Apa Itu Perpetual Trading Crypto? Cara Kerja, Risiko, dan Tips Bagi Pemula

Psychology of Finance
Dilsa Ad'ha
13 Mei 2025
Mengenal Perpetual Trading Crypto

Key Takeaways

• Perpetual trading crypto adalah alternatif trading tanpa tanggal kedaluwarsa yang memungkinkan trader untuk mempertahankan posisi selama yang diinginkan.

• Perpetual trading cocok untuk trader yang ingin manfaatkan volatilitas pasar crypto dengan opsi long dan short, untuj meraih keuntungan baik saat harga naik maupun turun.

Leverage dalam trading crypto bisa gandakan keuntungan, tapi juga risiko kerugian besar.

• Funding rate jadi faktor penting dalam perpetual trading karena dapat mempengaruhi keuntungan, terutama dalam posisi jangka panjang.

• Pemula disarankan mulai dari spot trading sebelum coba leverage karena pentingnya belajar dasar-dasar, menghindari FOMO, dan menggunakan strategi sebelum mencoba trading berisiko tinggi seperti perpetual.


Pernah dengar orang yang bisa dapat keuntungan besar dari trading crypto dengan modal kecil? Bisa saja dia menggunakan perpetual trading ini.

Eitss, sebelum tergiur dengan keuntungan besar lebih baik pelajari dulu yuk!

Buat lo yang baru mendalami dunia crypto ataupun udah mulai investasi crypto kayak Bitcoin, Ethereum, mungkin pernah dengar istilah perpetual trading. Kedengarannya ribet, ya? Tapi tenang, sebenarnya konsepnya cukup sederhana.

Lo mungkin pernah dengar leverage trading di dunia saham yang memungkinkan seseorang membeli saham lebih banyak dari modalnya dengan batas waktu tertentu. Mirip dengan itu, bedanya perpetual trading bisa lo pegang selama yang lo mau, asal lo tetap memenuhi syarat dari platform tempat lo trading.

Tren ini makin populer di dunia crypto karena memungkinkan orang memaksimalkan keuntungan dari naik turunnya harga aset-aset crypto yang sangat volatil.

Kelebihan dan Kekurangan Perpetual Trading Crypto

Apapun jenis investasi dan trading pasti punya kelebihan dan kekurangannya, setuju gak?

Sama halnya kayak perpetual trading crypto, sekarang saatnya kita bahas kelebihan dan kekurangannya!

Kelebihan Perpetual Trading Crypto

• Tanpa Tanggal Kadaluwarsa
Misalnya lo yakin harga Bitcoin akan naik dalam jangka panjang, tapi nggak tahu pasti kapan. Nah, dengan perpetual, lo bisa tahan posisi itu berbulan-bulan tanpa takut kontraknya habis masa berlaku. Selama modal dan margin cukup, lo aman.

• Bisa Untung Saat Market Naik ataupun Turun
Contoh, lo lihat harga Ethereum kemungkinan bakal turun karena ada kabar negatif. lo bisa buka posisi short (akan dibahas selanjutnya), dan kalau benar turun, lo tetap cuan. Jadi nggak cuma bisa untung pas harga naik aja.

• Likuiditas Lebih Dalam
Di beberapa apk crypto, volume trading di pasar perpetual sering kali jauh lebih tinggi dibanding pasar spot. Artinya, lo bisa jual/beli lebih cepat.

• Bisa Pakai Leverage
Misal, lo punya modal Rp1 juta, tapi pengen buka posisi senilai Rp10 juta. Dengan leverage 10x, lo bisa lakukan itu. Kalau harga bergerak sesuai prediksi, profit-mu pun ikut naik berkali lipat.

Kekurangan Perpetual Trading Crypto

• Risiko Leverage yang Tinggi
Nah, kalau ternyata lo udah ambil leverage 10x lalu harga yang lo prediksi naik malah berbalik arah, kerugianmu juga jadi 10x lebih besar. Kalau margin nggak cukup, akunmu bisa terlikuidasi alias dana langsung hilang.

• Funding Rate Bisa Jadi Beban Biaya
Misalnya lo tahan posisi long Bitcoin selama seminggu, dan di minggu itu funding rate-nya positif terus. Artinya lo terus-menerus membayar biaya ke trader yang ambil posisi short. Kalau market nggak gerak banyak, bisa-bisa malah tekor gara-gara biaya ini.

Apa Itu Funding Rate dalam Perpetual Trading?

Funding rate itu semacam biaya yang dibayar antar trader supaya harga kontrak perpetual tetap mendekati harga pasar aslinya (spot). Biasanya dibayar tiap 8 jam sekali.

Tujuannya, biar harga perpetual nggak melenceng jauh dari harga asli di pasar. Jadi, funding rate ini bantu bikin pasar lebih stabil. Nah, kalau lo mau buka posisi, cek dulu funding rate-nya. Kadang lo bisa dapet “bonus” kalau timing-nya pas!

