
Pernah gak sih lo ngerasa apa yang udah lo capai dalam hidup tuh masih aja gak cukup? Padahal kalo lo lihat dari luar, lo udah achieve banyak hal, kan? Punya pekerjaan yang cukup baik, kuliah di tempat yang keren, atau bahkan sudah mencapai beberapa tujuan hidup yang dulu lo anggap mustahil. Tapi kenapa ya, perasaan gak puas itu tetap ada dan bahkan makin ngerasain overthinking dan kecemasan?
Gue tau banget gimana rasanya itu. Lo ngerasa kayak segala usaha dan kerja keras yang lo lakukan gak sebanding dengan hasil yang lo terima. Itu kayak perasaan yang bikin lo nggak bisa berhenti mikirin apa yang kurang dalam hidup lo. Dan yang lebih parah, rasa gak puas itu bisa berkembang jadi kecemasan dan akhirnya bikin lo merasa gak bahagia dengan apa yang lo punya. Tenang, lo gak sendirian. Banyak banget orang, terutama di era sekarang yang penuh dengan tekanan buat selalu produktif dan sukses, merasa hal yang sama.
Di dunia yang sekarang, kita sering banget dibombardir dengan standar-standar hidup yang tinggi, baik itu dari media sosial, lingkungan, atau ekspektasi orang-orang di sekitar kita. Semua orang kelihatan sukses, mencapai segala impian, dan punya hidup yang perfect. Sementara itu, kita merasa kalau apa yang sudah kita capai nggak cukup, selalu ada yang lebih yang harus kita dapatkan. Semua itu akhirnya bikin kita merasa gak puas dan terus mencari pencapaian baru, padahal kita nggak benar-benar menikmati setiap langkah yang kita ambil.
Kenapa Perasaan Gak Puas Itu Berbahaya?
Lo mungkin udah ngerasain sendiri, perasaan gak puas bisa sangat mengganggu kesehatan mental lo. Bahkan, kalau terus dibiarkan, dampaknya bisa cukup serius, mulai dari kecemasan, kurangnya motivasi, sampai stres berkelanjutan. Berikut beberapa alasan kenapa perasaan gak puas sama diri sendiri itu bisa berbahaya:
Terus-terusan Ngerasa Anxious dan Overthinking
Gak puas itu bisa memicu overthinking, lo jadi mikirin apa yang kurang atau yang harus diperbaiki, tanpa pernah merasa cukup. Ini bisa bikin lo terjebak dalam spiral kecemasan yang nggak ada habisnya.
Kehilangan Motivasi buat Berkembang
Ketika lo nggak merasa puas, lo jadi merasa kalau usaha lo nggak ada artinya. Alhasil, lo kehilangan motivasi untuk mencapai hal-hal baru. Yang ada malah lo stuck di zona nyaman dan enggan berkembang lebih jauh.
Kurang Percaya Diri
Rasa gak puas itu sering kali berhubungan dengan perasaan tidak cukup baik. Lo mulai ngerasa kalau kemampuan diri lo nggak cukup, dan ini bisa bikin kepercayaan diri lo runtuh sedikit demi sedikit.
Susah Nikmatin Pencapaian yang Udah Lo Dapetin
Bahkan setelah mencapai tujuan besar, lo tetap merasa ada yang kurang. Itu bikin lo nggak bisa menikmati pencapaian lo dan terus mencari hal baru tanpa berhenti sejenak untuk menghargai apa yang udah lo raih.
Burnout dan Stres Berkelanjutan
Kalau terus-terusan ngerasa gak puas, lo bisa terjebak dalam siklus kelelahan mental dan fisik yang berujung pada burnout. Stres yang berkelanjutan ini bisa mempengaruhi kualitas hidup lo secara keseluruhan.
Tapi, lo gak perlu khawatir! Ada cara buat ngatasi perasaan gak puas itu, dan salah satunya adalah dengan dukungan dari para profesional yang tepat. Yuk, kenalan sama 5 psikolog yang siap bantu lo ngatasin perasaan ini!

1. Hilma Ramadina, M.Psi., Psikolog
Hilma adalah psikolog berpengalaman yang aktif memberikan konsultasi psikologis dan intervensi. Dengan lebih dari 50 acara psikoedukasi, Hilma fokus pada peningkatan kesehatan mental, kepercayaan diri, serta menangani quarter-life crisis yang banyak dialami anak muda.
2. Maria Fionna Callista, M.Psi., Psikolog
Maria adalah psikolog yang berfokus pada personal branding dan masalah karir. Dia punya pengalaman luas dalam membantu orang-orang yang berjuang untuk sukses di dunia kerja, sambil menjaga kesehatan mental.
3. Tartila Dinda Fidyalmi, M.Psi., Psikolog
Tartila, dengan pendekatan fresh-nya, membantu kliennya dengan self-knowledge, mindfulness, serta mengatasi burnout di tempat kerja. Pengalaman empat tahunnya di layanan kesehatan mental sangat membantu untuk menghadapi perasaan gak puas.
4. Bunga Rassie Anggatri, M.Psi., Psikolog
Bunga banyak membantu orang dalam setting life goals, dan pengembangan diri. Dengan keahlian dalam konflik resolusi dan komunikasi asertif, Bunga bisa bantu lo untuk mencapai tujuan hidup yang lebih jelas dan bermakna.
5. Meyrantika Maharani, M.Psi., Psikolog
Meyrantika fokus pada penerimaan diri dan stress management. Dengan pendekatan yang unik, dia bisa membantu lo untuk berdamai dengan diri sendiri dan mengelola perasaan gak puas yang mengganggu keseharian.
Kesimpulan

Kalau lo merasa perasaan gak puas sama diri sendiri udah mulai mengganggu hidup lo, jangan ragu untuk mencari bantuan. Ingat, minta bantuan itu bukan berarti lo lemah. Sebaliknya, itu menunjukkan bahwa lo cukup kuat untuk mengakui bahwa terkadang kita semua butuh support system yang tepat untuk berkembang.
Layanan yang Bisa Lo Pilih
Life Coaching
Life Coaching cocok buat lo yang butuh bantuan untuk:
- Menemukan solusi dari masalah yang lo hadapi
- Lebih mengenal diri sendiri melalui psikotes
- Mendapatkan panduan dalam bentuk worksheet untuk mengatasi masalah yang sedang lo alami
- Cek info lengkapnya di: satu.bio/curhat-yuk
Konseling
Layanan Konseling cocok buat lo yang merasa masalahnya udah mengganggu kehidupan sehari-hari dan butuh bantuan profesional. Konseling bisa memberikan solusi jangka panjang untuk masalah psikologis yang lo alami, dengan pengawasan rutin dari psikolog.
Cek info lengkapnya di: satu.bio/konseling-yuk
FAQ
Q: Apa bedanya Life Coaching sama Konseling?
A: Life coaching lebih fokus pada pengembangan potensi dan pencapaian tujuan, sementara konseling lebih fokus pada penyelesaian masalah psikologis dan emosional yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
Q: Berapa lama proses konsultasi baru keliatan hasilnya?
A: Perubahan positif bisa mulai keliatan setelah 3-4 sesi, tergantung dari seberapa aktif lo mengikuti saran dan latihan yang diberikan.
Q: Apa layanan ini bisa dilakukan secara online?
A: Yes! Semua sesi bisa dilakukan secara online via Google Meet, jadi lo bisa konsultasi dari mana aja yang lo merasa nyaman.
Q: Privasi saya terjamin gak?
A: Absolutely! Semua psikolog kami terikat oleh kode etik yang menjaga kerahasiaan informasi klien.