Halo Perseners, balik lagi sama aku Senja!
Aku mau sedikit cerita tentang pengalamanku yang doyan nontonin mukbang di YouTube. Siapa di sini yang suka nontonin video mukbang juga? Nonton video mukbang itu emang nyenengin, ya!
Kalau aku pribadi alasannya adalah buat temen makan kalo lagi sendiri di kos. Selain bikin nafsu makanku bertambah, anehnya nonton mukbang bikin cita rasa makanan jadi enak juga, Perseners! Apalagi dengerin suara mukbangers kalau lagi nyeruput mie atau ngunyah krenyes kulit ayam crispy. Duh, satisfying banget!
Tapi, kemudian aku menyadari kalau nonton mukbang itu gak bagus buat kebiasaan makanku. Semenjak nonton mukbang, aku jadi suka makan dalam porsi besar di waktu yang gak tepat. Selain itu, makan juga cenderung jadi terburu-buru.
Pernah dulu gara-gara nonton mukbang samyang jam 1 pagi, aku rela pergi ke minimarket buat beli mie pedes dan makan bareng mukbanger di YouTube. Parah banget, ya?
Sejak saat itu, aku mulai cari-cari referensi mengenai kebiasaan makan yang baik sekaligus cara buat bangun hidup lebih sehat. Akhirnya aku menemukan kiat pola makan dengan cara mindful eating.
Buat Perseners yang penasaran apa itu mindful eating, yuk baca artikel ini sampai habis!
Apa Itu Mindful Eating?
Mindful eating adalah sebuah praktik yang diadopsi dari aliran Buddha Mahayana. Mindfulness eating berasal dari kata mindfulness yang berarti meditasi untuk melatih fokus dan emosi.
Mindful eating berarti makan dengan penuh perhatian. Menurut Joseph B Nelson, seorang psikolog kesehatan, mindful eating adalah sebuah pendekatan yang berfokus pada kesadaran indera dan pengalaman seseorang terhadap makanan.
Tujuan mindful eating adalah untuk membantu kita menghargai setiap proses dalam mengonsumsi makanan. Mindful eating juga memperhatikan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh, yaitu dengan melibatkan perasaan, sensasi, dan pikiran dalam mengkonsumsinya.
Manfaat Mindful Eating
Mindful eating bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Apabila dilihat dari sisi kesehatan mental, hal ini dapat mengurangi gangguan kesehatan mental. Sementara kalau dari sisi kesehatan fisik, mindful eating dapat membantu menurunkan berat badan dan seiring waktu bisa menyembuhkan obesitas.
Hal ini karena mindful eating mendorong seseorang untuk menghargai makanan daripada membatasi makanan dan malah membuat seseorang kelaparan. Mindful eating dapat membantu penerimaan diri serta kepercayaan pada setiap keputusan yang diambil.
Intinya, mindful eating bikin seseorang bisa hidup sepenuhnya dan menghargai hidup apa adanya.
Baca juga: 5 Makanan Ini Bisa Bantu Kamu Menghilangkan Stres
Sikap Mindful Eating
Non-Judging
Hal pertama adalah jangan menghakimi. Jangan terlalu cepat buat mengambil kesimpulan soal makanan. Semisal kita mau makan makanan yang belum pernah kita makan, lalu tiba-tiba ada orang yang bilang kalau makanan itu tidak enak. Jangan malah ikutan menilai kalau makanan itu tidak enak, padahal kita belum mencoba atau mencicipi makanan itu.
Patience
Belajar untuk sabar. Terkadang kita memerlukan waktu untuk menyadari nikmatnya mengonsumsi makanan atau minuman. Sebagai contoh, ketika kita lagi minum kopi. Tidak mungkin kita akan langsung minum segelas kopi dalam waktu bersamaan. Tapi diminum sedikit demi sedikit agar paham sama cita rasa kopi tersebut.
Acceptance
Acceptance berarti menerima hal-hal positif dalam makanan. Memperhatikan dan menerima makanan dengan penuh perhatian. Tidak hanya rasa makanan tapi menerima secara keseluruhan makanan tersebut.
Letting go
Letting go berarti melepaskan sesuatu yang terikat dalam diri kita. Sebagai contoh saat kecil punya pengalaman dipaksa makan kismis padahal lebih suka makan coklat. Letting go berarti ketika saat ini kita disuruh buat makan kismis lagi, tidak ada perasaan buruk saat memakannya.
Hal ini berarti melepaskan untuk menemukan pengalaman baru tanpa ada penilaian di masa lalu.
Beginner’s mind
Beginner’s mind berarti terbuka dengan apapun. Seperti yang dilakukan bayi saat mengambil suatu benda, ia akan dengan saksama mengamati, mencium, dan mendengar benda itu.
Beginner’s mind bukan berarti selalu mencoba hal-hal baru. Tapi mengubah pikiran untuk selalu menjalani hal seperti saat pertama kali walaupun sudah dilakukan berulang kali.
