Cara Jadi Pemimpin yang Tidak Toxic

Coaching
Ocky Jhon
29 Agt 2023

Belakangan ini, semakin banyak perhatian terhadap topik kepemimpinan yang sehat dan positif di tempat kerja. Kepemimpinan yang buruk atau toxic dapat menurunkan motivasi, meningkatkan turnover karyawan, dan bahkan merusak kesehatan mental karyawan.

Lantas, bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik dan tidak toxic? Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa tips praktis untuk menjadi pemimpin yang efektif dan disegani, bukan ditakuti.

Mendengarkan Masukan Bawahan

Salah satu ciri pemimpin toxic adalah mereka cenderung arogan dan tidak mau mendengarkan masukan atau kritik dari bawahannya. Sebagai pemimpin, Anda harus bersedia mendengarkan umpan balik, ide, dan masukan dari anggota tim Anda.

Ini penting karena bawahan Anda seringkali lebih paham tentang operasional sehari-hari dan hambatan di lapangan. Dengan mendengarkan masukan mereka, Anda bisa membuat keputusan yang lebih baik dan strategis. Selain itu, dengan menunjukkan kesediaan untuk mendengarkan, Anda akan dihargai dan disegani oleh tim Anda.

Berikan Dukungan dan Bantuan yang Dibutuhkan

Seringkali pemimpin toxic terlalu sibuk menuntut hasil dan menekan bawahan, tanpa memberikan dukungan atau bantuan yang dibutuhkan oleh tim untuk sukses. Sebagai pemimpin yang baik, luangkan waktu untuk memahami hambatan dan kesulitan yang dihadapi oleh anggota tim Anda dalam mencapai target.

Kemudian berikan dukungan berupa pelatihan tambahan, mentorship, atau sumber daya untuk membantu mereka melampaui hambatan tersebut. Pemimpin yang baik tidak sekadar menuntut, tapi juga memfasilitasi kesuksesan timnya.

Berikan Pengakuan atas Kontribusi Individu

Pemimpin toxic cenderung mengambil kredit atas kesuksesan tim, tanpa mengakui kontribusi setiap anggota tim secara individu. Ini bisa mematahkan semangat dan membuat anggota tim merasa diperlakukan tidak adil.

Sebagai pemimpin yang baik, luangkan waktu untuk mengenali kontribusi setiap individu dan berikan pengakuan secara personal kepada mereka. Ucapkan terima kasih dan berikan pujian spesifik atas kontribusi mereka, baik dalam pertemuan tim maupun secara pribadi. Pengakuan yang tulus akan memupuk loyalitas tim pada Anda sebagai pemimpin.

Terapkan Keadilan dan Konsistensi

Salah satu penyebab utama ketidakpuasan pada pemimpin adalah ketidakadilan atau inkonsistensi dalam kebijakan maupun penilaian kinerja. Pemimpin toxic cenderung pilih kasih dan berubah-ubah dalam menerapkan aturan main.

Sebagai pemimpin, pastikan Anda selalu adil dan konsisten dalam menerapkan kebijakan organisasi maupun sistem penghargaan dan konsekuensi. Jika perlu, buat panduan tertulis agar penerapan aturan menjadi transparan dan konsisten. Dengan demikian, anggota tim akan merasa diperlakukan adil dan dihargai.

Jadilah Teladan yang Baik

Perilaku dan sikap pemimpin berpengaruh besar terhadap iklim dan budaya organisasi. Jika pemimpin bersikap arogan, tidak jujur, atau tidak profesional, perilaku serupa cenderung menyebar ke seluruh organisasi.

Oleh karena itu, jadilah teladan yang baik lewat perilaku Anda sehari-hari. Tunjukkan integritas, kejujuran, dan etika kerja yang tinggi. Hargai waktu dan usaha orang lain. Dengan menjadi teladan sikap positif, Anda akan memupuk budaya kerja yang sehat di organisasi Anda.

Komunikasi yang Jelas dan Transparan

Salah satu penyebab frustasi karyawan adalah komunikasi yang buruk dari pimpinan. Seringkali pemimpin toxic tidak transparan, memberi sinyal yang membingungkan, atau bahkan menyembunyikan informasi penting dari timnya.

Sebagai pemimpin yang baik, berikan komunikasi yang konsisten, jelas, dan transparan kepada tim Anda. Jelaskan alasan di balik setiap keputusan dan kebijakan. Beri kesempatan pada tim untuk bertanya dan memberi masukan. Dengan komunikasi terbuka, Anda akan memupuk kepercayaan dan mengurangi kebingungan atau ketidakpastian di tim.

Hormati Privasi dan Keseimbangan Hidup Karyawan

Pemimpin toxic seringkali melampaui batas dengan menuntut ketersediaan total dari karyawan tanpa memedulikan keseimbangan kerja dan hidup mereka. Tuntutan yang berlebihan ini bisa memperburuk stres dan melemahkan loyalitas karyawan.

