4 Dampak Trauma Masa Lalu yang Dapat Menghancurkan Hubungan

Dilsa Ad'ha
14 Jul 2024

Key Takeaways:

  • Trauma bisa bikin lo struggle dalam hubungan
  • Ada banyak tipe trauma yang bisa memengaruhi hubungan
  • Trauma bisa muncul dalam berbagai bentuk perilaku dalam hubungan
  • Mengenali dampak trauma adalah langkah awal untuk penyembuhan

Pernah gak sih lo merasa hubungan lo dengan orang lain jadi rumit atau bahkan rusak gara-gara hal-hal yang terjadi di masa lalu? Mungkin lo sering ngerasa takut ditinggalin, atau malah susah banget buat deket sama orang. Atau bisa jadi, lo sering overthinking dan selalu mikir yang jelek-jelek tentang pasangan lo. Kalo iya, bisa jadi lo lagi ngalamin dampak dari trauma dalam hubungan lo.

Trauma bisa datang dari berbagai pengalaman buruk seperti kekerasan, kehilangan, atau peristiwa menyakitkan lainnya. Efek dari trauma ini gak cuma berdampak pada kesehatan mental, tapi juga bisa memengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain. Artikel ini bakal bahas gimana trauma bisa memengaruhi hubungan dan gimana cara kita bisa mengatasinya.

Pertama-tama, penting banget buat kita ngerti bahwa trauma itu bisa dateng dari banyak sumber. Bisa jadi dari pengalaman masa kecil, hubungan toxic di masa lalu, atau bahkan dari lingkungan yang nggak mendukung. Yang jelas, apapun sumbernya, trauma punya kekuatan buat mengubah cara kita berhubungan dengan orang lain.

Misalnya nih, lo pernah dikhianati sama mantan. Nah, pengalaman itu bisa bikin lo jadi super waspada dan curigaan sama pasangan lo sekarang. Atau mungkin, lo punya ortu yang suka ninggalin lo sendirian waktu kecil. Ini bisa bikin lo jadi takut banget ditinggalin dan selalu nempel sama pasangan lo.

Mengapa Trauma Bisa Memengaruhi Hubungan?

1. Ketidakpercayaan

Ketidakpercayaan adalah salah satu dampak terbesar dari trauma terhadap hubungan. Orang yang pernah mengalami pengkhianatan atau kekerasan mungkin merasa sangat sulit untuk mempercayai orang lain lagi. Rasa was-was ini bisa membuat mereka selalu merasa curiga atau khawatir akan dikhianati lagi. Hal ini tentu saja bisa merusak dinamika hubungan, karena kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan yang sehat.

2. Ketidakamanan

Trauma sering kali meninggalkan rasa tidak aman yang mendalam. Orang yang merasa tidak aman mungkin mencari pengakuan atau kepastian dari pasangannya secara berlebihan. Mereka bisa merasa takut ditinggalkan atau diabaikan, sehingga mungkin menunjukkan perilaku clingy atau overprotective. Perilaku ini, meskipun didorong oleh rasa takut dan ketidakamanan, bisa menjadi beban bagi pasangan dan menyebabkan ketegangan dalam hubungan.

3. Pola Komunikasi yang Tidak Sehat

Trauma bisa memengaruhi cara seseorang berkomunikasi. Beberapa orang mungkin merasa sulit untuk mengungkapkan perasaan mereka, sementara yang lain mungkin merespons dengan marah atau defensif. Pola komunikasi yang tidak sehat ini bisa menyebabkan konflik dan kesalahpahaman yang berkelanjutan. Tanpa komunikasi yang jelas dan sehat, masalah kecil bisa dengan cepat berubah menjadi masalah besar.

4. Perilaku Menghindar

Menghindari situasi atau hubungan yang bisa memicu kenangan traumatis adalah reaksi umum. Orang yang mengalami trauma mungkin menjauhi keintiman atau hubungan yang lebih dalam untuk melindungi diri mereka dari rasa sakit yang lebih lanjut. Ini bisa membuat mereka tampak dingin atau tidak terlibat, yang bisa membingungkan dan menyakiti pasangan mereka.

Bagaimana Cara Mengatasi Pengaruh Trauma dalam Hubungan?

Trauma bukan akhir dari segalanya. Meskipun dampaknya bisa sangat merusak, ada banyak cara untuk mengatasi dan memperbaiki hubungan yang terkena dampak trauma. Berikut beberapa langkah yang bisa lo ambil:

1. Kesadaran dan Pengakuan

Langkah pertama yang paling penting adalah menyadari bahwa trauma memang memengaruhi hubungan lo. Pengakuan ini bisa membantu lo untuk lebih memahami diri sendiri dan mulai mencari solusi yang tepat.

