Halo, aku Rebecca, Associate Writer Satu Persen!
Hari ini, aku akan ngebahas topik yang lagi hangat di kalangan anak muda, terutama yang baru aja berpenghasilan. Topik ini mungkin mimpi dari hampir seluruh anak muda. Ya, bener banget! Kita akan ngebahas tentang mandiri secara finansial.
Apakah kamu juga memimpikan hal yang sama?
Bisa hidup tanpa bantuan finansial dari orang tua atau bahkan bisa memberikan uang untuk orang tua, tentu rasanya membanggakan banget. Bisa punya rumah pribadi di usia 20-an, bahkan bisa pensiun dini, juga salah satu tujuan keuangan yang menggiurkan buat anak muda.
“Mungkin nggak sih aku mencapai hal itu, padahal gajiku pas-pasan dan bukan dari keluarga kaya raya?”
Jawabannya, mungkin banget! Sumber uangmu ternyata nggak cuma berasal dari gaji aja, lho. Ada banyak “alat” yang bisa kamu gunakan untuk menambah pemasukanmu, salah satunya adalah investasi.
Penasaran soal jenis-jenis investasi yang bisa kamu coba? Yuk, simak!
Sulitnya mengatur keuangan buat anak muda
Percaya nggak, kesulitan mengatur keuangan adalah salah satu problem yang paling sering dihadapi anak muda. Bahkan, bukan cuma terjadi di Indonesia aja, lho. Di negara adidaya seperti Amerika Serikat, hal ini juga terjadi.
Boro-boro berpikir soal kemampuan untuk pensiun di masa tua, bahkan soal membeli makan di tanggal tua juga masih jadi struggle banyak anak muda.
Tau nggak sih, apa penyebab kesulitan ini? Ternyata, anak muda itu susah mengatur keuangan karena dua hal: impulsive buying dan rasa nggak berani mengambil risiko untuk mencari sumber pemasukan lain, termasuk berinvestasi.
Kalau kamu masih suka kalap pas liat benda-benda lucu beredar di toko online favorit kamu, meskipun benda itu nggak banyak berguna untuk diri kamu, kamu udah terjebak nih dalam impulsive buying.
Kamu nggak benar-benar bisa membedakan hal-hal yang kamu pengenin dan kamu butuhin. Alhasil, pas harus beli hal-hal yang bener-bener kamu butuhin, kamu udah kehabisan uang karena membeli hal-hal yang kamu pengenin.
Kalau kamu ngerasa kamu cuma beli hal-hal yang kamu butuhin dan uangnya masih tetap nggak cukup, solusinya cuma satu: tingkatin income. Udah pasti, kalau kamu cuma mengandalkan gaji yang kamu dapat tiap bulan atau uang bulanan dari orang tua, kamu nggak akan bisa memenuhi segala kebutuhan keuanganmu.
Buat ningkatin income, kamu bisa menambah pemasukan dengan part-time, buat bisnis kecil-kecilan, atau nyoba hal yang akan kita bahas nanti, yaitu investasi. Investasi ini menguntungkan banget untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka panjangmu karena uangmu akan bertambah tanpa perlu bener-bener “kerja” untuk mendapatkannya.
Baca juga: Kebebasan Finansial dan Cara untuk Mencapainya
Apa aja sih yang diperlukan sebelum mulai investasi?
Hal yang perlu kamu tahu sebelum investasi
1. Amati kondisi keuangan kamu
Pertama-tama, kamu harus yakin dulu sama kondisi keuangan kamu saat ini, apakah kamu beneran mampu untuk investasi atau belum. Buat investasi, kamu harus menyisihkan sejumlah uang secara berkala.
Akibatnya, kalau income kamu terlalu kecil, jumlahnya nggak stabil, dan punya banyak cicilan yang harus dibayarkan, kamu bisa jadi gagal menyisihkan uang karena uangmu habis (atau bahkan kurang) untuk memenuhi segala kebutuhan itu.
Kalau kamu belum pernah hitung-hitungan pengeluaran sebelumnya, kamu bisa ambil pulpen atau download aplikasi keuangan dan mulai menghitung biaya sewa rumah, biaya bulanan, biaya kartu kredit, atau kredit dan cicilan lain yang masih kamu miliki.
