6 Kebiasaan Toxic di Tempat Kerja: Cara Mengatasinya

Nur Aisyah
31 Okt 2024

Key Takeaways:

  1. Toxic workplace habits can significantly impact mental health and productivity.
  2. Recognizing these habits is the first step towards creating a healthier work environment.
  3. Effective communication and setting boundaries are crucial in addressing toxic behaviors.
  4. Personal growth and self-reflection play a vital role in overcoming workplace toxicity.
  5. Seeking support from colleagues or professionals can help in navigating difficult work situations.

Pernah nggak sih kamu merasa nggak betah di kantor, tapi nggak tau kenapa? Atau mungkin kamu udah tau alasannya, tapi nggak tau cara mengatasinya? Well, kamu nggak sendirian! Banyak dari kita yang tanpa sadar terjebak dalam lingkungan kerja yang toxic, dan ironisnya, kadang kita sendiri yang ikut berkontribusi dalam menciptakan suasana itu.

Coba deh bayangin, kamu bangun pagi dengan perasaan berat, mikirin harus ketemu sama si A yang suka gosip, atau si B yang selalu nyari-nyari kesalahan orang. Belum lagi ada si C yang hobi lempar tanggung jawab. Ugh, malesin banget kan? Nah, inilah yang disebut dengan toxic workplace, dan sayangnya, ini lebih umum dari yang kita kira.

Toxic workplace bukan cuma soal bos yang galak atau deadline yang nggak masuk akal. Seringkali, hal-hal kecil yang kita anggap "biasa aja" justru jadi akar masalahnya. Dari gosip yang berlebihan, sikap pasif-agresif, sampai kebiasaan nggak menghargai waktu orang lain, semuanya bisa bikin suasana kerja jadi nggak nyaman.

Tapi tenang, nggak semua harapan hilang kok! Kunci pertama untuk mengatasi masalah ini adalah mengidentifikasi kebiasaan-kebiasaan toxic yang sering muncul di tempat kerja. Dengan mengenali pola-pola ini, kita bisa mulai mengambil langkah untuk mengubahnya.

Di artikel ini, kita bakal bahas 6 kebiasaan toxic yang sering banget ditemuin di kantor. Kamu mungkin bakal kaget, karena bisa jadi beberapa di antaranya adalah hal-hal yang selama ini kamu anggap "normal" atau bahkan kamu lakuin sendiri tanpa sadar.

Yang penting, ingat ya: tujuan kita bukan buat nyari-nyari kesalahan atau nge-judge orang lain. Sebaliknya, kita pengen belajar buat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif buat semua orang. Karena let's face it, kita menghabiskan sebagian besar waktu kita di tempat kerja. Jadi, why not bikin pengalaman itu jadi sesuatu yang positif?

Jadi, yuk kita mulai eksplorasi kebiasaan-kebiasaan toxic ini. Siapa tau, dengan memahami dan mengatasi hal-hal ini, kamu bisa jadi agen perubahan di kantormu. Who knows, mungkin artikel ini bisa jadi langkah awal kamu untuk nggak cuma survive, tapi thrive di tempat kerja!

Kenali 6 Kebiasaan Toxic di Kantor

  1. Gosip Berlebihan Gosip emang udah jadi bumbu penyedap di banyak kantor. Tapi kalau udah kelewatan, ini bisa jadi racun yang bikin suasana kerja jadi nggak enak. Gossip nggak cuma bikin orang merasa nggak nyaman, tapi juga bisa merusak reputasi dan hubungan antar rekan kerja. Coba deh, mulai sekarang, kalau ada info yang belum jelas kebenarannya, tanya langsung ke orangnya. Atau lebih baik lagi, fokus aja sama kerjaan sendiri.
  2. Komunikasi Pasif-Agresif Pernah nggak sih dapet email atau chat yang isinya kayak nyindir tapi nggak langsung? Nah, ini nih contoh komunikasi pasif-agresif. Bukannya ngomong langsung apa masalahnya, malah pake cara yang bikin orang lain bingung dan nggak nyaman. Solusinya? Biasakan komunikasi yang jelas dan to the point. Kalau ada masalah, omongin baik-baik. Trust me, ini bakal bikin hidup di kantor jauh lebih enak.
  3. Micromanagement Ada nggak sih di kantormu yang suka banget ngecek setiap detail kerjaan lo, sampai-sampai lo ngerasa nggak dipercaya? Nah, ini namanya micromanagement. Kebiasaan ini bukan cuma bikin stress yang di-micromanage, tapi juga buang-buang waktu dan energi si micromanager sendiri. Kalau kamu seorang leader, coba kasih kepercayaan lebih ke tim kamu. Kalau kamu yang di-micromanage, coba komunikasikan perasaan kamu dengan sopan ke atasan.
  4. Lack of Appreciation Kamu udah kerja keras banget, lembur sana-sini, tapi nggak pernah dapet apresiasi? Ini bisa jadi sumber frustrasi yang gede banget lho. Kebiasaan nggak menghargai usaha orang lain bisa bikin motivasi kerja menurun drastis. Mulai sekarang, coba deh untuk lebih sering ngasih apresiasi ke rekan kerja, sekecil apapun. Dan kalau kamu ngerasa nggak dihargai, jangan ragu buat speak up ya!
  5. Blame Game Waktu ada masalah, bukannya fokus cari solusi, malah pada sibuk nyari siapa yang salah. Kebiasaan lempar-lemparan tanggung jawab ini bisa bikin suasana kerja jadi tegang dan nggak produktif. Alih-alih nyari kambing hitam, coba fokus ke gimana cara menyelesaikan masalahnya. Inget, kita semua satu tim!
  6. Poor Work-Life Balance Nah, ini nih yang sering banget terjadi. Kerja lembur terus, weekend pun masih mikirin kerjaan. Padahal, work-life balance itu penting banget buat kesehatan mental dan produktivitas kita. Coba mulai set boundaries yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Matiin notifikasi chat kerja pas udah jam pulang, misalnya.

