5 Gejala Eating Disorder dan Cara Mengatasinya

Dilsa Ad'ha
29 Agt 2024

Key Takeaways:

  • Gangguan makan bukan sekadar masalah diet, tapi kondisi kesehatan mental yang serius
  • Ada berbagai jenis gangguan makan dengan gejala yang berbeda-beda
  • Penanganan gangguan makan memerlukan pendekatan holistik dan dukungan profesional

Gue yakin lo pernah denger tentang gangguan makan, kan? Tapi jangan-jangan lo mikir kalau itu cuma alasan orang-orang yang nggak bisa kontrol nafsu makannya. Eits, tunggu dulu! Ternyata, gangguan makan itu jauh lebih rumit dan serius daripada yang kita kira.

Bayangin aja, lo lagi asik scrolling Instagram, terus nemu postingan influencer yang badannya goals banget. Tiba-tiba, lo ngerasa insecure dan pengen banget punya badan kayak gitu. Nah, perasaan kayak gini bisa jadi awal mula dari gangguan makan kalau nggak diatasi dengan benar.

Gangguan makan itu bukan cuma soal diet yang ekstrem atau nggak bisa berhenti makan. Ini adalah kondisi kesehatan mental yang kompleks dan bisa berdampak serius buat fisik dan mental seseorang. Yang bikin tambah ribet, gangguan makan itu ada banyak jenisnya, lho! Mulai dari yang sering kita denger kayak anoreksia dan bulimia, sampai yang mungkin baru lo tau namanya, kayak binge eating disorder atau ARFID.

Nah, yang jadi pertanyaan, kenapa sih gangguan makan ini bisa muncul? Apa karena cuma kebanyakan nonton TikTok beauty standard? Atau ada faktor lain yang bikin seseorang bisa kena gangguan makan? Terus, gimana sih cara ngatasinnya? Tenang, Sobat Satu Persen! Di artikel ini, gue bakal ngejelasin semua yang perlu lo tau tentang gangguan makan. Dari penyebabnya, gejala-gejalanya, sampai cara mengatasinya.

Kenapa Sih Bisa Kena Gangguan Makan?

Sebelum kita bahas cara ngatasinnya, penting banget buat kita paham dulu nih kenapa gangguan makan ini bisa terjadi. Jadi, gue kasih tau ya, gangguan makan itu nggak cuma soal makanan doang. Ada banyak faktor yang bisa bikin seseorang kena gangguan makan:

Tekanan Sosial dan Media

Coba deh, lo inget-inget. Berapa kali lo ngerasa insecure gara-gara liat feed Instagram orang lain? Nah, tekanan buat punya "badan ideal" dari media sosial dan lingkungan bisa jadi salah satu pemicu utama gangguan makan. Banyak orang merasa tertekan untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis, dan hal ini dapat memicu perilaku makan yang tidak sehat.

Faktor Genetik dan Biologis

Ternyata, gen juga bisa berperan lho! Beberapa penelitian menunjukkan kalau ada kecenderungan genetik yang bisa bikin seseorang lebih rentan kena gangguan makan. Faktor biologis juga memainkan peran, di mana beberapa orang mungkin memiliki ketidakseimbangan kimia di otak yang membuat mereka lebih mudah mengalami gangguan makan.

Trauma dan Pengalaman Masa Lalu

Pengalaman buruk di masa lalu, seperti bullying atau body shaming, bisa jadi akar dari gangguan makan. Ini bisa bikin seseorang jadi obsesif sama penampilan atau berat badannya. Trauma seperti ini dapat meninggalkan bekas yang mendalam, menyebabkan individu menggunakan makanan sebagai mekanisme koping.

Perfeksionisme dan Kontrol Diri

Ngerasa harus selalu sempurna dalam segala hal? Hati-hati, ini bisa jadi tanda lo berisiko kena gangguan makan. Kadang, ngontrol makanan jadi cara buat ngerasa punya kendali atas hidup. Bagi sebagian orang, menjaga pola makan yang ketat memberikan rasa pencapaian dan kontrol yang mereka cari di aspek lain kehidupan.

Stres dan Kecemasan

Ujian, tugas numpuk, atau masalah percintaan bisa bikin stress. Nah, buat sebagian orang, makanan jadi pelarian buat ngeredain stres ini. Kecemasan dan stres yang berkepanjangan dapat membuat seseorang mencari kenyamanan dalam makanan, yang pada akhirnya bisa berkembang menjadi gangguan makan.

Gimana Sih Cara Ngatasin Gangguan Makan?

Oke, Sobat Satu Persen, sekarang kita udah tau nih penyebabnya. Tapi jangan khawatir, ada cara kok buat ngatasin gangguan makan ini. Yuk, simak tips-tips berikut:

Cari Bantuan Profesional

Ini yang paling penting! Gangguan makan itu kondisi serius yang butuh bantuan profesional. Jangan malu buat konsultasi ke psikolog atau psikiater. Mereka bisa bantu lo dengan cara yang tepat untuk menangani masalah ini.

