perasaan) dan Intuition (intuisi) yang ekstrovert, fokus pada memimpin dan menginspirasi orang lain demi kebaikan bersama.
- ISFP (Adventurer) dominan dengan Feeling (perasaan) dan Sensing (indera) yang introvert, fokus pada pengalaman pribadi, seni, dan hidup di momen.
- Meskipun berbeda, keduanya bisa saling melengkapi. ENFJ bisa belajar dari ISFP untuk lebih menikmati momen, sementara ISFP bisa terinspirasi dari ENFJ untuk lebih aktif berinteraksi dengan orang.
Si Pembangun Jembatan dan Si Penjelajah Seni
Pernah enggak sih lo ketemu dua orang yang karakternya beda banget, tapi pas mereka ngobrol atau kerja bareng, rasanya kayak ada "klik" yang unik? Nah, kemungkinan besar itu adalah gabungan dari dua tipe kepribadian yang berbeda, seperti ENFJ dan ISFP. Di Satu Persen, kami percaya memahami berbagai dinamika kehidupan adalah kunci untuk bisa bertumbuh. Jadi, yuk kita kupas tuntas dua tipe kepribadian ini biar lo makin kenal sama diri sendiri dan orang-orang di sekitar lo.
ENFJ sering disebut Protagonist, sementara ISFP dijuluki Adventurer. Dari namanya aja udah kelihatan kan, kalau mereka punya cara pandang hidup yang sangat kontras. ENFJ itu kayak arsitek sosial yang suka membangun jembatan antar manusia, sedangkan ISFP lebih kayak seniman yang menikmati setiap petualangan di dunia ini. Penasaran sama tipe kepribadian lo dan gimana itu ngaruh ke cara lo menghadapi masalah? Cek kumpulan artikel kami seputar MBTI dan tes kepribadian lainnya di sini. Siapa tahu lo dapat pencerahan baru!
Dua Sisi Mata Uang yang Berbeda
Untuk ngerti perbedaan mendasar antara ENFJ dan ISFP, kita harus lihat dari fungsi kognitifnya. Ini adalah cara otak mereka memproses informasi dan membuat keputusan. Singkatnya, ENFJ itu Fe (Extroverted Feeling) dan Ni (Introverted Intuition). Gampangnya, mereka itu tipe yang sangat peduli sama perasaan orang lain dan suka berpikir tentang gambaran besar di masa depan. Mereka didorong oleh keinginan untuk membuat dunia jadi tempat yang lebih baik buat semua orang. Makanya, ENFJ itu dikenal sebagai pemimpin alami yang karismatik, hangat, dan penuh empati. Mereka bisa dengan mudah merasakan emosi orang lain dan terdorong untuk membantu.
Nah, beda lagi sama ISFP. Fungsi kognitif dominannya adalah Fi (Introverted Feeling) dan Se (Extroverted Sensing). Kebalikan dari ENFJ, mereka lebih fokus ke perasaan dan nilai-nilai internal mereka sendiri. Mereka enggak terlalu peduli sama apa yang orang lain pikirkan tentang mereka, selama apa yang mereka lakukan sesuai dengan prinsip mereka. Fungsi Se (Sensing) membuat mereka sangat peka sama detail di lingkungan sekitar dan suka banget sama pengalaman yang bisa dirasakan langsung, seperti seni, musik, atau petualangan di alam. ISFP hidup di momen dan menikmati keindahan dunia apa adanya, tanpa perlu memikirkan masa depan yang jauh.
Kenapa Mereka Sering Terlibat "Konflik" atau Malah Saling Melengkapi?
Perbedaan yang mencolok ini seringkali bisa jadi sumber kesalahpahaman. ENFJ, yang punya kecenderungan untuk mengatur dan memimpin, bisa dianggap terlalu "mengatur" atau terlalu "agresif" oleh ISFP yang lebih santai dan suka kebebasan. Sebaliknya, ISFP yang seringkali pendiam dan lebih fokus ke diri sendiri bisa dianggap "menyendiri" atau "enggak peduli" sama ENFJ. ENFJ butuh validasi sosial dan interaksi grup, sementara ISFP lebih nyaman di ruang personalnya dan butuh waktu sendirian.
Namun, di balik perbedaan itu, ada potensi besar untuk saling melengkapi. Coba bayangin: ENFJ yang visioner dan penuh ide-ide besar bisa dapet perspektif baru dari ISFP yang realistis dan praktis. ISFP bisa ngajarin ENFJ buat lebih menghargai momen dan menikmati hidup tanpa harus selalu memikirkan tujuan besar. Sebaliknya, ENFJ bisa membantu ISFP keluar dari zona nyamannya dan berani mengejar tujuan yang lebih besar, atau bahkan membantu mereka mengartikulasikan perasaan yang selama ini terpendam. Keduanya punya empati yang tinggi, hanya saja arahnya yang berbeda. ENFJ ke orang lain, ISFP ke diri sendiri. Ini yang bisa jadi jembatan kuat kalau mereka bisa saling memahami.
