
Pernahkah kamu merasa tim di perusahaanmu kurang solid? Atau mungkin komunikasi antar departemen terasa tidak lancar dan bikin pekerjaan jadi lebih sulit? Kamu nggak sendirian. Banyak perusahaan menghadapi tantangan serupa dalam membangun kerja sama tim yang efektif. Seringkali, masalah tersebut tidak hanya terjadi karena kurangnya keterampilan teknis, tapi juga akibat kurangnya pemahaman tentang dinamika interpersonal, pola pikir, dan bagaimana trauma pribadi bisa memengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain.
Saat ini, kehidupan profesional dan pribadi kita sering kali saling tumpang tindih. Pengalaman masa lalu—baik itu trauma yang berhubungan dengan keluarga, hubungan pribadi, atau bahkan pengalaman kegagalan dalam pekerjaan sebelumnya—dapat membentuk bagaimana kita berinteraksi dengan rekan kerja. Tanpa kita sadari, trauma tersebut bisa menghalangi kita dalam berkolaborasi dengan baik, mempengaruhi cara kita membangun hubungan, mengambil keputusan, hingga merespons situasi yang penuh tekanan. Lalu, bagaimana cara kita mengenali pola trauma tersebut dan mengubahnya menjadi kekuatan yang bisa memperkuat tim di perusahaan?
Solusi Pengembangan Kerja Sama Tim
Life Skills x Satu Persen hadir sebagai platform terkemuka di Indonesia yang berfokus pada pendidikan dan pelatihan pengembangan keterampilan sumber daya manusia (SDM). Sejak 2019, kami telah menyelenggarakan lebih dari 250 webinar/training online dan 50 seminar/training offline untuk B2B, dengan total lebih dari 16.000 peserta yang telah merasakan manfaatnya. Kami memahami bahwa kerja sama tim yang solid adalah kunci utama kesuksesan dalam organisasi, dan di sinilah Life Skills x Satu Persen hadir untuk memberikan solusi.
Mengapa Kerja Sama Tim Sangat Penting?
Kerja sama tim yang solid adalah pondasi dari setiap organisasi yang sukses. Tanpa tim yang saling mendukung dan berkolaborasi dengan baik, hampir mustahil untuk mencapai tujuan bersama. Namun, seringkali perusahaan hanya fokus pada peningkatan keterampilan teknis dan mengabaikan pentingnya pengembangan keterampilan sosial dan emosional di antara para anggotanya. Padahal, membangun hubungan yang harmonis, komunikasi yang efektif, dan saling memahami satu sama lain adalah hal-hal yang seringkali menentukan apakah tim tersebut bisa sukses atau tidak.
Pola trauma yang belum terselesaikan dapat menimbulkan berbagai masalah dalam komunikasi dan hubungan tim. Misalnya, seseorang yang pernah mengalami perasaan ditinggalkan mungkin akan kesulitan mempercayai rekan kerjanya. Atau seseorang yang memiliki trauma terkait kegagalan di masa lalu mungkin akan takut untuk mengambil inisiatif atau bertindak. Dengan mengenali pola-pola ini, kita bisa mulai memahami dan mengubahnya sehingga setiap individu dapat berperan secara maksimal dalam tim, meningkatkan kualitas komunikasi, dan bekerja bersama menuju tujuan yang sama.
Life Skills x Satu Persen: Pembicara Inspiratif yang Siap Membantu Kamu

Untuk membantu perusahaanmu membangun kerja sama tim yang lebih solid, Life Skills x Satu Persen menghadirkan lima pembicara inspiratif yang siap berbagi ilmu dan pengalaman mereka. Masing-masing pembicara memiliki keahlian di bidang psikologi yang relevan dengan pengembangan tim, dan mereka akan memberikan wawasan serta keterampilan yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kerja sama dalam tim di perusahaanmu.
1. Ni Putu Mayda Anggarini, M.Psi., Psikolog
Sebagai lulusan magister profesi psikolog klinis dari Universitas Indonesia, Mayda memiliki pengalaman mendalam dalam menangani berbagai isu di dunia kerja. Fokus utamanya adalah membangun hubungan yang harmonis dalam tim, yang sangat penting untuk kerja sama tim yang solid.
Keahlian:
- Growth Mindset: Mengembangkan pola pikir berkembang yang mendorong individu untuk terus belajar dan tumbuh.
- Proactiveness: Membantu anggota tim untuk menjadi lebih proaktif dan tidak menunggu instruksi dalam menjalankan tugas.
- Hubungan Baik dengan Teman Kerja: Membangun komunikasi dan kerja sama yang harmonis antar anggota tim.
- Work Motivation: Menjaga semangat dan motivasi kerja agar tetap tinggi.
- Healthy and Productive Lifestyle: Mendorong pola hidup sehat yang mendukung produktivitas di tempat kerja.
- Mindfulness: Teknik mindfulness untuk mengelola stres dan fokus dalam pekerjaan.
2. Bunga Rassie Anggatri, M.Psi., Psikolog
Dengan pengalaman di setting klinis, pendidikan, dan industri, Bunga telah membuktikan dirinya sebagai pembicara handal dalam berbagai acara online dan offline. Ia akan membantu para peserta untuk membangun keterampilan komunikasi yang efektif dan membina hubungan kerja yang baik.
