Pelatihan Karyawan Jakarta: Optimalisasi Feedback untuk Hasil Kerja Lebih Maksimal

Product Satu Persen
22 Jun 2025

Key Takeaways

  • Feedback bukan serangan pribadi, tapi bekal buat naik level karier.
  • Pelatihan ini bantu peserta menerima dan mengolah kritik secara objektif.
  • Hasil akhirnya? Tindakan konkret dan mindset bertumbuh!
  • Skill ini bisa dilatih lewat sesi In-House Training bareng Life Skills x Satu Persen.
  • Penting buat fresh graduate sampai profesional muda yang ingin berkembang secara profesional.

Pernah merasa sakit hati karena dikritik bos atau teman kerja? Atau mungkin Anda termasuk orang yang langsung overthinking setiap kali dapat feedback, walau niatnya baik? Anda tidak sendirian. Banyak dari kita tumbuh di lingkungan yang menganggap kritik sebagai bentuk serangan, bukan peluang untuk berkembang. Padahal, di dunia kerja, kemampuan menerima dan mengelola feedback adalah kunci penting untuk tumbuh dan sukses.

Saya pernah diposisi itu menolak feedback karena merasa tidak dihargai. Tapi ternyata, setelah belajar dari latihan Mengubah Feedback Menjadi Tindakan Nyata dalam Karier, saya mulai paham bahwa feedback yang awalnya terasa menyakitkan, justru bisa jadi petunjuk arah paling jelas buat berkembang.

Pelatihan ini dikembangkan oleh tim Life Skills x Satu Persen dan dirancang khusus untuk membantu peserta membangun keterampilan krusial: mulai dari mendengarkan tanpa defensif, mengolah feedback secara objektif, hingga menyusun rencana aksi nyata untuk perbaikan diri.

Yang menarik, pelatihan ini sangat aplikatif. Anda tidak cuma belajar teori, tapi juga praktik langsung lewat studi kasus dan simulasi komunikasi kerja. Bahkan, pelatihan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan tim atau perusahaan lewat format In-House Training. Ini yang bikin pendekatannya terasa lebih relevan dan berdampak langsung.

Untuk Anda yang sudah mulai memasuki dunia kerja, pelatihan ini bisa jadi fondasi kuat buat menghadapi dinamika kantor yang nyata. Mulai dari hubungan dengan atasan, evaluasi tahunan, sampai kolaborasi antar rekan kerja semuanya butuh kemampuan mengelola feedback dengan bijak.

Oh iya, selain pelatihan ini, ada juga program Bootcamp Komunikasi Kantoran yang bisa bantu Anda makin siap secara sosial dan profesional di dunia kerja. Banyak peserta menggabungkan kedua pelatihan ini untuk hasil yang lebih optimal.

Lalu, sebenarnya kenapa sih feedback itu jadi hal yang begitu penting untuk pertumbuhan karier? Dan gimana caranya supaya kritik bisa kita ubah jadi kekuatan? Kita bahas lebih dalam di bagian berikutnya.

Kenapa Feedback itu Penting Banget untuk Karier?

Feedback bukan sekadar komentar. Ia adalah cermin yang kadang menyakitkan, tapi justru menunjukkan apa yang tidak kita lihat. Dalam dunia kerja yang makin cepat dan kompetitif, feedback berfungsi sebagai kompas yang membantu Anda tetap pada jalur pengembangan.

Sayangnya, tidak semua orang tahu cara memanfaatkan feedback dengan optimal. Maka dari itu, pelatihan seperti In-House Training: Feedback to Action dari Life Skills x Satu Persen hadir buat bantu Anda memahami proses ini dari awal. Pelatihan ini cocok banget buat Anda yang ingin membangun pola pikir bertumbuh (growth mindset) dan berani mengambil langkah perbaikan yang terarah.

Sebagai tambahan, kami juga merekomendasikan Mentoring Karier kalau Anda butuh insight personal dari coach profesional, terutama buat kasus feedback dari bos atau rekan kerja yang membingungkan.

Cara Mengubah Feedback Jadi Aksi Nyata

  1. Terima dengan Lapang Dada dan Objektif
    Langkah pertama adalah menahan ego. Jangan langsung tersinggung atau defensif. Fokuslah pada isi feedback, bukan siapa yang menyampaikannya. Bersikap terbuka menunjukkan bahwa Anda dewasa dan profesional. Tunjukkan rasa terima kasih meski isi feedback terasa ‘tajam’.

