Pelatihan Rapat One-on-One untuk Manajer di Surabaya: Tingkatkan Produktivitas dan Retensi Karyawan

Refi Nafilatul Iflah
29 Sep 2025

Key Takeaways

  • Alat Manajemen Terpenting: Rapat one-on-one yang efektif adalah alat manajemen paling kuat untuk mendorong kinerja, bukan sekadar sesi laporan status mingguan.
  • Dampak Langsung pada Retensi: Kualitas interaksi antara manajer dan karyawan dalam sesi one-on-one secara langsung memengaruhi tingkat engagement, kepuasan kerja, dan keputusan karyawan untuk bertahan di perusahaan.
  • Keterampilan yang Bisa Dipelajari: Kemampuan untuk mendengarkan secara aktif, memberikan umpan balik konstruktif, dan menyusun agenda yang bermakna adalah keterampilan yang dapat dilatih dan dikuasai oleh setiap manajer.
  • Relevansi di Pasar Surabaya: Di tengah pasar kerja Surabaya yang kompetitif, manajer yang andal dalam membina hubungan melalui one-on-one menjadi keunggulan kompetitif perusahaan dalam mempertahankan talenta terbaik.
  • Fokus pada Pengembangan: Sesi one-on-one yang ideal bergeser dari pertanyaan "Apa yang sudah kamu kerjakan?" menjadi "Bagaimana saya bisa membantumu berkembang?".
  • Investasi Berdampak Tinggi: Melatih para manajer dalam keterampilan ini adalah investasi dengan daya ungkit tinggi, karena satu manajer yang hebat akan meningkatkan kinerja dan kesejahteraan seluruh tim yang dipimpinnya.

Sebagai seorang pimpinan perusahaan atau manajer HR, coba luangkan waktu sejenak untuk membayangkan: seperti apa sebenarnya kualitas rapat one-on-one yang dilakukan para manajer di perusahaan Anda? Apakah sesi tersebut benar-benar menjadi momen berharga untuk pengembangan dan penyelesaian masalah? Ataukah hanya menjadi sebuah ritual mingguan yang terasa seperti formalitas, di mana manajer bertanya tentang status tugas dan karyawan memberikan laporan singkat, lalu selesai?

Jika skenario kedua terasa lebih akrab, Anda tidak sendirian. Banyak perusahaan tanpa sadar melewatkan salah satu kesempatan emas untuk meningkatkan kinerja, motivasi, dan loyalitas karyawan. Rapat one-on-one yang dijalankan dengan buruk tidak hanya membuang waktu, tetapi juga bisa merusak hubungan antara manajer dan timnya. Karyawan merasa tidak didengarkan, dan manajer kehilangan kesempatan untuk mendeteksi masalah sebelum menjadi besar.

Di kota bisnis yang dinamis seperti Surabaya, di mana persaingan untuk mendapatkan dan mempertahankan talenta terbaik begitu ketat, membiarkan praktik manajemen yang tidak efektif ini berlanjut adalah sebuah risiko bisnis. Kabar baiknya, kemampuan untuk mengadakan rapat one-on-one yang luar biasa bukanlah bakat bawaan. Ini adalah serangkaian keterampilan yang bisa dipelajari. Melalui pelatihan yang tepat, Anda dapat mengubah para manajer Anda menjadi pemimpin yang mampu mengubah sesi 30 menit mingguan menjadi katalisator pertumbuhan bagi karyawan dan perusahaan.

Manfaat Workshop untuk Meningkatkan Kualitas Rapat One-on-One

Berinvestasi dalam pelatihan ini akan memberdayakan lapisan manajerial Anda dengan keterampilan yang berdampak langsung pada kesehatan dan produktivitas perusahaan.

1. Mengubah Sesi Formalitas Menjadi Dialog yang Bermakna

Pelatihan ini akan mengajarkan manajer untuk menggeser fokus rapat dari sekadar "pemeriksaan status" menjadi "dialog pengembangan". Manajer akan belajar cara menyusun agenda yang kolaboratif, mengajukan pertanyaan terbuka yang memancing pemikiran, dan menciptakan suasana di mana karyawan merasa aman untuk berbicara jujur tentang tantangan, aspirasi, dan ide-ide mereka. Hasilnya adalah hubungan kerja yang dibangun di atas kepercayaan, bukan sekadar transaksi tugas.