• Butuh Manajemen Risiko yang Ketat
Contoh, lo buka posisi besar tanpa pasang stop-loss, terus harga turun drastis pas lo lagi tidur. Bisa-bisa bangun tidur saldo udah nol. Makanya, penting banget ngerti cara pasang stop-loss, atur margin, dan tahu kapan harus keluar dari market.

Gimana? Jadi makin tertarik atau takut sama perpetual trading crypto, nih? Pelajari lebih lanjut dulu, yuk!

Jenis Posisi dalam Perpetual Trading Crypto

Mengenal Posisi Long dan Shorts dalam Perpetual Trading Crypto

Dalam perpetual trading crypto, ada dua arah yang bisa lo ambil: long dan short. Keduanya sama-sama bisa kasih peluang untung, tergantung kondisi pasar dan strategi lo.

Posisi Long

Posisi long itu artinya lo beli (atau buka posisi) dengan harapan harga akan naik. Kalau prediksi lo benar, lo bisa jual lagi di harga yang lebih tinggi dan ambil keuntungan dari selisihnya.

Contohnya, lo buka posisi long Bitcoin di harga Rp600 juta. Beberapa hari kemudian, harganya naik ke Rp650 juta. lo tutup posisi dan dapet cuan dari selisih Rp50 juta (tentunya dikurangi biaya-biaya ya).

Posisi long cocok buat lo yang optimis harga aset akan naik, misalnya setelah rilis kabar positif tentang teknologi baru atau sentimen pasar yang lagi bullish.

Posisi Short

Nah, posisi short itu kebalikannya. lo buka posisi karena lo memperkirakan harga akan turun. Caranya? lo "meminjam" aset dari exchange, jual di harga sekarang, lalu nanti beli lagi di harga yang lebih rendah untuk dikembalikan. Keuntungannya didapat dari selisih harga jual dan beli itu.

Misalnya, lo buka short Ethereum di harga Rp50 juta. Beberapa jam kemudian harganya turun ke Rp45 juta. lo beli lagi di harga Rp45 juta untuk nutup posisi dan kembalikan asetnya ke exchange. Selisih Rp5 juta jadi cuanmu.

Posisi short ini biasanya dipakai saat ada sentimen negatif di pasar atau lo lihat peluang harga bakal koreksi. Tapi tetap harus hati-hati, karena kalau prediksi lo salah dan harga malah naik, kerugian bisa jadi besar.

Spot Trading vs. Perpetual Trading: Lebih Untung Mana?

Sebenarnya nggak ada jawaban pasti mana yang lebih untung, semua tergantung dari gaya, tujuan, dan toleransi risiko lo sebagai trader.

Spot Trading

Spot trading itu seperti beli dan simpan. lo beli aset crypto (misalnya Bitcoin atau Ethereum), terus lo simpan dan berharap nilainya naik seiring waktu. Simple, kan?

Misalnya, lo beli Bitcoin seharga Rp500 juta. lo simpan selama beberapa bulan, dan pas harga naik jadi Rp600 juta, baru lo jual dan ambil untungnya. lo benar-benar memiliki koin tersebut selama waktu itu.

Perpetual Trading

Kalau lo lebih agresif, suka analisis grafik, dan tahan mental liat market naik-turun, perpetual trading bisa jadi cocok buat lo. Di sini lo nggak beli asetnya langsung, tapi lo cuma berspekulasi pada arah harga (naik atau turun). Plus, lo bisa pakai leverage buat gedein potensi keuntungan.

Futures lebih cocok buat trader yang udah berpengalaman dan paham cara mengatur risiko. Kalau lo belum terlalu yakin, lebih baik mulai dari spot dulu sambil belajar. Tapi akan lebih baik jika keduanya dikombinasikan, karena saat market tengah volatile, kamu tetap bisa meraih potensi cuan dari kripto dengan perpetual futures ini.

Mengenal Posisi Long dan Shorts dalam Perpetual Trading Crypto

Nah, ada kabar baik buat lo yang ingin mencoba trading futures dengan leverage! Ajaib Alpha mereka menghadirkan fitur Futures yang memungkinkan lo melakukan perpetual trading dengan leverage 25X.

Caranya gampang banget:

Trading Futures Crypto dengan Leverage di Ajaib Alpha

1. Buka aplikasi Ajaib Kripto, pilih tab ‘Cari’.

2. Lalu pilih ‘Futures’ dan pilih aset crypto yang ingin lo beli (long). Perpetual Futures juga bisa diakses langsung di tab ‘Futures’.

3. Pilih ‘Beli / Long’ untuk membeli aset crypto di tab ‘Futures’.

4. Atur posisi long seperti leverage, dan jumlah, lalu pilih ‘Beli / Long’.

Dengan perpetual futures, kamu bisa meraih profit baik saat pasar naik maupun turun dengan strategi long (beli) dan short (jual). Jadi, gak perlu khawatir dengan fluktuasi pasar.

Well, artikel ini hanya membahas dasar perpetual trading, Ajaib Alpha juga menyediakan berbagai fitur edukasi agar lo bisa memahami cara kerja perpetual trading dengan lebih baik. Lo bisa pantau media sosial dan website Ajaib Alpha, karena mereka sering kasih informasi untuk belajar dan praktik futures trading crypto.