Bangun Sistem Dukungan

Lo nggak sendirian dalam perjuangan ini. Cerita ke teman, keluarga, atau orang yang lo percaya. Dukungan dari mereka bakal jadi kekuatan buat lo buat terus maju dan sembuh.

Latih Makan dengan Mindful

Coba deh, mulai dari makan dengan mindful. Rasain setiap gigitan, nikmatin makanannya tanpa judgment. Ini bisa bantu lo punya hubungan yang lebih sehat dan positif sama makanan.

Tantang Pikiran Negatif

Pikiran negatif tentang tubuh atau makanan? Tantang mereka! Tanya diri lo, "Apa ini bener? Atau cuma pikiran toxic yang nggak ada buktinya?" Dengan begitu, lo bisa mulai mengubah cara pandang yang lebih positif.

Fokus pada Kesehatan, Bukan Berat Badan

Alih-alih obsesi sama angka di timbangan, fokus aja ke kesehatan lo. Makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan istirahat cukup. Kesehatan lebih penting daripada sekadar angka di timbangan.

Batasi Paparan Media Sosial

Kalo feed Instagram lo bikin insecure mulu, mungkin udah saatnya detox sosmed. Unfollow akun-akun yang bikin lo ngerasa nggak nyaman sama diri sendiri. Prioritaskan konten yang bikin lo merasa baik dan termotivasi.

Kembangkan Mekanisme Koping Baru

Cari hobi atau aktivitas baru yang bikin lo senang dan relax. Bisa yoga, melukis, atau apa aja yang bikin lo feel good tanpa melibatkan makanan. Ini bakal bantu lo punya cara lain untuk mengatasi stres atau kecemasan tanpa harus berurusan dengan makanan.

Kesimpulan

Ingat ya, kalau lo atau temen lo ngerasa ada tanda-tanda gangguan makan, jangan ragu buat cari bantuan. Nggak usah malu atau takut di-judge. Justru dengan berani ngaku dan cari bantuan, itu tandanya lo strong dan berani ambil tanggung jawab atas kesehatan lo sendiri.

Satu Persen punya layanan konseling loh! Jadi, kalau lo butuh tempat yang aman dan nyaman buat cerita atau konsultasi, Satu Persen always got your back. Psikolog-psikolog kita udah berpengalaman dan pastinya akan bantu lo dengan sepenuh hati.

Tertarik? Yuk, cek layanan konseling Satu Persen di satu.bio/konseling-yuk. Siapa tau ini bisa jadi langkah awal lo buat punya hubungan yang lebih sehat sama makanan dan tubuh lo sendiri. Daftar sekarang di satu.bio/konseling-yuk.

Oh iya, selain konseling, Satu Persen juga punya layanan Life Coaching lho! Kalau lo pengen explore lebih jauh tentang diri lo atau punya goals yang pengen lo capai, Life Coaching bisa jadi pilihan yang tepat. Penasaran? Cek aja di satu.bio/curhat-yuk.

Yuk, let's break the stigma about mental health together! Karena dengan openness dan support, kita semua bisa jadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Stay healthy, stay happy!

FAQ

Q: Gangguan makan itu cuma dialamin cewek doang ya?
Nggak dong! Meskipun lebih sering ditemuin di cewek, cowok juga bisa kena gangguan makan. Jadi, jangan anggap remeh ya kalau ada temen cowok lo yang kayaknya punya masalah sama pola makannya.

Q: Apa gangguan makan bisa sembuh total?
Good news! Dengan penanganan yang tepat, banyak orang bisa pulih dari gangguan makan. Tapi inget, ini proses yang butuh waktu dan komitmen. Yang penting jangan nyerah!

Q: Gimana cara bantu temen yang kayaknya kena gangguan makan?
Pertama, approach dengan lembut dan tanpa judgment. Tunjukin support lo dan saranin mereka buat cari bantuan profesional. Inget, lo bisa jadi support system, tapi bukan jadi 'dokter' mereka ya.

Q: Apa gangguan makan bisa bikin masalah kesehatan lain?
Sayangnya, iya. Gangguan makan bisa berdampak serius ke kesehatan fisik, mulai dari masalah pencernaan, jantung, sampai hormon. Makanya, penting banget buat segera ditangani.

Q: Berapa lama sih proses pemulihan dari gangguan makan?
Nggak ada jawaban pasti nih. Tiap orang beda-beda, tergantung jenis gangguan makan dan kondisi masing-masing. Yang pasti, ini bukan proses yang instan. Be patient and kind to yourself, okay?

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.