Problem solving atau pemecahan masalah adalah salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan di tempat kerja. Kemampuan memecahkan masalah secara efektif sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan yang muncul dalam pekerjaan sehari-hari.
Sayangnya, banyak karyawan yang masih kesulitan dalam memecahkan masalah di tempat kerja.
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengasah kemampuan problem solving karyawan adalah dengan menerapkan elastic thinking.
Apa itu elastic thinking?
Elastic thinking adalah cara berpikir fleksibel yang melibatkan kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Dengan elastic thinking, seseorang mampu memperluas cara pandangnya untuk menemukan solusi kreatif di luar kebiasaan.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengasah elastic thinking guna meningkatkan problem solving skill karyawan:
1. Latih Kelenturan Berpikir
Kunci utama dari elastic thinking adalah kelenturan dalam berpikir. Artinya, seseorang harus terbuka dan lentur dalam mempertimbangkan beragam sudut pandang dalam memecahkan masalah. Cobalah untuk melihat setiap masalah dari berbagai perspektif yang berbeda. Jangan terpaku hanya pada satu cara pandang saja. Semakin fleksibel cara berpikir seseorang, semakin kreatif pula solusi yang dapat dihasilkan.
2. Tantang Asumsi yang Ada
Ketika dihadapkan pada sebuah masalah, kebanyakan orang cenderung membuat asumsi-asumsi tertentu mengenai masalah tersebut. Asumsi ini biasanya didasarkan pada pengalaman dan pemikiran yang sudah mapan sebelumnya. Sayangnya, asumsi yang sudah mapan tersebut justru dapat membatasi dan menghalangi kita dalam menemukan solusi terbaik.
Dengan elastic thinking, tantang dan tanyakan kembali asumsi-asumsi yang sudah ada tersebut. Jangan langsung menerimanya begitu saja. Lihat apakah ada asumsi lain yang lebih tepat dan dapat membuka solusi baru yang lebih baik.
3. Coba Dengan Analogi
Salah satu teknik kreatif dalam elastic thinking adalah menggunakan analogi untuk melihat suatu masalah dari sudut pandang yang sama sekali berbeda. Caranya adalah dengan memikirkan masalah tersebut dalam konteks yang sama sekali lain.
Sebagai contoh, jika masalahnya adalah meningkatkan produktivitas karyawan, coba analogikan situasi tersebut dengan mesin produksi di pabrik. Bagaimana cara mengoptimalkan mesin produksi? Apa saja yang dibutuhkan agar mesin dapat bekerja maksimal? Pemikiran analogis seperti ini dapat membantu melihat akar penyebab masalah dan solusinya dengan cara pandang baru.
4. Gunakan Teknik Brainstorming
Brainstorming adalah teknik klasik yang sangat efektif untuk mengasah elastic thinking. Inti dari brainstorming adalah menggali ide sebanyak mungkin tanpa penilaian dan kritik apapun.
Semakin banyak dan liar ide yang dihasilkan, semakin baik. Beberapa ide terbaik justru muncul di luar kebiasaan berpikir yang sudah mapan.
Brainstorming dapat dilakukan secara individual maupun berkelompok. Diskusikan masalah bersama rekan kerja dengan pikiran terbuka.
Kumpulkan ide-ide tanpa penilaian, kemudian coba gabungkan dan kembangkan ide-ide tersebut untuk menemukan solusi optimal.
5. Berpikir Dari Masa Depan
Cara lain untuk berpikir secara elastic adalah dengan membayangkan diri kita di masa depan ketika masalah sudah terpecahkan. Visualisasikan situasi ideal di mana solusi telah ditemukan dan diterapkan dengan sukses.
Kemudian, pikirkan apa saja langkah-langkah yang telah dilakukan untuk sampai pada kondisi ideal tersebut.
Berpikir dari masa depan ini membantu untuk mengenali solusi dan langkah nyata apa saja yang sebenarnya diperlukan untuk menyelesaikan masalah, bukan hanya berkutat pada masalahnya sendiri.
6. Dapatkan Masukan dari Orang Lain
Jangan terjebak hanya pada pemikiran dan pengalaman pribadi. Salah satu manfaat elastic thinking adalah kemampuan untuk mendapatkan masukan dari orang-orang dengan perspektif yang berbeda.
Diskusikan masalah dengan rekan kerja yang memiliki latar belakang berbeda. Selain itu, coba juga mewawancarai pelanggan, vendor, atau pihak lain yang terkait untuk mendapatkan insight tambahan dalam memecahkan masalah. Input dari luar ini dapat membuka pemikiran yang sama sekali baru.
Dengan menerapkan keterampilan elastic thinking di atas, karyawan dapat secara proaktif melatih kemampuan berpikir fleksibel dan mengasah skill problem solving. Karyawan yang memiliki elastic thinking mampu melihat setiap masalah dari berbagai perspektif sehingga dapat menemukan solusi paling efektif.
Elastic thinking membantu untuk keluar dari cara berpikir biasa dan mencapai titik terobosan (breakthrough) dengan ide-ide segar. Hasilnya adalah peningkatan signifikan dalam kemampuan menyelesaikan permasalahan di tempat kerja. Karyawan menjadi lebih kreatif dan mampu memberikan kontribusi optimal bagi perusahaan.
Tertarik untuk melatih elastic thinking untuk meningkatkan problem solving skill karyawan di perusahaan Anda? Life Skills Indonesia menyediakan pelatihan problem solving skill berbasis elastic thinking.
Pelatihan yang kami berikan dirancang secara komprehensif dengan metode experiential learning sehingga peserta benar-benar dapat mempraktikkan keterampilan elastic thinking.
Materi pelatihan meliputi teknik-teknik kreativitas, berpikir kritis, hingga melakukan brainstorming dan design thinking. Peserta pelatihan juga akan berlatih memecahkan studi kasus untuk memperkuat pemahaman dan skills dalam menerapkan elastic thinking.
Instruktur kami adalah tenaga ahli berpengalaman yang telah tersertifikasi. Mereka mampu menciptakan suasana pelatihan yang engage dan menyenangkan sehingga proses pembelajaran menjadi efektif.
Kami memastikan bahwa elastic thinking skills yang dipelajari dapat langsung diterapkan oleh peserta di tempat kerja untuk meningkatkan kemampuan problem solving.
Tunggu apalagi? Segera hubungi kami melalui:
Request Pelatihan SDM Satu Persen x Life Skills ID
Untuk Perusahaan, NGO dan Pemerintahan:
+62 882-9762-5596 (Margareth, Whatsapp)
Untuk Organisasi dan Kemahasiswaan:
+62 851-7317-1568 (Sheila, Whatsapp)
Dapatkan penawaran program pelatihan khusus perusahaan Anda hari ini juga. Latih elastic thinking untuk membekali karyawan dengan problem solving skills yang optimal!