2. Meningkatkan Keterampilan Mendengar Aktif dan Empati

Sering kali, manajer lebih banyak berbicara daripada mendengarkan. Workshop ini melatih manajer untuk benar-benar mendengar, bukan hanya kata-kata yang diucapkan, tetapi juga konteks, emosi, dan pesan yang tidak terucap. Dengan empati, manajer dapat memahami akar masalah yang dihadapi karyawan, baik itu masalah teknis, interpersonal, atau bahkan personal, yang pada akhirnya memungkinkan mereka memberikan dukungan yang lebih tepat sasaran.

3. Membekali Manajer Cara Memberikan Umpan Balik yang Membangun

Umpan balik adalah kunci pertumbuhan, tetapi jika disampaikan dengan cara yang salah, dampaknya bisa sangat merusak. Pelatihan ini membekali manajer dengan teknik untuk memberikan umpan balik yang spesifik, dapat ditindaklanjuti, dan berfokus pada perilaku, bukan pada personalitas. Mereka akan belajar cara menyeimbangkan antara apresiasi dan kritik konstruktif, sehingga karyawan melihat umpan balik sebagai hadiah untuk berkembang, bukan sebagai hukuman.

4. Mendorong Peningkatan Engagement dan Motivasi Karyawan

Karyawan yang merasa bahwa manajer mereka secara tulus peduli pada perkembangan karier dan kesejahteraan mereka akan jauh lebih termotivasi. Rapat one-on-one yang berkualitas adalah manifestasi paling nyata dari kepedulian tersebut. Ketika karyawan merasa didukung dan dihargai, tingkat keterlibatan (engagement) mereka meningkat drastis, yang berkorelasi langsung dengan produktivitas dan kualitas kerja yang lebih tinggi.

5. Mempercepat Identifikasi Masalah dan Pengembangan Karier

Sesi one-on-one yang efektif berfungsi sebagai sistem deteksi dini terbaik. Manajer dapat lebih cepat mengidentifikasi potensi burnout, konflik tim, hambatan proyek, atau tanda-tanda seorang karyawan hendak mengundurkan diri. Di sisi lain, ini adalah forum utama untuk membahas tujuan karier, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, dan merancang jalur pertumbuhan yang jelas bagi setiap individu di dalam perusahaan.

Mengapa Pelatihan Ini Sangat Dibutuhkan untuk Manajer di Surabaya?

Sebagai gerbang utama ekonomi di Indonesia Timur, Surabaya memiliki ekosistem bisnis yang unik, menjadikan pengembangan keterampilan manajerial ini semakin krusial.

  • Pasar Talenta yang Sangat Kompetitif: Surabaya adalah rumah bagi banyak perusahaan besar nasional dan multinasional, serta ekosistem startup yang terus berkembang. Persaingan untuk merekrut dan mempertahankan talenta berkualitas sangatlah sengit. Salah satu alasan utama karyawan bertahan adalah hubungan baik dengan atasan langsung. Manajer yang cakap dalam melakukan one-on-one adalah aset retensi yang tak ternilai.
  • Dinamika Bisnis yang Cepat: Sebagai pusat perdagangan dan industri, laju bisnis di Surabaya menuntut kecepatan dan adaptabilitas. Manajer perlu memiliki pemahaman yang akurat dan terkini tentang denyut nadi tim mereka. Rapat one-on-one yang terstruktur adalah cara paling efisien untuk memastikan informasi mengalir lancar, masalah cepat teratasi, dan tim tetap selaras dengan tujuan perusahaan.
  • Tuntutan Generasi Kerja Modern: Angkatan kerja di kota-kota besar seperti Surabaya semakin didominasi oleh generasi milenial dan Gen Z. Generasi ini tidak hanya mencari gaji, tetapi juga mendambakan pertumbuhan, bimbingan (mentorship), dan manajer yang berperan sebagai coach. Kemampuan manajer untuk memenuhi ekspektasi ini melalui sesi one-on-one yang berkualitas akan menjadi pembeda utama perusahaan Anda.
  • Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas Manajerial: Manajer di Surabaya memiliki jadwal yang padat. Mereka tidak punya waktu untuk rapat yang tidak produktif. Pelatihan ini mengajarkan mereka cara memaksimalkan dampak dari setiap menit yang dihabiskan dalam sesi one-on-one, menjadikannya investasi waktu yang sangat efisien untuk hasil yang maksimal.

Cara Mengadakan Workshop Rapat One-on-One yang Efektif di Perusahaan Anda

Untuk memastikan pelatihan ini memberikan perubahan nyata, pelaksanaannya perlu dirancang dengan cermat.

Sesuaikan Materi dengan Kebutuhan Spesifik Tim Anda

Meskipun prinsip dasarnya sama, pendekatan one-on-one mungkin perlu sedikit penyesuaian antara tim teknis dan tim penjualan. Lakukan survei singkat kepada para manajer untuk memahami tantangan spesifik mereka dalam melakukan one-on-one, lalu pastikan materi pelatihan menjawab tantangan tersebut.