Sebagai pemimpin yang bijaksana, hormati batas privasi dan kebutuhan keseimbangan hidup setiap individu. Tidak perlu menghubungi karyawan di luar jam kerja kecuali dalam keadaan darurat. Berikan kelonggaran jika karyawan perlu waktu untuk mengurus keluarga atau kesehatan mereka. Karyawan yang diperlakukan secara manusiawi cenderung lebih loyal dan produktif.

Libatkan Semua Pihak dalam Pengambilan Keputusan

Pemimpin toxic kerap kali mengambil keputusan secara sepihak dan diktator. Mereka tidak berkonsultasi dengan pihak-pihak yang terdampak oleh keputusan tersebut. Cara ini mencederai rasa memiliki di kalangan karyawan dan sering menghasilkan keputusan yang buruk.

Sebagai pemimpin, selalu berikan kesempatan bagi semua pihak yang relevan untuk memberi masukan sebelum pengambilan keputusan penting. Dengan mengikutsertakan tim atau departemen lain, Anda akan mendapatkan perspektif dan informasi baru untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Rangkul semua pihak dalam prosesnya.

Berikan Kesempatan Pembelajaran dari Kegagalan

Pemimpin toxic cenderung menghukum atau menyalahkan bawahan atas setiap kesalahan, sekecil apapun itu. Cara ini menciptakan budaya dimana karyawan takut mengambil risiko dan terus menerus menutupi kesalahan.

Sebagai pemimpin, berikan kesempatan bagi anggota tim untuk belajar dari kegagalan, bukan malah menghukum mereka. Galakkan mereka untuk terbuka mengenai kesalahan dan lihat kesalahan sebagai proses pembelajaran, bukan untuk menyalahkan. Dengan begini, Anda akan membangun tim yang berani mengambil risiko dan inovatif.

Berikan Tantangan yang Memotivasi

Kebanyakan orang ingin merasa dihargai dan dibutuhkan. Sayangnya, pemimpin toxic kerap kali menyia-nyiakan potensi karyawan dengan memberi tugas yang terlalu mudah atau monoton.

Sebagai pemimpin yang bijaksana, kenali potensi setiap anggota tim Anda. Kemudian berikan tugas-tugas yang menantang dan membuat mereka belajar keterampilan baru. Tantangan yang sesuai akan memotivasi mereka untuk berkembang dan mengeluarkan potensi terbaik mereka. Dukung mereka agar sukses mengatasi tantangan tersebut.

Perhatikan Tanda-Tanda Stres dan Kelelahan

Anggota tim yang kelelahan, stres, atau tertekan cenderung kurang produktif dan rentan berbuat kesalahan. Sayangnya, pemimpin toxic seringkali mengabaikan tanda-tanda ini dan terus memaksakan target tinggi pada karyawan.

Sebagai pemimpin yang baik, perhatikan bila ada anggota tim yang menunjukkan tanda-tanda stres atau kelelahan berkepanjangan. Tanyakan apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu, misalnya dengan memperkecil sementara beban kerjanya. Tunjukkan bahwa Anda peduli dengan kesejahteraan mereka. Karyawan yang didukung cenderung lebih setia pada perusahaan.

Dengan menerapkan tips di atas, Anda bisa menjadi pemimpin yang dihormati dan disegani, bukan ditakuti. Sikap dan perilaku pemimpin sangat menentukan budaya dan iklim kerja di organisasi mereka. Jadilah teladan yang baik dan tunjukkan sikap positif, maka tim Anda akan tumbuh menjadi tim unggulan. Semoga sukses!

Berdasarkan pengalaman kami melatih puluhan perusahaan, pemimpin dan karyawan sukses perlu terus mengasah skill kepemimpinan, komunikasi, dan pengelolaan emosi. Kami menyediakan training kepemimpinan yang efektif melalui metode-metode terkini.

Hubungi kami untuk program pengembangan kepemimpinan yang bisa membentuk budaya kerja positif di perusahaan Anda.

Request Pelatihan SDM Satu Persen x Life Skills ID

Untuk Perusahaan, NGO dan Pemerintahan:

+62 882-9762-5596‬ (Margareth, Whatsapp)

Untuk Organisasi dan Kemahasiswaan:

+62 851-7317-1568 (Sheila, Whatsapp)

Daftar Pustaka:

Goleman, D. (2004). What Makes a Leader? Harvard Business Review. https://hbr.org/2004/01/what-makes-a-leader

Grant, A. (2014). The Dark Side of Emotional Intelligence. The Atlantic. https://www.theatlantic.com/health/archive/2014/01/the-dark-side-of-emotional-intelligence/282720/

Schwantes, M. (2017). 10 Behaviors of Real Leaders. Inc.com. https://www.inc.com/marcel-schwantes/10-things-real-leaders-do-never-tolerate-in-their-teams.html

Syafrianda, R. (2021). Ciri-ciri Pemimpin Toxic dan Cara Menghadapinya. TemanBisnis.com. https://temanbisnis.com/ciri-ciri-pemimpin-toxic/

Arifin, Z. (2021). 7 Ciri Kepemimpinan yang Buruk bagi Perusahaan. Kompas.com. https://money.kompas.com/read/2021/02/23/150500426/7-ciri-kepemimpinan-yang-buruk-bagi-perusahaan?page=2

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.