Coba deh, kalau kamu yang membaca saat ini sedang berada di dalam kamar kost atau rumahmu coba perhatikan dan amati sekelilingmu saat ini, apakah kamu tipe orang yang memiliki banyak barang menumpuk yang jarang terpakai? atau malah memiliki barang sedikit tapi sangat fungsional dan memiliki value untukmu? Coba pikirkan lagi, apakah kamu nyaman dengan kondisi ruangan kamu saat ini dan buat kamu yang merasa memiliki masalah terhadap banyaknya barang yang menumpuk, kamu berada di artikel yang tepat karena artikel ini akan membahas terkait dengan filosofi minimalism
Apa Itu Hidup Minimalis ?
Menurut Fumio Sasaki dalam bukunya goodbye things hidup minimalis ala orang Jepang minimalis adalah seseorang yang benar-benar mengetahui apa yang penting bagi dirinya sendiri dan tetap mempertahankan hal-hal tersebut untuk dirinya.
Menurut aku pribadi, minimalis adalah sebuah mindset atau sikap bijak kita untuk mengontrol segala kebutuhan hidup terhadap barang pribadi kita bukan hanya keinginan kita semata. Hidup minimalis berarti kamu memaksimalkan barang yang kamu miliki dan mengurangi barang yang “mungkin” sebenarnya tidak berarti untukmu.
Minimalis menurutku bukan berarti hidup pas-pasan atau kekurangan. justru minimalis berkorelasi kuat dengan kondisi keuangan yang tergolong baikk karena kamu bisa mengontrol untuk tidak membeli barang-barang yang mungkin tidak berguna untukmu. Dana itu bisa kamu alokasikan untuk menabung atau investasi kedepannya. Secara tidak langsung kamu jadi bisa lebih dewasa dan bijaksana karena kamu bisa mengontrol ego dan hawa nafsumu untuk tidak membeli barang yang kamu hanya inginkan saja.
Maka filosofi minimalism menurut setiap orang berbeda karena setiap orang tentunya mempunyai kebutuhan dan pilihan akan pola pikir yang berbeda-beda juga, terutama para milenial. Jika kamu perempuan, bisa jadi bagi kamu membeli make-up ketika sedang diskon walaupun sedang tidak benar-benar membutuhkannya adalah hal yang penting dan wajib dilakukan. Hal ini akan bisa dibenarkan jika memang kamu bekerja mungkin sebagai beauty vlogger atau penata rias. Pertanyaannya sekarang apakah yang kamu lakukan terhadap barangmu sudah tepat dan sudah berapa make-up yang kau biarkan expired?
Konsep Minimalism Vs Consumerism
Konsep diatas merupakan perbandingan gaya hidup pada era sekarang ini, dimana seiring berkembangnya teknologi kebanyakan manusia lebih menerapkan konsep consumerism, tapi tak sedikit yang masih belum paham akan kedua konsep ini, coba sedikit aku berikan penjelasannya.
1. Minimalism
Konsep minimalism / minimalis merupakan pola gaya hidup untuk mengontrol segala kebutuhan bukan hanya keinginan saja, konsep ini memanfaatkan fungsional suatu barang. Ada berbagai macam gaya hidup minimalis pada beberapa sektor yang bisa mulai kamu terapkan dalam hidupmu:
Fashion
Membeli dan memiliki beberapa pakaian sesuai kebutuhan bukan keinginan, kamu juga bisa terapkan cara melipat baju ala metode konmori yang dipopulerkan oleh Marie Kondo
Sosial media
Menggunakan secara bijak dengan mengikuti akun-akun yang memberikan value untuk hidupmu, bukan akun yang berisi hal negatif seperti drama pertengkaran ataupun prank yang banyak merugikan.
Lifestyle
Berolahraga secara rutin diimbangi dengan mengkonsumsi makanan yang tidak hanya enak tetapi sehat untukmu, makanan yang mengandung vitamin, mineral dan segala yang dibutuhkan oleh tubuhmu. Kemudian membeli barang kebutuhanmu yang kamu inginkan bukan keinginanmu yang kamu butuh-butuhkan sehingga barang itu akan bertahan lama.
2. Consumerism
Konsep ini terjadi dimana ketika kamu tidak bijak saat menggunakan uangmu, seketika kamu membeli barang-barang untuk membuat dirimu bahagia entah karena ingin menunjukannya pada orang atau sekedar hanya ingin menjadi yang pertama memilikinya. Membeli baju, sepatu, atau jam baru yang sebenarnya tidak kamu butuhkan, kamu yang mungkin ada di konsep hidup seperti ini tidak akan merasa benar-benar bahagia karena ketika kebahagian, kamu sematkan pada sebuah barang maka barang tersebut cepat atau lambat akan terus mengalami pembaharuan dan ketika ini kamu ikuti, siklusnya akan berulang-ulang terus menerus sehingga bukannya kebahagian yang kamu akan dapatkan.
Cara Menerapkan Filosofi Minimalism dalam Hidup
Berbagai cara dapat kamu lakukan tetapi ada tiga tagline dari buku Francine Jay berjudul seni hidup minimalis yang menurut aku prbadi penting untuk kamu terapkan terlebih dahulu.
