Generasi Z, atau siswa yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2012, dikenal sebagai generasi yang lahir dalam era digital. Mereka merupakan generasi yang terbiasa dengan teknologi dan cepat bosan dengan metode pembelajaran yang tradisional.
Hal ini menjadi tantangan sendiri untuk profesi guru yang harus terus beradaptasi agar tetap bisa menyajikan pembelajaran terbaik untuk siswanya. Oleh karena itu, guru perlu belajar metode mengajar yang menarik perhatian dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Memangnya metode mengajar yang menarik itu gimana sih?
Belajar lebih “menarik” ketika siswa dapat membuat hubungan antara konsep-konsep baru dan pengetahuan yang ada, menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari mereka, mengeksplorasi, dan menciptakan sesuatu yang baru. Pembelajaran aktif melalui kegiatan kelompok, proyek, dan praktik membantu siswa untuk memahami lebih baik sementara pembelajaran yang didukung teknologi, seperti pembelajaran berbasis game, simulasi, pengalaman realitas virtual, atau aplikasi interaktif mendorong motivasi siswa. Pembelajaran yang diterima mendorong rasa kontrol bagi siswa dalam proses pembelajaran, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan secara mandiri dan mengalami hasil dari tindakan mereka.
Semua ini membantu dalam menciptakan perjalanan belajar yang menyenangkan. Nah untuk mencapai ini, ada beberapa training/pelatihan untuk guru agar memiliki kemampuan belajar yang mumpuni dan tepat sasaran!
Training apa saja yang dibutuhkan guru untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran ini?
1. Metode Pembelajaran Inovatif
Metode Pembelajaran Inovatif adalah pendekatan pembelajaran yang menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar dengan cara yang lebih aktif, interaktif, dan menyenangkan. Metode ini mengutamakan pengalaman belajar yang nyata dan berfokus pada pemahaman siswa.
Salah satu metode pembelajaran yang inovatif adalah pembelajaran berbasis proyek. Metode ini menempatkan siswa sebagai pemimpin proyek dan memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan seperti kerja sama, komunikasi, dan berpikir kritis. Ada juga pembelajaran berbasis game yang menyenangkan dan efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Ada beberapa alasan mengapa guru perlu pelatihan tentang metode pembelajaran yang inovatif seperti:
Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan: Dengan metode pembelajaran yang inovatif, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan menarik bagi siswa, yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar mereka.
Membuat pembelajaran lebih efektif: Metode pembelajaran yang inovatif dapat membuat pembelajaran lebih efektif dengan menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka, seperti pembelajaran berbasis proyek atau pembelajaran berbasis game.
Membuat pembelajaran lebih relevan: Metode pembelajaran yang inovatif dapat membuat pembelajaran lebih relevan dengan konteks saat ini dengan menggunakan teknologi dan sumber belajar daring yang tersedia.
2. Pelatihan Pengelolaan Kelas
Dalam pelatihan ini, guru dapat belajar bagaimana mengelola kelas yang efektif, termasuk cara untuk mengatasi masalah tingkah laku dan cara untuk meningkatkan partisipasi siswa. Guru juga dapat belajar bagaimana mengelola perasaan siswa dan meningkatkan keterampilan sosial mereka melalui pelatihan tentang keterampilan sosial dan emosional.
Alasan kenapa guru perlu pelatihan tentang pengelolaan kelas:
Mengelola kelas dengan efektif: Pelatihan tentang pengelolaan kelas akan memberikan guru keterampilan yang diperlukan untuk mengelola kelas dengan efektif, seperti mengatur waktu, mengelola peralatan, dan mengelola tingkah laku siswa.
Meningkatkan partisipasi siswa: Pelatihan tentang pengelolaan kelas akan memberikan guru keterampilan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran, seperti meningkatkan interaksi dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3. Pelatihan Mengelola Sosial Emosional
Pelatihan tentang pengelolaan sosial emosional juga diperlukan guru agar belajar bagaimana mengelola kelas dengan efektif, mengatasi masalah tingkah laku siswa, dan meningkatkan partisipasi siswa. Jika dijelaskan lebih rinci, kemampuan ini dapat membantu guru untuk:
- Membantu siswa dalam mengelola perasaan: Pelatihan tentang keterampilan sosial dan emosional akan memberikan guru keterampilan untuk membantu siswa dalam mengelola perasaan mereka, seperti mengatasi masalah emosional dan meningkatkan kemampuan untuk mengontrol emosi.