Sebisa mungkin, biaya bulanan itu kamu bagi secara spesifik jadi biaya primer (biaya untuk hal-hal yang benar-benar kamu butuhin) dan biaya kebutuhan sekunder lainnya (contohnya biaya entertainment untuk pergi ke bioskop tiap bulan).
Jadi, kalau dibutuhkan penyesuaian pengeluaran nantinya, kamu udah ada gambaran.
Baca juga: Cara Mengelola Keuangan Pribadi (Financial Plan)
2. Tentukan tujuan keuangan kamu
Kamu harus tahu pasti alasan utama kamu berinvestasi. Apakah kamu ingin punya properti sendiri? Apakah kamu ingin lanjut kuliah di luar negeri? Apakah kamu ingin membeli gadget keluaran terbaru?
Kemudian, pertanyaan selanjutnya adalah kapan kamu ingin mencapainya? Apakah itu tiga tahun, tujuh tahun, bahkan sepuluh tahun dari sekarang? Bisa jadi jangka pendek (sebulan, setahun, dua tahun) atau jangka panjang (lebih dari 5 tahun).
Tujuan keuangan yang jelas akan membantumu menemukan platform investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu. Selain itu, kamu juga akan semakin termotivasi untuk menyisihkan uang dalam prosesnya. Bicara soal motivasi, kamu bisa banget nih mencoba tes self-motivation supaya kamu tahu kemampuan dirimu menahan diri demi mencapai tujuan.
3. Ketahui profil risiko kamu
Selanjutnya, kamu harus tau juga nih profil risiko kamu. Sebenarnya kamu orang yang takut untuk investasi dengan risiko tinggi atau malah merasa tertantang?
Investasi dengan risiko tinggi akan menghasilkan return yang tinggi pula. Maksudku, dengan risiko tinggi, kamu bisa mendapat keuntungan yang tinggi. Buat kamu yang punya tujuan keuangan jangka panjang, ini adalah pilihan yang tepat.
Namun, buat kamu yang justru merasa takut atau punya tujuan keuangan jangka pendek, kamu sebaiknya pilih tipe investasi dengan risiko yang lebih rendah.
Hal ini penting banget karena tentu kamu nggak mau kan investasi tapi malah nggak bisa tidur karena terus dilanda khawatir?
4. Pelajari soal investasi
Kamu harus banyak baca nih tentang istilah-istilah investasi dan keadaan finansial yang terjadi secara global ataupun regional untuk memastikan kamu nggak kena tipu pas lagi menjalankan investasi.
Dengan ilmu yang cukup, kamu juga akan semakin tenang dan yakin dalam berinvestasi.
Jenis-jenis investasi sesuai kebutuhan finansial
Nah, dari tujuan-tujuan keuanganmu, ada beberapa opsi investasi yang dapat kamu pilih. Berikut opsi-opsinya:
1. Tabungan dengan Jangka Waktu Tertentu
Saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia masih menaruh uangnya di bank. Kalau kamu masih ragu-ragu untuk memulai media investasi lainnya dan mau start dengan hal yang familiar, kamu bisa mencoba tabungan berjangka di bank.
Tabungan berjangka adalah jenis tabungan jangka panjang yang ngasih bunga lebih gede dibandingin sama tabungan biasanya.
Namun, kamu nggak bisa tuh narik uangmu gitu aja. Kamu cuma bisa narik uangmu setelah masa kontrak tabungan berjangka selesai. Kalau kamu tetep ngotot untuk narik uangmu, kamu bakal dapet denda. Makanya, jangan lupa cari tau plus minusnya sebelum ikutan.
2. Reksadana
Reksadana adalah salah satu jenis investasi yang populer di kalangan anak muda. Banyak banget nih aplikasi yang ngasih fasilitas buat kamu untuk investasi reksadana dengan cara yang gampang dan nggak ribet, serta terpercaya. Bahkan, aplikasi itu ngebantu kamu untuk berinvestasi mulai dari dana yang kecil!