Libatkan Fasilitator Ahli yang Berpengalaman

Carilah fasilitator yang tidak hanya memahami teori manajemen, tetapi juga memiliki pengalaman praktis sebagai seorang pemimpin. Mereka akan mampu memberikan contoh nyata, menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit, dan memandu sesi simulasi dengan kredibilitas yang tinggi.

Ciptakan Ruang Aman untuk Praktik dan Simulasi

Bagian terpenting dari pelatihan ini adalah role-playing. Para manajer harus memiliki kesempatan untuk mempraktikkan skenario sulit, misalnya memberikan umpan balik negatif atau menangani keluhan karyawan, dalam lingkungan yang aman dan suportif tanpa takut dinilai oleh rekan-rekannya.

Lakukan Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (Follow-up)

Setelah pelatihan, dorong penerapan dengan menyediakan sumber daya pendukung, seperti templat agenda one-on-one, daftar pertanyaan yang bisa digunakan, atau bahkan sesi berbagi antar manajer. Lakukan evaluasi setelah beberapa bulan untuk mengukur perubahan perilaku dan dampaknya pada tim.

Kesimpulan

Rapat one-on-one adalah jantung dari manajemen yang efektif. Ketika dilakukan dengan benar, sesi ini memiliki kekuatan untuk menginspirasi, mengembangkan, dan mempertahankan talenta terbaik Anda. Namun, ketika diabaikan atau dilakukan asal-asalan, dampaknya bisa sangat merugikan.

Memberikan pelatihan kepada para manajer Anda tentang cara menguasai seni rapat one-on-one bukanlah sekadar program pelatihan "soft skill" tambahan. Ini adalah sebuah investasi strategis pada fondasi kepemimpinan perusahaan Anda. Dengan memperkuat setiap manajer, Anda secara eksponensial memperkuat setiap tim dan, pada akhirnya, seluruh perusahaan.

Jika Anda tertarik untuk memperdalam lagi kemampuan tim Anda dalam Meningkatkan Kualitas Rapat One-on-One, pertimbangkan untuk mengikuti In-House Training yang kami tawarkan dari Life Skills ID x Satu Persen. Kami menyediakan berbagai program pelatihan yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan unik perusahaan Anda. Dengan pendekatan yang tepat, workshop ini bisa menjadi investasi terbaik dalam meningkatkan kinerja dan kesejahteraan tim Anda.

Mau tau lebih lanjut tentang pelatihannya? Hubungi Kami untuk Konsultasi:

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Seberapa sering rapat one-on-one sebaiknya diadakan?

Praktik terbaik yang umum adalah seminggu sekali atau dua minggu sekali. Konsistensi adalah kunci. Frekuensi yang lebih jarang (misalnya, sebulan sekali) mengurangi efektivitasnya untuk membangun momentum dan mendeteksi masalah secara dini.

2. Apa bedanya rapat one-on-one dengan micro-management?

Perbedaannya sangat mendasar. Micro-management berfokus pada "bagaimana" pekerjaan dilakukan dan cenderung mengontrol. Rapat one-on-one yang baik berfokus pada karyawan sebagai individu: perkembangan mereka, tantangan yang mereka hadapi, dan bagaimana manajer dapat mendukung mereka. Rapat ini tentang memberdayakan, bukan mengontrol.

3. Berapa durasi ideal untuk sebuah sesi one-on-one?

Biasanya, 30 menit sudah cukup jika dilakukan secara efektif dan terstruktur. Namun, untuk diskusi yang lebih mendalam seperti perencanaan karier, sesi 45-60 menit mungkin diperlukan sesekali.

4. Siapa yang seharusnya lebih banyak berbicara, manajer atau karyawan?

Karyawan. Aturan praktis yang baik adalah manajer mendengarkan 80% dari waktu dan berbicara 20%. Peran utama manajer adalah bertanya, mendengarkan, dan memfasilitasi, bukan mendominasi percakapan.

5. Bagaimana jika manajer kami merasa tidak punya waktu untuk melakukan ini secara rutin?

Ini adalah tentang pergeseran pola pikir dari "tidak punya waktu" menjadi "menginvestasikan waktu". Waktu 30 menit yang diinvestasikan dalam one-on-one yang efektif akan menghemat berjam-jam waktu di kemudian hari untuk memecahkan masalah yang lebih besar, mengatasi konflik, atau proses rekrutmen karena karyawan yang tidak puas mengundurkan diri.

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.