Key Takeaways:
- Masturbasi adalah perilaku seksual normal yang perlu dipahami secara tepat
- Dampak masturbasi pada kesehatan mental dan fisik perlu diperhatikan
- Pentingnya memahami batasan dan cara mengelola perilaku masturbasi

Masturbasi memang masih jadi topik yang tabu di masyarakat kita. Padahal, ini adalah hal yang wajar dan normal dilakukan, baik oleh laki-laki maupun perempuan. Tapi, lo pernah gak sih mikir kalau aktivitas ini bisa jadi cara menghilangkan stres?
Nah, gue mau bahas ini dari sudut pandang yang lebih ilmiah dan realistis. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka, Dr. Wawang Sukarya, menjelaskan bahwa masturbasi memang bisa memberikan efek relaksasi karena berkaitan dengan kepuasan seksual yang dihasilkan.
Tapi tunggu dulu! Sebelum lo langsung mengambil kesimpulan, penting banget buat memahami konteksnya secara lengkap. Masturbasi gak sesederhana itu. Ada banyak aspek yang perlu lo pertimbangkan, mulai dari frekuensi yang sehat, dampak psikologis, sampai potensi masalah yang bisa muncul kalau lo gak bijak dalam melakukannya.
Yang menarik, banyak orang masih punya pemahaman yang keliru soal masturbasi. Ada yang bilang ini bisa bikin mandul, ada juga yang percaya kalau masturbasi adalah solusi instan buat semua masalah stres. Padahal, keduanya sama-sama gak tepat.
Lo tau gak? Sebenarnya tubuh kita punya mekanisme natural dalam merespon aktivitas seksual, termasuk masturbasi. Saat mencapai orgasme, tubuh melepaskan hormon endorfin yang memang bisa bikin lo merasa lebih rileks. Tapi ini bukan berarti masturbasi bisa jadi satu-satunya cara atau solusi terbaik buat mengatasi stres.
3 Hal yang Perlu Lo Tau Soal Masturbasi

Masturbasi adalah hal yang cukup umum, dan banyak orang yang melakukannya sebagai bagian dari eksplorasi seksual. Tapi, meskipun bisa jadi hal yang normal, tetap ada beberapa hal yang perlu lo tahu supaya lo bisa melakukannya dengan bijak dan gak sampai merugikan diri sendiri. Menurut Dr. Wawang, ada beberapa dampak yang perlu lo pertimbangkan, baik dari sisi fisik, psikologis, maupun hubungan sosial. Nah, berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Dampak Fisik: Jangan Sampai Kebersihan Diabaikan
Salah satu hal pertama yang perlu lo perhatikan adalah dampak fisik dari masturbasi. Ini bisa terdengar sepele, tapi ternyata jika lo nggak hati-hati, bisa menimbulkan masalah serius, terutama soal kebersihan. Misalnya, buat cewek, kalau lo melakukan masturbasi menggunakan tangan atau alat yang nggak bersih, bisa menyebabkan infeksi. Organ intim wanita sangat sensitif, dan kalau infeksi ini nggak segera diatasi, bisa menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk indung telur, yang tentunya bisa berbahaya. Selain itu, kalau lo menggunakan alat bantu seksual (seperti vibrator atau dildos), pastikan untuk selalu membersihkannya dengan baik setelah digunakan. Gak cuma cewek, cowok pun bisa mengalami masalah yang sama kalau lo nggak menjaga kebersihan alat vital. Penggunaan tangan yang kotor atau alat yang terkontaminasi bisa menyebabkan iritasi atau bahkan infeksi saluran kencing (ISK), yang jelas nggak nyaman dan mengganggu aktivitas lo sehari-hari.
2. Dampak Psikologis: Jangan Sampai Jadi Kebiasaan
Masturbasi memang bisa memberi perasaan nyaman atau puas, tapi ada juga efek psikologis yang sering dilupakan. Ketika lo melakukan masturbasi secara kompulsif atau berlebihan, itu bisa menimbulkan tekanan emosional yang gak lo sadari. Kalau lo merasa perlu masturbasi terus-menerus, bisa jadi itu tanda lo sedang mencari pelarian dari stres atau masalah lain yang lo alami. Masturbasi yang berlebihan bisa bikin lo jadi merasa cemas, depresi, atau bahkan merasa bersalah, terutama kalau lo merasa ini mengganggu kehidupan sehari-hari lo. Misalnya, lo jadi susah fokus di pekerjaan, kuliah, atau kegiatan lainnya, karena terus-terusan mikirin keinginan untuk masturbasi. Selain itu, kebiasaan ini bisa bikin lo merasa terasing secara emosional karena lo mulai menghindari interaksi sosial atau hubungan intim dengan orang lain. Masturbasi yang berlebihan juga bisa membuat lo merasa kurang percaya diri atau menurunkan harga diri, karena lo merasa "terjebak" dalam kebiasaan yang gak sehat.
3. Masalah dalam Hubungan: Bisa Pengaruhi Kehidupan Seksual
Ini dia yang paling sering terjadi, tapi sering dianggap sepele: masturbasi yang terlalu sering bisa mempengaruhi hubungan seksual lo dengan pasangan di masa depan. Ketika lo sering melakukan masturbasi, lo mungkin akan mengalami penurunan sensitivitas seksual, yang artinya lo bisa merasa kurang terstimulasi atau kurang menikmati hubungan seksual dengan pasangan. Ini terjadi karena lo terbiasa dengan sensasi tertentu yang didapatkan saat masturbasi, dan kadang hal itu gak bisa didapatkan dengan cara yang sama saat berhubungan seks dengan pasangan. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa berujung pada kesulitan untuk mencapai kepuasan seksual dalam hubungan nyata. Selain itu, kebiasaan masturbasi berlebihan bisa menyebabkan lo jadi lebih tertarik pada fantasi seksual pribadi ketimbang hubungan yang nyata dengan pasangan. Ini bisa menciptakan jarak emosional dan menurunkan kualitas hubungan, karena lo lebih fokus pada kebutuhan pribadi ketimbang kebutuhan pasangan.
Masturbasi sebetulnya nggak salah, dan bagi sebagian orang, itu adalah cara untuk mengeksplorasi tubuh dan mencari kepuasan seksual. Namun, penting buat lo ingat bahwa keseimbangan itu kunci. Jangan sampai kebiasaan ini mengganggu kehidupan fisik, emosional, atau sosial lo. Cobalah untuk lebih bijak dalam melakukannya dan jangan ragu untuk mencari bantuan jika lo merasa kebiasaan ini sudah mulai mengganggu keseharian lo. Ingat, semua hal yang berlebihan bisa jadi nggak sehat, termasuk masturbasi. Kalau lo merasa butuh dukungan lebih lanjut terkait masalah ini, jangan sungkan untuk konsultasi ke ahli atau psikolog yang bisa membantu lo memahami lebih dalam soal kesehatan mental dan seksual.
Kesimpulan