Satu Persen adalah media edukasi life skills dan psikologi kehidupan yang mengajarkan pelajaran hidup yang tidak diajarkan di sekolah. Kami ngebahas soal pemahaman diri, hubungan sosial, produktivitas, karir, hingga makna hidup. Misi kami adalah membawamu berkembang mencapai kehidupan yang kamu layak dapatkan, setidaknya satu persen setiap harinya.
Nah, buat lo yang lagi butuh support system yang positif, enggak cuma buat nambah wawasan soal diri, tapi juga buat nambah teman dan relasi, gabung aja di Komunitas Satu Persen. Gabung Komunitas Satu Persen di sini biar lo bisa dapet insight baru, temen yang suportif, dan ruang buat terus berkembang.
Tips Praktis buat ENFJ dan ISFP
Kalau lo adalah ENFJ atau ISFP dan pengen hubungan lo (entah itu pertemanan, percintaan, atau profesional) sama tipe kepribadian yang berlawanan berjalan lancar, coba deh beberapa tips praktis ini:
- Hargai Ruang Pribadi: Buat ENFJ, pahami kalau ISFP butuh waktu sendirian untuk mengisi ulang energi. Jangan paksa mereka untuk selalu ikut acara sosial. Kasih mereka ruang, dan mereka akan lebih terbuka saat waktunya tepat.
- Berkomunikasi Langsung: ISFP cenderung enggak suka konflik dan bisa memendam perasaan. ENFJ bisa jadi orang yang sabar untuk mendengarkan. Coba buat obrolan yang santai dan enggak menghakimi, biar ISFP merasa aman untuk berbagi apa yang mereka rasakan.
- Fokus pada Pengalaman Bersama: ENFJ dan ISFP bisa terhubung lewat pengalaman yang nyata. Daripada cuma ngobrolin rencana masa depan, coba ajak ISFP ke konser musik, pameran seni, atau kegiatan outdoor. ENFJ akan dapet pengalaman baru, dan ISFP akan merasa dihargai.
- Saling Mengajarkan: Biarkan ENFJ mengajarkan ISFP tentang pentingnya perencanaan dan interaksi sosial. Sebaliknya, biarkan ISFP mengajarkan ENFJ untuk lebih santai, fokus pada momen, dan menghargai keindahan hal-hal kecil.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara ENFJ dan ISFP bukan cuma buat nambah wawasan, tapi juga bisa bikin hubungan lo sama orang lain jadi lebih sehat dan harmonis. Keduanya adalah dua sisi dari koin yang sama: sama-sama punya empati yang besar, tapi diekspresikan dengan cara yang berbeda. Keduanya bisa saling mengisi kekosongan dan belajar dari kelebihan masing-masing.
Ingat, perjalanan jadi lebih baik itu maraton, bukan sprint. Teruslah berproses untuk jadi lebih baik, setidaknya satu persen setiap hari, sesuai filosofi Satu Persen. Kalau lo mau tahu lebih dalam tentang tipe kepribadian lo dan gimana cara mengoptimaalkannya, lo bisa mulai dengan mengenal diri sendiri. Coba deh ikutan Tes Psikologi Gratis dari Satu Persen di sini.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa perbedaan utama antara ENFJ dan ISFP?
Perbedaan utamanya terletak pada cara mereka berinteraksi dengan dunia. ENFJ (Extrovert) mencari interaksi sosial dan fokus pada masa depan, sementara ISFP (Introvert) lebih fokus pada dunia internal dan pengalaman di masa sekarang.
2. Bagaimana cara ENFJ dan ISFP bisa bekerja sama dengan baik?
Mereka bisa bekerja sama dengan saling menghargai perbedaan. ENFJ bisa memberikan visi dan memimpin, sedangkan ISFP bisa memberikan ide-ide kreatif dan realistis, serta memastikan detail tidak terlewat.
3. Apa kelemahan umum dari ENFJ?
ENFJ cenderung terlalu memprioritaskan kebutuhan orang lain sampai mengabaikan diri sendiri. Mereka juga bisa merasa terlalu bertanggung jawab atas perasaan orang lain.
4. Apa saja manfaat mengikuti Psikotes Gratis di Satu Persen?
Psikotes Gratis dari Satu Persen membantu lo mengenal diri sendiri lebih baik, termasuk tipe kepribadian, gaya belajar, dan minat karir, sebagai langkah awal untuk pengembangan diri.
5. Apa bedanya Psikotes Gratis dan Psikotes Premium Satu Persen?
Psikotes Gratis memberikan gambaran umum tentang diri lo. Sementara Psikotes Premium menyediakan analisis yang lebih mendalam, laporannya dibuat oleh psikolog profesional, dan ada sesi konseling untuk membahas hasil dan rencana pengembangan diri.