- Meningkatkan keterampilan sosial siswa: Pelatihan tentang keterampilan sosial dan emosional akan memberikan guru keterampilan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa, seperti kemampuan untuk bekerja sama dan berkoordinasi dengan rekan sekelas.
- Meningkatkan kemampuan komunikasi: Pelatihan tentang keterampilan sosial dan emosional akan memberikan guru keterampilan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa, seperti meningkatkan kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dan mendengarkan orang lain.
4. Pelatihan Mengajar Berbasis Kompetensi dan Keterampilan siswa
Setelah kemampuan sosial dan emosional, guru dapat belajar bagaimana mengembangkan kompetensi, keterampilan siswa dan mengevaluasi hasil belajar mereka secara efektif dan lebih relevan dengan masa depan siswa. Pelatihan tentang pembelajaran berbasis kompetensi akan memberikan guru keterampilan untuk mengembangkan kompetensi siswa yang relevan dengan dunia kerja sehingga mempersiapkan mereka untuk masa depan. Selain itu, ada juga pembelajaran berbasis keterampilan.
Pelatihan ini akan membantu guru dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan bagi siswa. Guru perlu pelatihan tentang pembelajaran berbasis kompeten dan keterampilan karena beberapa alasan:
- Pembelajaran yang lebih efektif: Pembelajaran berbasis keterampilan memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih aktif dan memungkinkan mereka untuk menerapkan apa yang mereka pelajari dalam situasi nyata. Ini membuat pembelajaran lebih efektif dan meningkatkan hasil belajar siswa.
- Meningkatkan keterampilan siswa: Pembelajaran berbasis keterampilan memfokuskan pada pengembangan keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk sukses dalam hidup. Ini termasuk keterampilan seperti komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
- Meningkatkan kepercayaan diri siswa: Pembelajaran berbasis keterampilan memberi siswa kesempatan untuk berhasil dan merasa percaya diri dalam mengaplikasikan keterampilan yang mereka pelajari.
- Mempersiapkan siswa untuk dunia kerja: Guru dapat mempersiapkan siswa untuk dunia kerja dengan mengembangkan keterampilan yang diperlukan, seperti kerja sama, komunikasi, dan kritis.
- Menyesuaikan dengan perkembangan teknologi: Pembelajaran berbasis keterampilan juga mengajarkan siswa untuk menggunakan teknologi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat.
Kesimpulannya, pelatihan tentang metode pembelajaran yang inovatif, pengelolaan kelas, keterampilan sosial dan emosional, pembelajaran berbasis kompetensi, pengembangan karir dan pembelajaran berbasis keterampilan sangat penting bagi guru.
Melalui pelatihan ini, guru dapat belajar cara mengelola kelas dengan efektif, mengembangkan kompetensi siswa, meningkatkan karir mereka, dan meningkatkan keterampilan sosial dan emosional siswa.
Pelatihan ini dapat membantu guru untuk menyediakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk para guru yang terhormat, jika Anda ingin menyediakan pembelajaran yang menarik bagi siswa sekaligus mengembangkan keterampilan, daftarkan diri dan sekolah Anda untuk mendapatkan informasi pelatihan bagi guru dari Life Skills ID! Kami juga menyediakan pelatihan bagi siswa. Karyawan sekolah hingga karyawan perusahaan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan klik link di bawah:
https://bit.ly/formminatprodukls
Atau hubungi:
+62 882-9762-5596 (Margareth, Whatsapp)
+62 851-7317-1568 (Sheila, Whatsapp)
Referensi:
Paas, F., & Van Merriënboer, J. (2014). Cognitive load theory: recent developments and future directions. Educational psychologist, 49(2), 109-118.
Hattie, J. (2018). Visible learning for teachers: Maximizing impact on learning. Routledge
Kirschner, P. A., & Karpinski, A. C. (2010). Facebook® and academic performance. Computers & Education, 54(1), 1-9.
Reeve, J. (2015). A self-determination theory perspective on student engagement and well-being in school. In Handbook of positive psychology in schools (pp. 105-120). Routledge.