Liburan adalah waktu yang dinanti-nanti oleh banyak orang. Saat liburan, kita bisa melepaskan diri dari rutinitas dan tekanan pekerjaan sehari-hari. Sayangnya, ketenangan selama liburan seringkali diakhiri dengan overworking atau bekerja berlebihan saat kembali bekerja.
Menurut survei dari Glassdoor pada 2018, sebanyak 61% pekerja mengaku merasa tertekan saat kembali bekerja setelah liburan. Mereka merasa sangat sibuk dan bekerja lebih keras untuk mengkompensasi hari-hari libur yang diambil (Glassdoor, 2018). Fenomena ini disebut post-holiday blues atau sindrom pascaliburan.
Overworking setelah liburan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental Anda. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahaya dari overworking pascaliburan dan mengambil langkah untuk mencegahnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa overworking setelah liburan berbahaya, dampaknya terhadap kesehatan, serta cara menghindarinya. Dengan memahami risiko dari overworking, Anda dapat menikmati liburan tanpa cemas akan beban kerja berat setelahnya.
Dampak Fisik dari Overworking
Overworking setelah liburan dapat berakibat buruk bagi kesehatan fisik Anda. Beberapa dampak fisik yang umum terjadi meliputi:
Kelelahan dan Kurang Tidur
Jika Anda langsung disibukkan dengan banyak pekerjaan setelah liburan, Anda berisiko mengalami kelelahan kronis dan kurang tidur. Tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi kembali dengan jam kerja normal setelah masa relaksasi yang panjang. Ketika Anda memaksakan diri bekerja berlebihan, tubuh akan kewalahan mengimbanginya. Akibatnya, Anda akan merasa letih sepanjang hari dan sulit tidur nyenyak di malam hari.
Gangguan Pencernaan dan Nafsu Makan
Stres akibat overworking juga dapat memengaruhi sistem pencernaan. Anda mungkin mengalami gangguan pencernaan seperti maag, konstipasi, atau diare. Selain itu, nafsu makan juga bisa terganggu. Beberapa orang justru makan berlebihan saat stres, sementara yang lain bisa kehilangan selera makan. Pola makan yang tidak teratur ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh
Overworking dan kurang tidur dikaitkan dengan penurunan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, Anda menjadi lebih rentan terkena flu, pilek, dan infeksi lainnya saat overworking setelah liburan. Daya tahan tubuh juga akan menurun.
Risiko Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi
Stres kronis akibat overworking dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Hormon stres seperti kortisol yang meningkat dalam jangka panjang dapat menyebabkan aterosklerosis dan gangguan tekanan darah. Oleh sebab itu, sangat penting untuk tidak overworking guna menjaga kesehatan jantung Anda.
Dampak Psikologis dari Overworking
Selain berdampak pada fisik, overworking pascaliburan juga dapat berakibat buruk bagi kesejiwaan dan psikologis Anda:
Stres dan Kecemasan Meningkat
Overworking adalah sumber stres yang signifikan. Anda mungkin merasa cemas dan tidak tenang menghadapi tuntutan pekerjaan yang menumpuk setelah liburan. Tingkat stres dan kecemasan yang terus meningkat dapat memengaruhi kesehatan mental.
Penurunan Kualitas Tidur dan Mimpi Buruk
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, overworking dapat menyebabkan gangguan tidur seperti susah tidur, sering terbangun di tengah malam, dan kualitas tidur yang buruk. Anda juga berisiko mengalami mimpi buruk akibat stres yang dialami.
Risiko Depresi dan Gangguan Suasana Hati Lainnya
Penelitian menunjukkan bahwa overworking dapat memicu munculnya gejala depresi seperti perasaan sedih berkepanjangan, putus asa, dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasa dinikmati. Selain itu, suasana hati Anda juga akan terganggu dan cenderung lebih mudah marah serta frustasi.
Penurunan Motivasi dan Semangat Kerja
Ironisnya, overworking justru dapat membuat Anda kurang termotivasi dalam bekerja. Kelelahan yang kronis membuat Anda kehilangan passion dan semangat kerja karena energi sudah terkuras habis. Pada akhirnya, produktivitas dan kinerja justru menurun drastis.
Mengapa Overworking Setelah Liburan Lebih Berbahaya
Mengapa dampak dari overworking bisa lebih buruk jika terjadi setelah liburan?