Reksadana ini cocok banget buat pemula karena uangmu nggak akan kamu olah sendiri, tetapi akan dibantu sama seorang manajer investasi. Jadi, kamu nggak perlu khawatir kalau kamu belum punya pengetahuan yang cukup tentang investasi.
Selain itu, pilihan menu investasinya juga banyak banget lho! Mulai dari Reksadana Saham yang berisiko cukup tinggi dengan keuntungan yang tinggi pula, hingga Reksadana Pasar Uang yang berisiko rendah.
3. Peer to Peer Lending
Sekarang, salah satu jenis investasi yang juga lagi booming adalah peer to peer lending. Melalui investasi ini, kamu bisa menginvestasikan uangmu ke bisnis atau orang yang lagi butuh pinjaman modal atau uang.
Melalui platform peer to peer, kamu bakal ketemu sama borrower atau orang yang membutuhkan dana investasimu. Nah, di situ kamu bisa milih sendiri kamu mau investasi sama siapa. Tinggal kamu cek aja data dan profil risiko yang tertera, juga data keuangan yang diberikan oleh borrower. Kalau cocok, sikat aja!
Peer to peer lending dianggap lebih menguntungkan karena bisa ngasih keuntungan yang lebih gede per tahunnya. Selain itu, prosesnya gampang dan aman soalnya aplikasinya juga udah diregulasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, kamu juga bisa berinvestasi pake dana awal yang kecil. Cocok buat pemula yang pengen coba-coba.
Namun, tentu kamu juga harus paham risikonya. Inget kalau ini sifatnya ngasih pinjaman. Kalau borrower nggak bisa bayar, platform ini nggak akan menanggung itu.
Jadi, kamu harus hati-hati banget memilih kepada siapa kamu pengen berinvestasi. Selain itu, kamu nggak boleh ngambil uangmu sebelum masa pinjaman selesai, makanya kamu harus pastiin periode pinjamannya juga.
4. Obligasi
Pasti sering denger kan yang namanya obligasi? Obligasi adalah surat hutang yang dikeluarin oleh perusahaan atau pemerintah. Dengan berinvestasi melalui obligasi, kamu nggak cuma akan dapet balik uangmu. Kamu juga akan dapet keuntungan yang menjanjikan, yaitu bunga di atas 6%.
Salah satu jenis obligasi yang bisa kamu temui adalah Surat Berharga Negara (SBN), contohnya Obligasi Ritel Negara (ORI018). ORI018 sendiri adalah bentuk usaha pemerintah untuk ngedapetin bantuan dana dalam menghadapi COVID-19.
Meskipun keuntungannya nggak segede peer to peer lending, bunga yang ditawarkan obligasi jelas lebih gede dari bunga pinjaman bank. Selain itu, jelas aman banget karena asalnya dari pemerintah atau perusahaan yang kredibel.
So, buat kamu yang sayang sama diri sendiri dan ingin berkembang setiap harinya, bisa banget nih buat mencoba layanan mentoring Satu Persen.
Jangan lupa juga buat pantengin informasi menarik tentang kesehatan mental, dan self development dari Satu Persen di Instagram, LinkedIn, Podcast, YouTube, dan Blog Satu Persen untuk baca-baca artikel keren lainnya!
Akhir kata, semoga tulisanku ini berguna, ya! Aku harap dengan membaca artikel ini kamu bisa berkembang menjadi lebih baik menuju #HidupSeutuhnya, setidaknya Satu Persen setiap harinya!
Thank you!
Referensi
Chen, J. (2020, November 24). Millennials: Finances, Investing, and Retirement. Retrieved December 04, 2020, from https://www.investopedia.com/terms/m/millennial.asp
H. (2020). [Jenis-Jenis Investasi yang Populer di Indonesia]. Retrieved December 04, 2020, from https://www.hsbc.co.id/1/PA_esf-ca-app-content/content/indonesia/personal/offers/news-and-lifestyle/files/articles/html/201906/jenis-jenis-investasi-yang-populer-di-indonesia.html
Staff, B. (2020). Guide to Millennial Investing. Retrieved December 04, 2020, from https://www.bankrate.com/banking/millennial-guide-to-investing/
Gambar:
Photo by Adeolu Eletu on Unsplash