Seperti ini Ia akan mengingat hari kemarin
Sepasang sepatu bertali yang kini ditinggal tuannya
Saat jalan yang ditempuh belum ada setengah
Bagaimana Ia harus melangkah?
Begitu pula dengan jam itu
Detaknya yang mengingatkan
Perjalanan masih sangat jauh
Kapan Ia akan bergegas?
Ia takut dengan denyutnya
Yang bahkan selalu menjaga hingga saat ini
Satu kali. Dua kali. Tiga kali
Di persinggahan itu Ia kembali bersembunyi
“Mengapa sesulit ini?” tanyanya
Hari telah menyimpan masa lalu yang tertambat
Di mimpinya yang simetris
Ia menggambar di atas tanah
Sebuah peta dan anak panah untuk perjalanan cahaya
“Apakah aku harus berangkat sekarang?”