Trust
Percaya terhadap pengalaman diri sendiri. Kita tidak harus memiliki pengalaman yang sama dengan orang lain untuk bisa menilai sesuatu. Sebagai contoh menilai sebuah makanan yang menurut orang lain biasa saja. Namun saat kita coba ternyata rasanya enak.
Hampir sama seperti sikap non-judging, rasa percaya terhadap makanan akan tumbuh saat kita merasakan sendiri bagaimana cita rasa makanan itu.
Non-Striving
Tidak berusaha artinya membiarkan semua berjalan semestinya. Ini berbeda dengan mindset orang diet bahwa untuk menurunkan berat badan berarti harus berusaha mati-matian olahraga rutin dan mengurangi makanan dengan ekstrem.
Bukan berarti orang yang melakukan diet itu salah, ya! Tapi intinya, sikap non-striving adalah menikmati momen sebaik mungkin.
Cara Menerapkan Mindful Eating
Contoh penerapan mindful eating bisa kita lihat di Jepang. Warga Jepang memiliki kebiasaan mengucap “Itadakimasu” sebelum makan. Itadakimasu sering diterjemahkan sebagai selamat makan, padahal sebenarnya terdapat makna mendalam selain ucapan selamat makan, Perseners!
“Itadaku” berarti menerima. Secara keseluruhan itadakimasu berarti menerima sesuatu yang lebih tinggi atau singkatnya menerima dengan rendah hati. Itadakimasu mengadopsi prinsip Buddha untuk menghormati makhluk hidup. Menghormati makhluk hidup berarti berterima kasih kepada hewan dan tumbuhan yang menyerahkan hidup mereka untuk dimakan oleh manusia.
Pengucapan Itadakimasu tidak hanya membuat mindful eating menjadi lebih mudah, tetapi juga membentuk kebiasaan dan intuisi. Secara alami, kita akan menghabiskan waktu fokus untuk mengunyah dan menikmati makanan. Kemudian membuat kita sadar untuk bersyukur menikmati apa yang ada di depan kita.
Filosofi dan praktik gaya hidup itu kemudian akan membuat seseorang menemukan kedamaian, kepuasan, kekuatan, dan kesehatan di dalam tubuh sendiri, Perseners!
Meski begitu, budaya di suatu negara tidak bisa disamakan dengan negara lain. Melansir dari helpguide.org secara umum ada beberapa tips buat kalian yang mau mulai makan dengan menerapkan mindful eating, yaitu:
1. Mempertimbangkan aspek kesehatan makanan yang mau dikonsumsi. Makanan yang dikonsumsi harus memiliki nilai gizi seimbang.
2. Menggunakan semua panca indera meliputi, indera penglihatan, pendengaran, penciuman, pendengaran, dan perasa. Hal itu dilakukan ketika kita mau belanja, memasak, menyajikan, atau mengonsumsi makanan supaya memunculkan kesadaran penuh terhadap makanan tersebut.
3. Melakukan observasi terhadap sendiri seperti memperhatikan cara duduk di meja makan atau cara makan yang baik untuk menambah mindfulness experience.
4. Makan kalau lapar, jangan makan hanya karena ingin atau bosan. Buatlah mindset seperti makan untuk hidup bukan hidup untuk makan.
5. Luangkan waktu sejenak untuk menghargai makanan. Hargai setiap bentuk makanan dengan memperhatikan tekstur, bentuk, warna, dan aroma makanan. Agar membuat kita lebih sadar akan makna sebuah makanan.
6. Bersyukur atas makanan yang sudah ada. Renungkan bagaimana makanan membuat kita bisa hidup sampai saat ini. Berterimakasih kepada semesta yang sudah memberikan makanan yang enak. Kesadaran membuat kita lebih bijaksana dalam memilih makanan yang dikonsumsi ke depannya.
7. Makan dengan perlahan. Jangan terburu-buru ketika makan dan jangan berlebihan sampai terlalu kenyang.
Belajar menjadi lebih sehat memang tidak mudah. Menerapkan mindful eating membutuhkan komitmen, rencana yang baik, dan proses untuk bisa berhasil sepenuhnya.
Sekarang kalian pasti penasaran kan, gimana sih kualitas makan kalian? Apakah sudah baik atau ada yang perlu diperbaiki lagi? Buat tau jawabannya, kalian bisa banget cobain Tes Kualitas Makan dari Satu Persen dengan klik di bawah ini!
Kalau kalian ingin konsultasi dengan ahlinya tentang cara menerapkan mindful eating ini, kalian bisa ikut mentoring di Satu Persen. Klik banner di bawah ya untuk informasi lebih lanjut.
So, sampai di sini dulu ya, Perseners. Semoga artikel ini membantu kalian buat menjalani #HidupSepenuhnya. Sampai jumpa lagi!
Referensi:
Nelson JB. Mindful eating: The art of presence while you eat. Diabetes Spectr. 2017;30(3):171–4.