1. Buang
Jika kamu memiliki barang-barang yang dalam waktu 90 hari tidak terpakai maka coba mulai untuk kamu singkirkan.
2. Simpan
Jika barangmu dalam jangka waktu 90 hari tidak kamu gunakan tetapi akan berguna nantinya bagimu seperti palu, obeng, atau peralatan yang umumnya tidak terlalu sering digunakan maka simpan barang tersebut.
3. Berikan
Terakhir yaitu berikan, dimana jika memang kamu memiliki barang yang menumpuk di ruanganmu dan itu masih layak untuk digunakan daripada dibuang lebih baik kamu berikan kepada orang yang mungkin lebih membutuhkan. Memberikan orang yang lebih membutuhkan akan membuatmu jaub lebih bahagia, coba deh terapkan mulai dari sekarang.
Manfaat Menerapkan Hidup Minamalis
Menerapkan konsep hidup minimalis memang tidak mudah tetapi manfaat dari menerapkan konsep minimalis ini sangat berdampak untuk kesehatan dan kebahagian dirimu, berikut beberapa manfaatnya.
1. Pikiran jadi tenang
Ketika kamu memiliki barang yang tidak terlalu banyak tetapi benar-benar kamu butuhkan, percaya deh itu akan sangat membuat pikiranmu menjadi tenang karena mudah untuk merapikannya daan mencari barang yang kamu butuhkan. Jadi gak ada lagi yang namanya barang keselip atau hilang di kamar sendiri.
2. Efisiensi waktu
Ingat uang bisa dicari tapi waktu yang berlalu tak bisa diulang kembali maka manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Ketika menerapkan konsep minimalis kamu akan merasakan waktu kamu tidak habis terbuang seperti untuk merapikan kamar yang berantakan lagi setelah dibereskan atau bingung memilih baju saat mau pergi.
3. Kesehatan psikologi dan fianasial
Menurut penelitian Fitria (2008) menyatakan bahwa ruangan yang sempit akan mempengaruhi personal space, dimana personal space sendiri merupakan batasan ruang pribadi yang memiliki nilai privasi tinggi, Nilai privasi ini menentukan psikologis pemilik ruang. Jadi ketika banyaknya barang menyebabkan personal space berkurang maka inilah salah satu faktor penyebab timbulnya stres. Secara finansial, tentunya dengan bijak dalam membeli sesuatu kamu akan bisa lebih mengoptimalkan uangmu ke hal-hal lebih bermanfaat seperti investasi jangka panjang.
Coba Juga: Tes Sehat Mental
4. Menukar uang dengan pengalaman
Dibandingkan dengan membeli barang-barang yang akhirnya hanya menumpuk diruanganmu dan membuat kamu stress, manfaatkanlah uangmu untuk membeli pengalaman seperti berlibur ke tempat impianmu, membeli buku favoritmu, atau mengikuti seminar-seminar yang jauh bisa lebih bermanfaat untukmu.
5. Menjadi lebih bahagia
Mengutip salah satu perkataan dari Henry Manampiring pada bukunya filosofi teras dimana ia mengatakan intinya begini, ingat bahagia itu kamu yang ciptakan sendiri bukan barang dari hasil yang kamu beli, karena faktor diluar dirimu tidak bisa kamu kendalikan dan yang hanya bisa kamu kendali adalah faktor internal yaitu diri kamu sendiri. Sehingga kamu kedepannya bisa meningkatkan self-love dalam diri kamu.
Menerapkan filosofi konsep hidup minimalis merupakan hal yang tidak mudah tetapi bukan berarti tidak bisa untuk kamu lakukan, aku sendiri masih bisa dikatakan jauh dari konsep hidup minimalis tetapi beberapa tahun belakangan ini aku sudah berusaha untuk menerapkan gaya hidup minimalis dalam segi finansial dan juga lifestyle semakin dibantu karena saat ini aku hidup merantau.
Segitu dulu, akhir kata aku punya pesan buat kamu semua, yang terpenting bukanlah banyaknya kamu memiliki barang tapi banyaknya kamu memiliki barang yang berguna untukmu.
Kamu bisa cari tahu lebih lanjut tentang filosofi minimalism dengan tonton video Satu Persen di bawah ini. Jangan lupa untuk kasih like, comment, dan suscribe channel Youtube Satu Persen. Pantengin terus informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial untuk dapat info-info menarik tentang mentoring dan kelas online.
Aku harap artikel ini bisa bermanfaat dan lewat membaca artikel ini bisa membuat kamu berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya. Kalau kamu butuh konsultasi supaya bisa berkembang setiap hari, jangan ragu berkonsultasi dengan mentor Satu Persen ya. Thanks!
Referensi
Fitria, T, A. 2018. Pengaruh seting ruang terhadap perilaku pengguna dengan pendekatan behavioral mapping. Jurnal Arsitektur dan Perencanaan. 1(2): 183-206.
Jay, Francine. 2018. Seni hidup minimalis. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama.Sasaki, Fumio. 2018. Goodbye, things: hidup minimalis ala orang jepang. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama.