Key Takeaways
- Perbedaan utama ENFP dan INFP terletak pada sumber energi mereka; ENFP mendapatkan energi dari interaksi sosial (Ekstrovert), sementara INFP mengisinya kembali saat sendirian (Introvert).
- Meskipun sama-sama idealis dan kreatif karena dipandu Intuisi (N) dan Perasaan (F), cara mereka memproses dunia dan mengambil keputusan sangat berbeda karena urutan fungsi kognitifnya.
- Saat mengambil keputusan, ENFP cenderung lebih mempertimbangkan logika eksternal dan efisiensi (fungsi Te), sedangkan INFP lebih mengandalkan pengalaman masa lalu dan detail yang bermakna bagi mereka (fungsi Si).
- Cara mereka merespon stres juga berbeda; ENFP bisa menjadi terobsesi pada detail-detail kecil yang tidak penting, sementara INFP bisa menjadi sangat kritis dan blak-blakan secara tidak terduga.
Pernah nggak sih lo ngerasa kayak "social introvert"? Di satu sisi, lo suka banget ngobrolin ide-ide besar dan nyambung sama orang lain, tapi di sisi lain, lo butuh banget waktu menyendiri buat recharge energi. Atau sebaliknya, lo dikenal sebagai orang yang ceria dan supel, tapi di dalam hati lo merasa butuh refleksi mendalam sebelum benar-benar bertindak. Kalau lo pernah merasakan kebingungan ini, kemungkinan besar lo sedang berada di persimpangan antara dua tipe kepribadian yang paling sering tertukar: ENFP dan INFP.
Di Satu Persen, kami percaya memahami berbagai dinamika kehidupan adalah kunci untuk bisa bertumbuh, termasuk memahami nuansa kepribadian kita sendiri. Keduanya sama-sama idealis, kreatif, dan penuh empati, tapi cara mereka menjalani hidup bisa sangat berbeda. Penasaran sama tipe kepribadian lo dan gimana itu ngaruh ke cara lo menghadapi masalah? Cek kumpulan artikel kami seputar MBTI dan tes kepribadian lainnya di sini. Siapa tahu lo dapat pencerahan baru!
Sama-sama Kreatif dan Idealistis, Kok Bisa Beda?
Kalau kita lihat dari huruf-hurufnya, ENFP (Extraverted, Intuitive, Feeling, Perceiving) dan INFP (Introverted, Intuitive, Feeling, Perceiving) cuma beda di huruf pertama: E dan I. Ini yang bikin mereka kelihatan kayak pinang dibelah dua. Keduanya sama-sama digerakkan oleh Intuisi (N) dan Perasaan (F).
Artinya, baik ENFP maupun INFP, sama-sama suka melihat dunia dari sudut pandang "apa yang mungkin terjadi" (N) dan membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai pribadi serta empati terhadap orang lain (F). Mereka adalah para pemimpi, seniman, dan pejuang gagasan yang percaya bahwa dunia bisa jadi tempat yang lebih baik. Mereka sama-sama tertarik pada percakapan yang dalam, benci basa-basi, dan punya dunia imajinasi yang kaya. Inilah alasan utama kenapa banyak orang, bahkan mungkin lo sendiri, sering bingung membedakan keduanya. Mereka seolah-olah beroperasi dengan software yang sama, tapi di hardware yang berbeda.
Beda Baterai Sosial dan Cara Ngambil Keputusan
Nah, di sinilah letak perbedaan kuncinya. Meskipun dari luar tampak serupa, "sumber tenaga" dan "cara kerja internal" mereka sangat kontras.
1. Baterai Sosial: Pesta vs. Me-Time
Ini adalah perbedaan paling mendasar. Seorang ENFP mendapatkan energi dari dunia luar. Mereka thriving saat bertemu orang baru, brainstorming ide rame-rame, dan terlibat dalam berbagai aktivitas sosial. Ibaratnya, baterai mereka di-charge dengan interaksi. Tentu, mereka juga butuh waktu sendiri, tapi kalau kelamaan, mereka justru bisa merasa lemas dan nggak terinspirasi.
Sebaliknya, INFP adalah seorang introvert sejati. Energi mereka terkuras oleh interaksi sosial yang intens dan panjang. Mereka mungkin sangat menikmati waktu bersama teman-teman dekatnya, tapi setelah itu, mereka butuh waktu menyendiri di kamar untuk "mengisi ulang baterai" sambil membaca buku, nonton film, atau sekadar merenung. Bagi INFP, kesendirian bukanlah siksaan, melainkan sebuah kebutuhan vital.
2. Cara Mengambil Keputusan: Logika Praktis vs. Pengalaman Pribadi
Perbedaan yang lebih dalam terletak pada fungsi kognitif ketiga mereka. Untuk ENFP, fungsi ketiganya adalah Extraverted Thinking (Te). Artinya, saat perlu membuat keputusan, mereka cenderung mempertimbangkan faktor eksternal seperti efisiensi, logika, dan bagaimana cara terbaik untuk mengorganisir sesuatu agar tujuannya tercapai. Mereka bisa jadi sangat praktis dan goal-oriented saat dibutuhkan.
Sementara itu, fungsi ketiga INFP adalah Introverted Sensing (Si). Ini membuat mereka sangat terhubung dengan pengalaman masa lalu dan detail-detail yang punya makna personal. Saat dihadapkan pada sebuah pilihan, INFP akan cenderung merefleksikan, "Bagaimana perasaan gue saat mengalami hal serupa di masa lalu?" atau "Detail apa dari situasi ini yang terasa familiar dan nyaman buat gue?". Mereka lebih mengandalkan arsip internal mereka untuk memandu langkah ke depan.
Satu Persen adalah media edukasi life skills dan psikologi kehidupan yang mengajarkan pelajaran hidup yang tidak diajarkan di sekolah. Kami ngebahas soal pemahaman diri, hubungan sosial, produktivitas, karir, hingga makna hidup. Misi kami adalah membawamu berkembang mencapai kehidupan yang kamu layak dapatkan, setidaknya satu persen setiap harinya.
Ngobrolin soal kepribadian dan pengembangan diri kayak gini emang paling seru kalau ada temennya. Yuk, jadi bagian dari Komunitas Satu Persen. Dapetin insight, koneksi, dan pengalaman seru bareng ribuan anggota lainnya di sini.
Tips Biar Nggak Salah Tipe (dan Makin Paham Diri)
Masih bingung lo yang mana? Coba deh, lakukan refleksi kecil dengan tiga pertanyaan ini.
- Cek Kondisi Lo Setelah Hangout Rame-rame. Coba ingat-ingat, setelah seharian ikut acara kampus, kumpul bareng teman-teman, atau networking event, apa yang lo rasakan? Apakah lo merasa makin bersemangat, penuh ide, dan pengen lanjut ke acara berikutnya (kemungkinan ENFP)? Atau lo merasa lelah luar biasa, butuh kabur ke tempat sepi, dan nggak mau ngomong sama siapa-siapa dulu (kemungkinan INFP)?
- Perhatiin Reaksi Lo Pas Lagi Stres Berat. Saat di bawah tekanan, fungsi inferior kita biasanya muncul. ENFP (dengan inferior Si) bisa tiba-tiba jadi sangat pesimis, terobsesi pada detail-detail kecil yang salah, dan mengungkit kesalahan masa lalu. Sementara itu, INFP (dengan inferior Te) saat stres bisa menjadi sangat kritis, sarkastik, dan berusaha mengontrol situasi dengan cara yang kaku dan tidak efisien, yang sangat bukan mereka sekali.
- Lihat Cara Lo Menyambut Ide Baru. Bayangin ada ide proyek baru yang menarik. Apakah reaksi pertama lo adalah langsung pengen ngobrolin ini ke banyak orang, mengumpulkan perspektif, dan langsung terjun untuk mencoba (ciri khas Ne-dominant ENFP)? Atau, reaksi pertama lo adalah diam sejenak, merenungkan apakah ide ini sejalan dengan nilai-nilai personal lo, dan membayangkannya secara mendalam di dalam kepala sebelum memutuskan untuk bergerak (ciri khas Fi-dominant INFP)?
Kesimpulan
Pada akhirnya, baik ENFP maupun INFP adalah tipe kepribadian yang luar biasa dengan keunikannya masing-masing. Memahami perbedaannya bukan bertujuan untuk melabeli atau membatasi diri, melainkan untuk membuka pintu menuju pemahaman diri yang lebih dalam. Dengan tahu di mana letak kekuatan dan kelemahan alami lo, lo bisa belajar bagaimana memaksimalkan potensi dan menjalani hidup yang lebih otentik. Ingat, perjalanan jadi lebih baik itu maraton, bukan sprint. Teruslah berproses untuk jadi lebih baik, setidaknya satu persen setiap hari, sesuai filosofi Satu Persen.
Kalau lo masih penasaran dan mau tau lebih banyak tentang diri lo, coba deh ikutan Tes Psikologi Gratis dari Satu Persen di sini. Tes ini bisa bantu lo memetakan potensi diri, mulai dari kepribadian sampai minat karier.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa perbedaan paling mendasar antara ENFP dan INFP?Perbedaan paling mendasar adalah sumber energi mereka (Ekstrovert vs. Introvert) dan fungsi kognitif yang mereka gunakan untuk berinteraksi dengan dunia luar dan mengambil keputusan (Te untuk ENFP, Si untuk INFP).
2. Apakah seorang INFP bisa terlihat seperti ENFP di depan umum?Sangat bisa. Banyak INFP yang mengembangkan kemampuan sosial yang baik, namun kebutuhan inti mereka untuk mengisi ulang energi akan selalu dengan menyendiri, tidak seperti ENFP yang justru berenergi setelah bersosialisasi.
3. Apa saja yang bisa didapat dari Psikotes Gratis Satu Persen?Psikotes Gratis Satu Persen dirancang untuk membantumu memahami berbagai area potensimu, seperti tipe kepribadian, minat karier, tingkat stres, hingga kemampuan dasar yang kamu miliki.
4. Apa bedanya Psikotes Gratis dan Psikotes Premium di Satu Persen?Psikotes Premium memberikan hasil yang jauh lebih komprehensif, analisis mendalam dari berbagai aspek psikologis, serta panduan langkah-demi-langkah yang disusun oleh psikolog profesional untuk membantumu berkembang.
5. Mengapa saya harus gabung Komunitas Satu Persen?Di Komunitas Satu Persen, lo bisa mendapatkan teman-teman yang suportif dalam perjalanan pengembangan dirimu, mengikuti berbagai event eksklusif, dan mendapatkan banyak insight baru untuk membantumu #HidupSeutuhnya.