Keahlian:
- Komunikasi Asertif: Mengajarkan cara berkomunikasi dengan jelas dan tegas tanpa menyakiti perasaan orang lain.
- Hubungan Baik dengan Teman Kerja: Meningkatkan kemampuan untuk menjalin hubungan yang sehat di lingkungan kerja.
- Setting Life Goals: Membantu individu menetapkan tujuan hidup yang jelas dan terarah.
- Conflict Resolution: Menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif untuk menciptakan suasana kerja yang lebih baik.
- Work-Life Balance: Menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan agar tidak burnout.
- Job Interview: Teknik wawancara untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion dan kompetensi.
3. Hilma Ramadina, M.Psi., Psikolog
Lulusan Universitas Indonesia ini memiliki pengalaman dalam memberikan psikoedukasi di lebih dari 50 acara sejak 2021. Dengan latar belakang psikologi, Hilma memberikan wawasan tentang bagaimana membangun kepercayaan diri dan komunikasi yang baik di tim.
Keahlian:
- Kepercayaan Diri: Meningkatkan rasa percaya diri agar lebih berani berbicara dan mengambil tindakan.
- Public Speaking: Menyampaikan ide atau pendapat dengan percaya diri di depan umum.
- Komunikasi Asertif: Mengasah kemampuan komunikasi asertif yang membantu setiap anggota tim untuk berbicara dan didengar.
- Hubungan Interpersonal: Membangun hubungan yang saling mendukung dan mengurangi ketegangan dalam tim.
- Mindfulness: Menggunakan teknik mindfulness untuk meningkatkan fokus dan mengelola emosi di tempat kerja.
- Quarter-life Crisis: Membantu individu mengatasi krisis hidup yang sering dialami pada usia 20-30 tahun.
4. Maria Fionna Callista, M.Psi., Psikolog
Maria adalah spesialis dalam Employee Assistance Program (EAP) dan memiliki banyak pengalaman dalam memberikan psikoedukasi melalui berbagai platform. Dia akan membantu perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan karyawan.
Keahlian:
- Employee Assistance Program (EAP): Menyediakan program bantuan untuk karyawan yang menghadapi masalah pribadi atau pekerjaan.
- Personal Branding: Membantu karyawan membangun citra diri yang kuat dan profesional.
- Mental Health in Workplace: Meningkatkan kesadaran dan dukungan terkait kesehatan mental di tempat kerja.
- Time Management: Mengajarkan cara mengatur waktu dengan efektif untuk meningkatkan produktivitas.
- Job Interview: Persiapan wawancara kerja dengan fokus pada pengembangan diri.
- Work-Life Balance: Menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang sehat.
5. Ines Rinera, M.Psi., Psikolog
Ines membawa pengalaman mendalam dalam psikoedukasi, workshop, dan seminar. Fokusnya adalah menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif dengan pendekatan yang menyeluruh.
Keahlian:
- Mindfulness and Meditation: Teknik untuk meningkatkan konsentrasi dan ketenangan dalam bekerja.
- Stress Coping: Mengajarkan cara-cara mengatasi stres agar tidak mengganggu kinerja.
- Komunikasi Asertif: Meningkatkan kemampuan untuk berbicara dengan jelas dan efektif.
- Work-Life Balance: Membantu individu menemukan keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
- Self-Management: Mengajarkan keterampilan pengelolaan diri untuk meningkatkan produktivitas.
- Team Building: Meningkatkan kerjasama dan sinergi dalam tim.
Kesimpulan

Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut tentang pelatihan kerja sama tim yang efektif dan bagaimana kami bisa membantu mengembangkan keterampilan kolaborasi dan komunikasi di perusahaan kamu.
Hubungi Kami:
WhatsApp di 0851-5079-3079
Email di [email protected]t
Mari bersama-sama menciptakan tim yang lebih solid, produktif, dan penuh dukungan!
Tingkatkan kualitas kerja sama tim di organisasi kamu dengan pembicara yang berpengalaman dan terpercaya. Ingat, tim yang efektif dibangun dengan tujuan yang jelas dan keterampilan yang tepat!
Program Lain yang Mungkin Kamu Butuhkan
Selain pelatihan kerja sama tim, Life Skills x Satu Persen juga menyediakan berbagai program lain yang bisa membantu pengembangan SDM di perusahaanmu:
- Konseling Profesional: Layanan konsultasi one-on-one dengan psikolog untuk masalah yang lebih personal. Link: satu.bio/konseling-yuk.
- Life Coaching: Bantuan untuk pengembangan diri dan pencapaian tujuan pribadi maupun profesional. Link: satu.bio/curhat-yuk.
- Psikotes: Evaluasi psikologis untuk membantu proses rekrutmen dan pengembangan karyawan. Link: satu.bio/psikotes-premium.
FAQ
Q: Berapa lama durasi pelatihan?
A: Durasi pelatihan bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, mulai dari 2 jam hingga full day training.
Q: Apakah pelatihan bisa dilakukan secara online?
A: Ya, kami menyediakan opsi pelatihan online maupun offline sesuai kebutuhan.
Q: Berapa jumlah peserta ideal dalam satu sesi?
A: Untuk hasil optimal, kami menyarankan 20-30 peserta per sesi.
Q: Apakah ada modul yang dibagikan setelah pelatihan?
A: Ya, setiap peserta akan mendapatkan materi pelatihan dan rekaman sesi.