Download Ajaib Alpha sekarang dan mulai trading crypto hingga aset global hanya di Ajaib. Untuk kamu yang belum punya akun, bisa gunakan kode BONUSDARIAJAIB saat melakukan registrasi untuk mendapatkan gratis aset kripto!

Kesimpulan

Perpetual trading crypto adalah dunia yang penuh peluang, tetapi juga memiliki risiko yang tidak bisa diabaikan. Dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang matang, bahkan trader pemula dengan modal kecil bisa mulai mendapatkan keuntungan secara konsisten.

Salah satu kunci utama dalam sukses trading crypto adalah memiliki rencana dan disiplin dalam menjalankannya. Tanpa strategi yang jelas, trader bisa terjebak dalam keputusan emosional seperti FOMO (Fear of Missing Out) atau panic selling, yang sering kali berujung pada kerugian. Oleh karena itu, selalu lakukan riset sebelum membeli aset, memahami tren pasar, dan mengatur manajemen risiko yang baik dengan menggunakan fitur seperti stop-loss dan take-profit.

Bagi pemula, sangat disarankan untuk memulai dengan modal kecil dan fokus pada spot trading sebelum mencoba teknik yang lebih kompleks seperti leverage trading. Leverage memang bisa memperbesar keuntungan, tetapi juga bisa menyebabkan likuidasi cepat jika tidak digunakan dengan bijak. Jika ingin mencoba leverage, pastikan untuk memahami cara kerjanya, menggunakan rasio yang rendah terlebih dahulu, dan memanfaatkan fitur trading di platform yang lo pilih.

Selamat trading dan semoga cuan, ya! Kalau masih bingung pilih platform trading crypto, jangan lupa #SemuaBisa di Ajaib.

Artikel ini bekerja sama dengan Ajaib, berizin dan diawasi oleh OJK & Bappebti.


Referensi

https://www.investopedia.com/what-are-perpetual-futures-7494870
https://coinvestasi.com/belajar/spot-dan-futures-trading-crypto
https://business.cornell.edu/article/2025/02/perpetual-futures-contracts-and-cryptocurrency/
https://www.coursera.org/articles/how-to-trade-cryptocurrency
https://www.openware.com/news/articles/developing-a-crypto-trading-strategy-a-beginners-guide
https://www.bitdegree.org/crypto/tutorials/what-is-leverage-trading-crypto


FAQ

Apa itu perpetual trading dalam crypto?
Perpetual trading adalah jenis kontrak derivatif di dunia crypto yang memungkinkan trader membuka posisi beli (long) atau jual (short) tanpa tanggal kadaluwarsa, selama memenuhi syarat margin di platform.

Apa perbedaan perpetual trading dan spot trading?
Perbedaan utama terletak pada kepemilikan aset dan fleksibilitas posisi; spot trading melibatkan pembelian aset secara langsung, sedangkan perpetual trading hanya berspekulasi terhadap arah harga aset tanpa benar-benar memilikinya.

Apa kelebihan perpetual trading crypto?
Kelebihan utama termasuk tanpa batas waktu kontrak, potensi untung di pasar naik atau turun, likuiditas tinggi, serta penggunaan leverage untuk memperbesar peluang cuan.

Apa risiko terbesar dalam perpetual trading crypto?
Risiko utama adalah leverage tinggi yang bisa memperbesar kerugian, biaya funding rate berkelanjutan, dan potensi likuidasi jika margin tidak cukup.

Bagaimana cara kerja leverage dalam perpetual trading crypto?
Leverage memungkinkan trader membuka posisi lebih besar dari modal yang dimiliki. Misalnya, leverage 10x berarti dengan Rp1 juta, trader bisa membuka posisi senilai Rp10 juta.

Apa itu funding rate dalam perpetual trading crypto?
Funding rate adalah biaya berkala yang dibayarkan antar trader untuk menjaga harga kontrak perpetual tetap dekat dengan harga pasar spot. Dibayarkan biasanya setiap 8 jam.

Kapan harus menggunakan posisi long atau short di perpetual trading crypto?
Gunakan posisi long saat prediksi harga akan naik, dan posisi short saat ekspektasi harga akan turun. Strategi ini tergantung pada analisis pasar dan berita kripto terbaru.

Apakah perpetual trading crypto cocok untuk pemula?
Perpetual trading sebaiknya dilakukan oleh trader yang sudah memahami analisis teknikal dan manajemen risiko. Pemula lebih disarankan mulai dari spot trading.

Apa saja strategi manajemen risiko dalam perpetual trading crypto?
Gunakan stop-loss, atur leverage dengan bijak, pahami margin, dan hindari trading emosional seperti FOMO atau panic selling untuk melindungi modal.

Aplikasi apa yang menyediakan perpetual trading crypto di Indonesia?
Ajaib Alpha kini menyediakan fitur perpetual trading dengan leverage 25x, dilengkapi edukasi dan pengawasan dari OJK & Bappebti.

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.