2. Mencari Bantuan Profesional

Counseling atau terapi bisa sangat membantu dalam mengatasi trauma. Seorang profesional bisa membantu lo untuk mengolah pengalaman traumatis dan mengembangkan strategi untuk memperbaiki hubungan lo. Jangan ragu untuk mencari bantuan, ini adalah langkah penting untuk kesehatan mental lo.

3. Komunikasi Terbuka

Komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan. Cobalah untuk berbicara secara terbuka dengan pasangan atau teman tentang perasaan dan pengalaman lo. Ini bisa membantu mereka untuk lebih memahami lo dan memberikan dukungan yang lo butuhkan.

4. Mengembangkan Keterampilan Mengelola Emosi

Belajar untuk mengelola emosi dengan cara yang sehat adalah langkah penting dalam mengatasi dampak trauma. Teknik-teknik seperti mindfulness, meditasi, atau latihan pernapasan bisa membantu lo untuk lebih tenang dan terkontrol dalam menghadapi situasi sulit.

5. Membangun Kepercayaan Kembali

Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan yang sehat. Membangun kembali kepercayaan bisa memakan waktu, tapi ini adalah langkah penting. Mulailah dengan hal-hal kecil, seperti konsistensi dalam perkataan dan perbuatan, serta menunjukkan rasa hormat dan perhatian pada orang lain.

Kesimpulan

Trauma adalah pengalaman yang sangat menyakitkan dan dapat meninggalkan bekas yang mendalam pada diri seseorang, termasuk dalam cara mereka menjalin hubungan dengan orang lain. Ketidakpercayaan, ketidakamanan, pola komunikasi yang tidak sehat, dan perilaku menghindar adalah beberapa dampak umum dari trauma pada hubungan. Namun, dengan kesadaran, dukungan profesional, komunikasi terbuka, dan pengembangan keterampilan mengelola emosi, trauma dapat diatasi dan hubungan dapat diperbaiki.

Jika lo merasa trauma mempengaruhi hubungan lo dan butuh bantuan untuk mengatasinya, Satu Persen siap membantu. Kami menawarkan berbagai layanan konseling. Konseling adalah layanan konsultasi one-on-one dengan Psikolog Life Consultation untuk mengatasi masalah kehidupan yang mengganggu kehidupan sehari-hari dan membahayakan diri kamu atau orang lain. Melalui konseling, lo bisa mendapatkan dukungan yang kamu butuhkan untuk menghadapi dan mengelola kecemasan dengan lebih baik.

Kalo lo merasa mengalami salah satu dari tiga tanda berikut, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan konseling:

  1. Menyakiti atau membahayakan diri sendiri.
  2. Menyakiti atau membahayakan orang lain.
  3. Mengganggu kehidupan sehari-hari.

Jangan ragu untuk mengambil langkah pertama menuju kesehatan mental yang lebih baik. Hubungi Life Consultation dan jadwalkan sesi sekarang di satu.bio/konseling-yuk.

FAQ

1. Apa itu trauma dan bagaimana cara mengenalinya?

Trauma adalah respons emosional terhadap peristiwa yang sangat mengejutkan atau menyakitkan. Mengenalinya bisa dimulai dengan memahami bahwa pengalaman masa lalu lo memengaruhi perilaku dan hubungan lo saat ini.

2. Bagaimana cara mengatasi trauma tanpa bantuan profesional?

Mengatasi trauma tanpa bantuan profesional bisa dimulai dengan kesadaran dan pengakuan masalah, komunikasi terbuka dengan orang terdekat, mengembangkan keterampilan mengelola emosi seperti mindfulness atau meditasi, dan merawat diri sendiri dengan baik. Namun, mendapatkan bantuan profesional sangat disarankan untuk proses penyembuhan yang lebih efektif.

3. Apa manfaat mengikuti Konseling di Satu Persen?

Konseling di Satu Persen bisa membantu lo mengolah pengalaman traumatis, mengembangkan strategi untuk memperbaiki hubungan, dan memberikan dukungan yang lo butuhkan dalam proses penyembuhan. Layanan kami dirancang untuk membantu lo mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan hubungan yang lebih sehat.

4. Bagaimana cara memulai konseling di Satu Persen?

Untuk memulai konseling di Satu Persen, lo bisa mengunjungi situs kami di Satu Persen dan memilih layanan counseling yang sesuai dengan kebutuhan lo.

5. Apa yang bisa gue harapkan dari proses konseling?

Dalam proses konseling, lo bisa mengharapkan dukungan profesional yang membantu lo mengolah pengalaman traumatis, mengembangkan keterampilan mengelola emosi, dan memperbaiki pola komunikasi.

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.