    Jika merasa bingung, Anda bisa latihan simulasi ini di Kelas Komunikasi Profesional kami. Simulasi ini bantu Anda tetap tenang dalam diskusi sulit.
  2. Evaluasi Relevansi Feedback
    Tidak semua feedback harus langsung ditelan mentah-mentah. Tinjau dulu: apakah masuk akal? Sesuai konteks pekerjaan? Minta klarifikasi dari pemberi feedback atau mentor Anda jika masih ragu. Melibatkan perspektif kedua bisa bantu Anda melihat celah buta yang mungkin Anda abaikan.
  3. Rancang Rencana Aksi
    Buat langkah konkret. Misalnya, jika feedback menyarankan Anda lebih percaya diri saat presentasi, maka tindakannya bisa berupa ikut workshop public speaking atau latihan presentasi mingguan. Tetapkan target dan indikator keberhasilan agar progres Anda bisa terukur.
  4. Lakukan Evaluasi Berkala
    Implementasi feedback butuh proses. Lakukan peninjauan setiap minggu atau bulan, lalu cek ulang dengan pemberi feedback: apakah Anda sudah berada di arah yang benar? Ini bukan soal cepat atau lambat, tapi soal konsistensi dalam proses.
  5. Bangun Growth Mindset
    Feedback bukan akhir dunia. Ia adalah peluang belajar. Bangun pola pikir bertumbuh: bahwa kritik bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk naik level. Biasakan diri meminta feedback tambahan. Jadikan itu sebagai budaya, bukan sekadar reaksi sesekali.

Kalau Anda ingin latihan langsung cara menerima dan menindaklanjuti feedback lewat simulasi nyata dan studi kasus kerja, kami rekomendasikan ikut program In-House Training Feedback to Action. Program ini sudah digunakan di beberapa perusahaan untuk membangun budaya kerja yang reflektif dan kolaboratif.

Kesimpulan

Banyak dari kita yang masih menganggap feedback sebagai momok: menyakitkan, menghakimi, dan bikin insecure. Tapi, kalau Anda mau membuka diri, sebenarnya feedback adalah bahan bakar terbaik untuk berkembang. Ia memberi tahu Anda mana yang perlu diperbaiki, mana yang sudah baik, dan apa saja yang bisa ditingkatkan.

Melalui pelatihan Mengubah Feedback Menjadi Tindakan Nyata dalam Karier, Anda tidak hanya belajar memahami isi feedback, tapi juga membangun mindset baru yang lebih terbuka terhadap perubahan. Anda dilatih untuk tidak sekadar menerima, tapi juga mengevaluasi dan mengimplementasikan feedback jadi langkah konkret yang bisa langsung diterapkan di pekerjaan. Inilah bekal penting buat siapa pun yang ingin bertumbuh lebih cepat dan lebih terarah dalam dunia kerja.

Jadi, jika Anda merasa mentok dalam karier, sering bingung saat dapat kritik, atau ingin membangun budaya kerja yang suportif, pelatihan ini sangat cocok untuk Anda—baik individu maupun tim kerja.

Mulai dari sekarang, jangan cuma jadi pendengar pasif saat dikritik. Jadilah pribadi yang aktif mengevaluasi dan beraksi.

Ikuti pelatihan “Feedback to Action” dari Life Skills x Satu Persen!
Pelatihan ini tersedia dalam format In-House Training (offline maupun online) dan dirancang khusus agar relevan dengan tantangan di tempat kerja Anda. Bisa request topik tambahan juga!

Butuh bimbingan pribadi? Coba Mentoring Karier buat bedah kasus real tentang konflik atau kritik yang sedang Anda hadapi.

Atau mau asah softskill komunikasi lainnya? Gabung juga di Bootcamp Komunikasi Kantoran bareng coach profesional Satu Persen!

Info & pendaftaran:

FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanyakan)

Q: Apakah pelatihan ini hanya untuk karyawan level tertentu?
A: Tidak. Pelatihan ini cocok untuk semua level, mulai dari fresh graduate, staf, supervisor, hingga manajer yang ingin membangun budaya feedback yang sehat.

Q: Bisa request topik lain selain feedback?
A: Bisa banget! Kami juga punya In-House Training untuk topik seperti Public Speaking, Leadership Pemula, dan Manajemen Konflik.

Q: Apakah pelatihan ini tersedia secara online?
A: Ya. Life Skills x Satu Persen menyediakan versi online dan offline sesuai kebutuhan kantor Anda.

Q: Apa perbedaan pelatihan ini dengan sesi mentoring?
A: Pelatihan bersifat kelompok dan lebih sistematis, sedangkan Mentoring Karier bersifat personal dan lebih fokus pada kasus individu.

Q: Apa ada sertifikat setelah pelatihan?
A: Ya, peserta akan mendapatkan e-sertifikat resmi dari Life Skills x Satu Persen setelah menyelesaikan pelatihan.

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.