Berikut adalah beberapa alasan mengapa overworking setelah liburan berisiko lebih tinggi bagi kesehatan:
Tubuh Belum Sepenuhnya Pulih dari Liburan
Selama liburan, tubuh Anda sedang dalam masa relaksasi dan pemulihan dari rutinitas normal. Namun proses pemulihan ini belum sepenuhnya selesai, lalu Anda langsung disibukkan kembali dengan pekerjaan. Hasilnya adalah tubuh akan kewalahan mengimbangi perubahan mendadak ini.
Kontras yang Tajam Antara Relaksasi saat Liburan dan Tekanan Kerja
Ada perbedaan yang sangat mencolok antara suasana santai saat liburan dengan rutinitas kerja normal yang penuh tekanan. Perubahan mendadak dari relaksasi ke stres yang ekstrem ini sangat membebani tubuh dan psikologis Anda.
Harapan yang Tidak Realistis untuk "Mengambil Kembali" Waktu yang Hilang Selama Liburan
Banyak orang berpikir bahwa mereka harus bekerja ekstra keras setelah liburan untuk mengkompensasi waktu yang terbuang selama liburan. Harapan ini tidak realistis dan hanya akan membuat Anda kelelahan.
Anda tidak mungkin bisa mengganti waktu istirahat yang sudah diambil dengan bekerja berlebihan. Yang terjadi justru overworking berbahaya ini.
Cara Menghindari Overworking Setelah Liburan
Untungnya, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mencegah overworking setelah liburan, di antaranya:
Menetapkan Batasan Waktu Kerja yang Jelas
Atur jadwal kerja Anda dengan batasan waktu yang jelas setelah liburan agar tidak overworking. Misalnya, Anda hanya akan bekerja maksimal 8 jam per hari dengan jeda istirahat yang cukup.
Mengatur Prioritas dan Delegasi Tugas
Prioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan kepentingannya. Tugas-tugas yang kurang penting bisa didelegasikan ke rekan kerja lain agar beban Anda berkurang.
Mengambil Istirahat Singkat Selama Jam Kerja
Selama bekerja, luangkan waktu sejenak untuk istirahat, misalnya dengan melakukan peregangan atau jalan-jalan sebentar di sekitar kantor. Hal ini dapat menyegarkan pikiran dan mengurangi kelelahan.
Mendengarkan Tubuh dan Mengenali Tanda-Tanda Kelelahan
Jangan mengabaikan alarm tubuh Anda. Jika mulai merasa letih atau sakit kepala, beristirahatlah sejenak. Dengarkan apa yang tubuh Anda butuhkan.
Kesimpulan
Liburan tentu waktu yang menyenangkan bagi banyak orang. Sayangnya, banyak yang justru overworking setelah liburan sehingga berisiko buruk bagi kesehatan. Dampaknya bisa meliputi gangguan fisik seperti kelelahan kronis dan penyakit jantung, serta masalah psikologis seperti stres atau depresi.
Untuk mencegah hal ini, mulailah dengan mengubah mindset bahwa Anda tidak perlu bekerja berlebihan untuk mengganti waktu liburan. Sebaliknya, kembalilah bekerja dengan perlahan dan pastikan untuk tetap menjaga keseimbangan kerja dan istirahat. Dengarkan apa yang tubuh Anda butuhkan dan berikan diri Anda cukup waktu untuk beradaptasi kembali dengan rutinitas normal.
Dengan mencegah overworking setelah liburan, Anda bisa menikmati masa liburan tanpa cemas akan tekanan saat kembali bekerja. Selamat mencoba tips di atas dan semoga sukses menghindari overworking agar tetap sehat dan bahagia!
Request Pelatihan SDM Satu Persen x Life Skills ID
Untuk Perusahaan, NGO dan Pemerintahan:
+62 882-9762-5596 (Margareth, Whatsapp)
Untuk Organisasi dan Kemahasiswaan:
+62 851-7317-1568 (Sheila, Whatsapp)
Daftar Pustaka
Glassdoor. (2018). 61% of Employees Say They’re Stressed When They Return from Vacation. Diperoleh dari https://www.glassdoor.com/blog/employees-stressed-when-return-from-vacation-survey/"