Cara Mengatasi Kebiasaan Toxic di Kantor

  1. Komunikasi yang Jelas dan Terbuka Kunci utama untuk mengatasi hampir semua masalah di atas adalah komunikasi yang baik. Jangan ragu buat ngomong langsung kalau ada yang bikin kamu nggak nyaman. Tapi inget, cara penyampaiannya juga penting. Usahakan untuk selalu sopan dan profesional.
  2. Set Boundaries yang Jelas Penting banget buat kita punya batasan yang jelas, baik dalam hal waktu kerja, tanggung jawab, maupun interaksi dengan rekan kerja. Jangan ragu buat bilang "tidak" kalau memang udah di luar kapasitas kamu.
  3. Fokus pada Solusi, Bukan Masalah Setiap kali ada konflik atau masalah, coba fokus ke gimana cara menyelesaikannya, bukan malah nyari-nyari siapa yang salah. Ini bakal bikin suasana kerja jadi lebih positif dan produktif.
  4. Praktekin Self-Care Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan mental dan fisik kamu. Istirahat yang cukup, olahraga teratur, dan luangkan waktu untuk hobi kamu. Ingat, kamu nggak bisa ngasih 100% di kerjaan kalau kamu sendiri nggak dalam kondisi terbaik.

Yuk, Bareng-bareng Bikin Suasana Kerja Lebih Positif!

Nah, sekarang kita udah tau nih apa aja kebiasaan toxic yang sering banget muncul di kantor dan gimana cara mengatasinya. Tapi inget ya, perubahan itu nggak bisa terjadi dalam semalam. Butuh komitmen dan usaha dari kita semua untuk bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan menyenangkan.

Mungkin kamu mikir, "Ah, gue cuma karyawan biasa. Emangnya bisa ya bikin perubahan?" Jawabannya: Bisa banget! Perubahan itu bisa dimulai dari hal-hal kecil yang kita lakukan sehari-hari. Misalnya, mulai besok coba deh untuk lebih sering ngasih apresiasi ke rekan kerja, atau mulai berani ngomong kalau ada sesuatu yang bikin kamu nggak nyaman.

Kalau kamu merasa butuh bantuan lebih lanjut dalam mengatasi masalah di tempat kerja, jangan ragu buat cari bantuan profesional ya. Di Life Consultation, kita punya layanan Life Coaching yang bisa bantu kamu navigate berbagai masalah di tempat kerja, mulai dari stress management sampai pengembangan karir. Yuk jadwalin. sekarang di satu.bio/curhat-yuk

Inget, kamu nggak sendirian dalam perjalanan ini. Kita semua punya peran dalam menciptakan budaya kerja yang positif. So, let's make our workplace a better place, together!

Untuk informasi lebih lanjut tentang layanan coaching kita atau tips-tips lainnya seputar kehidupan kerja, jangan lupa follow social media kita dan subscribe ke newsletter ya. Kita bakal sharing banyak konten menarik yang pastinya berguna banget buat kamu!

FAQ

Q: Gimana cara ngadepin rekan kerja yang suka gosip?
A: Coba untuk nggak terlibat dalam obrolan gosip. Alihkan pembicaraan ke topik yang lebih positif atau langsung bilang dengan sopan kalau kamu nggak nyaman dengan obrolan seperti itu.

Q: Apa yang harus dilakukan kalau atasan suka micromanage?
A: Coba komunikasikan dengan sopan ke atasan kamu. Tunjukkan bahwa kamu bisa diandalkan dengan selalu menyelesaikan tugas tepat waktu dan memberikan update reguler.

Q: Gimana caranya menjaga work-life balance di era kerja remote?
A: Set jadwal kerja yang jelas dan stick to it. Matikan notifikasi kerja di luar jam kerja dan create physical separation antara area kerja dan area istirahat di rumah.

Q: Apa yang bisa dilakukan kalau merasa nggak dihargai di tempat kerja?
A: Pertama, komunikasikan perasaan kamu ke atasan atau HR. Kalau masih nggak ada perubahan, mungkin sudah waktunya untuk consider opsi lain, termasuk mencari peluang kerja baru.

Q: Gimana cara menolak lembur tanpa terkesan nggak profesional?
A: Jelaskan dengan sopan alasan kamu tidak bisa lembur dan tawarkan solusi alternatif. Misalnya, "Maaf, hari ini saya ada janji penting. Bagaimana kalau besok pagi saya datang lebih awal untuk menyelesaikannya?"

Ingat, perubahan dimulai dari diri sendiri. Dengan mulai menerapkan kebiasaan positif, kita bisa jadi inspirasi buat rekan kerja lainnya. Yuk, sama-sama bikin tempat kerja kita jadi lebih menyenangkan!

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.