Meskipun masturbasi adalah hal yang normal, ada kalanya lo butuh bantuan profesional, terutama kalau:
- Lo merasa gak bisa mengendalikan perilaku masturbasi
- Masturbasi mengganggu kehidupan sehari-hari lo
- Lo mengalami gejala depresi atau kecemasan berlebih
- Ada masalah dalam hubungan intim dengan pasangan
Nah, kalo lo ngerasa punya masalah yang berhubungan sama ini atau masalah psikologis lainnya, lo bisa coba ikutan Psikotest Premium di Satu Persen. Dengan psikotest ini, lo bisa lebih memahami kondisi psikologis lo dan dapat rekomendasi penanganan yang tepat. Kunjungi satu.bio/psikotes-premium untuk info lebih lanjut.
Selain itu, lo juga bisa coba konsultasi one-on-one sama psikolog profesional melalui layanan Life Consultation Satu Persen di satu.bio/curhat-yuk. Mereka bakal bantu lo mencari solusi yang tepat untuk masalah yang lo hadapi.
FAQ
Q: Apakah masturbasi bikin mandul?
A: Enggak. Masturbasi yang dilakukan dengan cara yang aman dan higienis gak akan menyebabkan kemandulan.
Q: Berapa kali masturbasi yang aman dalam sehari?
A: Belum ada batasan pasti, tapi yang penting adalah memperhatikan tanda-tanda tubuh dan memastikan aktivitas ini gak mengganggu kegiatan sehari-hari.
Q: Apakah masturbasi bisa jadi cara terbaik menghilangkan stres?
A: Meskipun bisa memberikan efek relaksasi, masturbasi sebaiknya gak dijadikan satu-satunya cara mengatasi stres. Ada banyak alternatif lain yang lebih sehat.
Q: Kapan masturbasi jadi berbahaya?
A: Masturbasi bisa jadi berbahaya kalau:
- Dilakukan dengan cara yang tidak higienis
- Frekuensinya terlalu sering sampai mengganggu aktivitas normal
- Menyebabkan tekanan psikologis
- Mengganggu hubungan dengan pasangan